[C O M P L E T E D]
Min Yoongi,
Pemimpin seluruh Alpha yang terlatih untuk siap bertempur. Ia mendapatkan kutukan yang melibatkan seluruh kaum nya. Hanya ada satu cara untuk mematahkan kutukan itu, yaitu melakukan penyatuan dengan MATE-nya.
Son Seun...
Udara panas menyelimuti tempat dimana Seungwan berada. Setiap angin yang lewat mampu menggigit kulit tipisnya. Ia sedang berdiri di tengah padang rumput luas, tanpa alas kaki dan hanya mengenakan gaun seputih bulu angsa.
Seungwan membuka kelopak matanya perlahan. Sorot matanya mendelik ke arah pandangnya. Tubuhnya mulai bergetar merasakan ketakutan yang menyelimutinya saat ini. Setetes air mata berhasil meluncur mulus di pipinya.
Seungwan melihat padang rumput yang penuh akan bercak darah. Orang-orang terkapar tak berdaya di seluruh penjuru tempat. Tak ada satupun yang masih berdiri kecuali dirinya dan pohon kering yang terbakar. Seluruh pandangannya pun merah seakan darah darah dari para korban yang berjatuhan menguap keudara, seperti telah terjadi peperangan dasyat di tepat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seungwan menggeleng cepat kepalanya tak menerima kenyataan yang ia lihat. Perlahan-lahan ia melangkah mundur menghindari semua yang ada di hadapannya. Sayangnya pandangan kotor itu tak kunjung hilang.
Seungwan pun kembali menutup rapat kelopak matanya dan berlari sekencang mungkin, tak peduli apapun yang di pijakknya.
Buk!
Tak sengaja Seungwan tersandung dan jatuh berlulut di atas tanah. Refleks ia membuka matanya dan mendapati genangan merah yang mencerminkan raut wajahnya yang berhasil membuat dirinya kembali terkejut melihat kondisinya saat ini.
Kulitnya pucat, rambutnya hitam pekat, bibirnya merah merona, dan manik matanya bewarna merah semerah darah. Aura tajam mencekam terpapar diwajahnya, seakan ia adalah iblis yang bersekutu dengan kegelapan.
"Tidak!, Tidak mungkin!" elak Seungwan.
Seungwan pun berusaha bangkit dari genangan merah seperti darah itu. Tetapi hal ini membuat dirinya semakin tenggelam ke dalam ketakutan. Ia tak sengaja melihat baju putihnya ternodai dengan bercak darah yang masih segar. Begitupun dengan kedua tangannya yang berlumuran darah.
Seungwan~
Bisikan angin menggelitik pendengarannya.
Kau kejam~
Seungwan mendelik ketakutan. Air matanya tak berhenti keluar.
Kau iblis~
Suara itu terus mengusik pendengaran Seungwan.
Kau membunuh kami~
Seungwan berjongkok. Memejamkan matanya rapat-rapat. Kedua telapak tangannya pun menutup rapat kedua telinganya.
"Seungwan."
Suara serak dari seorang pria yang sangat dikenal Seungwan, pria yang sangat ia rindukan, pria yang sangat dicintainya.