III - Photocard

871 95 3
                                    

Setelah sukses dengan penampilan comebacknya di Music Core, Minggu jam 4 pagi TWICE sudah tiba di studio SBS untuk syuting Inkigayo. Malam ini mereka harus tampil di stasiun TV di Jepang sehingga mereka terpaksa rekaman lebih pagi.

Meski mengaku lelah, senyuman itu tak jua pudar dari raut gadis-gadis cantik ini. Setelah rekaman selesai, mereka beristirahat di ruang tunggu sembari menunggu syuting live dimulai jam 12. Momo ketiduran, sementara yang lain mengobrol dengan staff atau bermain ponsel.

"Tolong 5 member mewakili grup untuk interview comeback bersama 3 MC---Jung Chaeyeon, Song Kang dan Mingyu, ya," pinta seorang kru yang masuk ke ruangan mereka.

"Jihyo, Nayeon eonni, Jeongyeon eonni, aku, dan Dahyun. Bagaimana?" tanya Sana.

Momo, Mina, Chaeyoung setuju. Tzuyu tidak bereaksi, hanya membenarkan bantal lehernya.

Jeongyeon berbisik dengan Nayeon, ketawa-ketiwi, lalu Nayeon menarik tangan Tzuyu.

Tzuyu terkaget-kaget. "Eonni, Jeongyeon eonni saja."

"Tapi aku tidak mau. Sana cepat!" Jeongyeon mendorong Tzuyu keluar ruangan, lalu Jihyo dan Nayeon menggandeng Tzuyu, sampai ke atas panggung, tepatnya spot para MC.

Mereka harus briefing dulu sebelum syuting live. Mingyu sebagai "tuan rumah" membantu staff memberikan mic kepada 5 member TWICE itu.

"Ehemmmmm." Nayeon melirik Mingyu yang sekarang menggunakan sweater kuning memberikan langsung pada Tzuyu di barisan belakang.

Tzuyu memberi tatapan tajam pada Nayeon. Mingyu hanya berlagak cool.

Song Kang sempat menatap curiga Mingyu yang tampak mengulum bibirnya berulang kali setiap kali member paling tinggi di TWICE merapalkan bagiannya dalam naskah.

"TWICE kan dikenal dengan lagu-lagunya yang cute, jadi nanti kalian aegyo, ya," pinta staff, yang diiyakan TWICE.

"Hhhhhh." Desahan Mingyu membuat Song Kang tergelitik dan menggodanya.

"Yak! Mingyu, kenapa tiba-tiba? Hehehe."

Mingyu hanya tertawa dan menepis-nepiskan dengan tangannya. Dia melirik Tzuyu yang juga meliriknya ingin tahu, lalu memberikan senyuman ramah.

Tzuyu menunjukkan raut datar seperti biasa. Padahal, dia grogi.

Walau baru latihan, bagi Mingyu, aegyo Tzuyu selalu sukses membuatnya terkesiap.

Mingyu menekan-nekan dadanya yang bergemuruh, lalu syuting pun mulai. Selain mengenalkan killing part dance lagu What is Love, TWICE juga mengenalkan gerakan iconic dengan tangan membentuk tanda tanya.

Mingyu berhasil menyelesaikan bagiannya dengan baik, tetapi dia tidak cukup baik dalam menahan perasaannya. Setiap kali Tzuyu berbicara atau melakukan aegyo, dia nyaris kehilangan konsentrasi.

Maka, setelah jadwal syuting Inkigayo usai dan mereka buru-buru hendak ke bandara, Mingyu memberanikan diri menemui Tzuyu di ruangannya.

Hasratnya untuk mendekati Tzuyu sudah tak terbendung lagi.

***

"Aku mendapat photocard-mu. Cantik."

"Benarkah?" Tzuyu tak kuasa menahan senyum, lalu menanda-tangani album baru TWICE yang dimiliki Mingyu.

Mingyu memberanikan diri mendatangi Tzuyu di ruang tunggu TWICE.

"Tzuyu, nanti susul kita ya." Lalu Jeongyeon dan Nayeon bergegas menarik para manajer dan staff keluar ruangan.

