16. The Darkness Begin

2.2K 416 35
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

🌕🌕🌕

Para werewolf sibuk lalu lalang mempersiapkan malam bulan purnama. Ada yang memasang lampion di depan rumahnya. Beberapa yang lain menyiapkan meja besar dengan jamuan makan malam. Ada juga yang lebih memilih menatata bunga-bunga di sepanjang jalan menuju paviliun.

Aura mereka berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dulu mereka hidup sendiri, sekarang mereka telah menemukan teman hidupnya.  Mereka tak pernah terpisah dengan mate nya. Seakan Aura cinta menyelubungi seluru atmosfer bumi. Bahkan tukang pahat membuat ukiran sepasang flaminggo saling berciuman yang dimabuk cinta.

Seulgi pun ikut menghias rumahnya penuh dengan bunga krisan layaknya pengantin di kehidupan manusia. Senyumnya tak pernah hilang, namun hatinya tetap terasa hampa. Melihat tetangganya yang bercumbu dengan mate nya membuat hatinya semakin tercekat. Bukan tidak suka, namun ia merasa iri dengan kebersamaan mereka.

Hingga detik ini, Seulgi masih belum menemukan mate nya. Tidak tahu apa yang salah dalam dirinya, namun Seulgi tetap berusaha mencari mate nya. Ia memutuskan berjalan-jalan ke pack lainnya, ke gerombolan para hewolf berusaha nemukan kekasih hatinya, namun tak ada satupun yang berhasil menarik hatinya.

Taehyung berjalan cepat melintas di hadapan Seulgi. Wajahnya terlihat kesal dan manik mata haselnya berubah hitam pekat. Sejak kembali dari perjalanannya, tingkah Taehyung sangat berbeda dari sebelumnya. Lebih dingin, lebih kasar dan selalu menentang alphanya.

Seulgi pun merasa pasti terjadi hal aneh dalam perjalanannya. Pasalnya, ia tak melihat Jimin dan Moora sama sekali. Padahal kedua orang itu adalah orang terpenting di pack ini. Akhirnya Seulgi memutuskan untuk diam-diam mengikuti Taehyung pergi.

Dengan langkah cepatnya, Taehyung memasuki singgahsana Yoongi dan langsung berlutut menghadap sang alpha. Seulgi berhenti di pintu depan ruang kebesaran sang alpha. Ia berencana hanya untuk menguping pembicaraan keduanya dari luar.

"Alpha aku mohon," ucap Taehyung.

"Kau mau pergi tanpa persiapan?" sindir Yoongi dengan tatapan tajam. "Kau bahkan tidak tahu bagaimana kondisi mereka! Bagaimana jika mereka berhasil kabur?"

"Lalu anda akan menunggu lima hari untuk membiarkan mereka pulang dengan sendirinya?" geram Taehyung.

"Tentu saja, dan lima hari kita gunakan untuk persiapan. Jika mereka masih belum kembali, kita langsung menyerang."

"Kau takut dengan cheyan? Kenapa harus membutuhkan persiapan selama itu jika selama seribu tahun ini kita sudah bersiap dan berlatih!"

"Dan seribu tahun lamanya mereka juga membangun kekuatan yang mungkin melebihi kekuatan kita! Bahkan....., bahkan mereka berani membunuh Luna berkali-kali!"

"Kau hanya memikirkan Luna?! Bagaimana dengan kawanan mu? Bagiamana dengan Jimin? Dan juga Hoseok yang baru menjadi angota klan? Dan... Moora..."

"Aku tahu mengapa kau seperti ini. Jimin sangatlah kuat bahkan ia sudah ratusan kali menghadapi kematian, untuk Hoseok ini juga bukan pertama kalinya menjadi tawanan. Tapi Moora... sejak ia lahir kau selalu memperhatikannya, walaupun kau tahu dia memiliki kekuatan supranatural yang sangat hebat."

"Aku tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya!"

"Kesalahan membiarkan keluarganya binasah?" sindir Yoongi menusuk tepat di hati Taehyung.

[✔] MOONLIGHT || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang