VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.🌕🌕🌕
Di medan tempur, terjadi perang berdarah. Yang mereka pijak bukan lagi tanah melainkan darah kental dari mereka yang telah gugur. Kabut tebal menyelubungi mereka, membatasi jarak pandang. Udara dingin semakin mencekam, membekukan semua yang dijangkaunya.
Alpha telah tiada. Hal ini membuat nyali kawanannya merosot. Mereka pasrah dan membiarkan takdir yang berkehendak. Bahkan alam terasa hampa, seperti kehilangan jiwa dari sosok sang alpha.
Di luar sana musuh masih terus berdatangan. Baik dari kaum werewolf, dunia bawah, hingga jelmaan mantra masih berdiri tegap siap melawan. Alur kemenangan pun menjadi milik mereka.
Jimin dan Seulgi, mereka mengumpulkn sisa tenaganya untuk serangan terakhir. Seulgi kembali naik ke punggung Jimin, dan mereka meluncur ke arah Habaek berada. Seperti strategi sebelumnya, Seulgi memarik anak panah, membidik Habaek yang fokus merapalkan mantra. Seulgi melompat dari tubuh Jimin yang mengubah jalurnya.
Slup!
Panah Seulgi meluncur tepat ke arah jantung Habaek. Sayangnya panah yang diluncurkan dengan tenaga yang tidak maksimal, Habaek dapat menangkisnya dengan mudah. Melihat Seulgi yang ingin menyerangnya, membuat Habaek ingin bermain-main dengan wanita lemah.
Sungguh konyol jika Seulgi menyerang dengan tenaga lemah tanpa ada strategi di baliknya. Dengan seluruh pusat perhatian Habaek pada Seulgi, Jimin dapat meluncurkan serangan tiba-tiba dari belakang Habaek.
Jimin pun mengoyak, mencabik, dan mencincang tubuh Habaek sampai menghabiskan seluruh tenaganya. Tetapi Habaek sangat cerdik. Tenaganya yang lebih banyak mampu melempar Jimin sangat jauh, ke tempat Seulgi berada.
Disaat itu, troll dengan kayu pemukulnya yang besar berlari ke arah Jimin dan Seulgi untuk membantai mereka. Jimin dan Seulgi yang kehabisan tenaga hanya bisa saling berpelukan, saling menguatkan dan menyerahkan semua kepada takdir.
Pasukan manusia yang di himpun Hoseok berbaris membentuk tameng pelindung sang alpha yang sedang sekarat. Satu per satu dari mereka berlari ke arah Yunho yang ingin kembali menyerang.
Tiba-tiba kilatan cahaya putih datang seperti angin yang berhembus dari arah musuh menyebar ke seluruh penjuru dunia dengan kecepatan sepersekian detik. Seperti sebuah sihir kuat, tak ada satupun yang bisa lolos darinya.
Akibatnya waktu berhenti berdetak. Manusia, warewolf, penyihir, bahkan alam pun tak ada yang bergerak. Semua membeku tepat di saat detik-detik kekalahan menghampiri.
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
SLUP!
Cahaya terang berubah menjadi kabut asap tebal kelabu dan kembali ketempat semula. Asap itu menyapu bersih energi negatif. Siapa pun yang berada di kegelapan ditarik paksa oleh asap itu. Asap yang menggulung seperti badai yang membawa kegelapan.
Di tempat perang berdarah, semua mantra Habaek, makhluk yang tercipta dari api neraka, mereka yang membawa mala petaka, seketika hancur lebur tak tersisa.
Troll yang sedang mengejar Jimin Seulgi menghilang terserap oleh asap tebal itu. Jimin dan Seulgi menatap takjub kepergian troll. Ada rasa lega, bahagia, dan membuat mereka meluapkan kebebasannya dengan saling bercumbu dan di akhiri dengan pelukan hangat.
Di tempat Hoseok, Yunho yang keberadaannya tinggal sejengkal menyentuh jasat Suga menjadi ikut tergulung ombak asap tebal hingga terpental sejauh setengah kilometer. Semua pun terkejut dengan keadaan seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/145557208-288-k114885.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MOONLIGHT || WENGA
Werewolf[C O M P L E T E D] Min Yoongi, Pemimpin seluruh Alpha yang terlatih untuk siap bertempur. Ia mendapatkan kutukan yang melibatkan seluruh kaum nya. Hanya ada satu cara untuk mematahkan kutukan itu, yaitu melakukan penyatuan dengan MATE-nya. Son Seun...