"Eonniiii... jalannya jngan cepat-cepat! Jangan meninggalkanku terlalu jauh."

Tetapi mereka hanya bergegas keluar ruangan saja. Setelah sudah di luar, mereka justru penasaran apa yang terjadi di dalam.

Ya, mereka melakukannya hanya agar Tzuyu dan Mingyu mengobrol tanpa canggung lagi.

Mingyu senang, mereka pengertian sekali. "Tzuyu, aku boleh minta sesuatu?"

"Nde?"

"Tuliskan pesan yang bisa bikin aku semangat." Mingyu yakin, Tzuyu pandai memberinya semangat. Bahkan, hanya dengan memberinya senyuman.

Tzuyu mengangguk pelan. Dia tahu harus menulis apa, tanpa berpikir lagi. "Aku harus berangkat sekarang."

"Tzuyu-ya," Namun Mingyu menahan tangan Tzuyu. Dia menunjukkan sesuatu yang diambil dari saku.

Tzuyu memandangi benda itu beberapa detik lalu menggeleng. Tzuyu meraih jemari Mingyu, menunjukkan jari kelingking Mingyu dengan cincin Carat yang tak pernah lepas.

Mingyu mengerti maksud Tzuyu.

"Ini bukan gelang couple, jadi kamu tidak perlu khawatirkan apa kata Carat, oke."

"Oppa tidak memakainya?"

Mingyu mengangkat bahu. Dia memasangkan di pergelangan tangan Tzuyu. "Kalau kangen, pandangi saja ini, hehehe."

Tzuyu tersipu malu. "Kenapa hanya memandangi gelang?"

"Oke, kalau begitu pandangi fotoku yang tampan juga, hehe."

Tzuyu geleng-geleng sambil tersenyum. Dia melambaikan tangan agak lesu, lalu berjalan keluar ruangan lebih dulu.

"Aisssh, kenapa pamitannya begitu saja?"

Tzuyu lalu membungkuk 90 derajat. "Nde~ Mingyu sunbaenim, aku pergi dulu."

Mingyu tergelak. Dia bertahan di ambang pintu saat Tzuyu sudah melangkah menjauhi ruangan.

"Tzuyu..."

Tzuyu menolehnya. Masih dengan senyuman manis itu.

"Aku masih kuat menunggu..."

Tzuyu hanya tersenyum penuh makna, lalu kembali melambaikan tangan dengan anggun. Manajer Tzuyu, Ms. Yoon yang juga mengenal Mingyu menemaninya.

"Hhhhhh. Kenapa dia cantik sekali?" Mingyu lalu memandangi album itu. Tulisan hangul yang tidak secantik orangnya tertera dengan jelas di sana.

Kamu juga ganteng, hehe ^^

Mingyu nyaris melompat-lompat. Dia sudah mendengar kata-kata ini dari ribuan orang, tetapi ketika Tzuyu yang mengatakannya, maka terasa istimewa. Hati Mingyu menghangat.

Ah, andai saja dia bisa mempercepat waktu, dia ingin segera ke bulan Oktober.

Dia sudah berusaha menahan godaan yang terus menghampiri. Tak hanya dua tiga perempuan yang menyatakan perasaan padanya, dan mereka sangat menggoda. Sikap Tzuyu padanya tak selalu ramah seperti tadi. Jika sedang mengisi acara bersama, gadis berzodiak Gemini itu menunjukkan raut judes di hadapannya, membuatnya berpikir, ah mungkin karena kamera fans ada di mana-mana, dan Tzuyu ingin menjaga perasaan fans.

Jika ingin menemukan Tzuyu yang ramah, Mingyu harus menemuinya di belakang panggung, disaat tak ada fans, tak pula jurnalis.

Sebenarnya, Mingyu ingin Tzuyu selalu bersikap manis kapan pun Mingyu menjumpainya.

Demi impiannya memiliki Tzuyu, dia ingin terus bertahan.

Menunggu dating ban selesai bulan Oktober.

***

SWEET OCTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang