IV - Flashback, 2016

841 75 17
                                    


Kembali ke 2016, ketika Mingyu mulai mengagumi gadis Taiwanese itu, sebagai seorang fans.

Semua member TWICE cantik, tetapi bagi Mingyu, Tzuyu memenuhi kriterianya.

SEVENTEEN dan TWICE debut di tahun yang sama, meskipun begitu, Mingyu tahu Tzuyu hanya menganggapnya sebagai sunbae-7-bulan.

Mingyu ingat pertama kali dia memberanikan diri meminta nomor kontak Tzuyu adalah ketika Tzuyu comeback dengan Cheer Up! dan SEVENTEEN dengan Pretty U di acara musik.

Ketika TWICE datang ke ruang tunggu SEVENTEEN untuk menyapa dan bertukar album---ya, sebentuk tradisi di KPOP---Tzuyu tampak ceria seperti rekan-rekannya.

Karena SEVENTEEN debut lebih awal, TWICE lah yang ke ruangan mereka. member SEVENTEEN kompak berdiri menyambut kedatangan para gadis manis.

Jihyo sebagai leader dan Nayeon sebagai speaker memperkenalkan lagu dan album baru mereka, dan berharap SEVENTEEN bersedia bertukar album.

"Tapi kami belum menanda-tangani album ini~" ucap Scoups dengan raut tak enak. Album bertanda tangan yang mereka siapkan sudah ditukar dengan grup lain.

"Kami bersedia menunggu," jawab Nayeon. Lalu karena bangku di ruangan itu sudah penuh, member SEVENTEEN menawarkan bangku mereka untuk TWICE duduki, tetapi TWICE menolaknya. Mereka memilih berdiri, karena menanda-tangani tidak akan memakan waktu yang lama juga.

Saat menunggu giliran tanda tangan, Mingyu, sejak TWICE tiba, berbisik-bisik pada Hoshi. Tzuyu tampak canggung berdiri di paling ujung, tetapi dia lah yang paling menarik perhatian Mingyu. Mingyu lalu memberanikan diri mendekati Tzuyu.

"Tzuyu, emmm..." Tetapi dia tak bisa segera mengutarakan tujuannya, sebab gadis itu sangat pemalu.

Mingyu sempat mati gaya, mendengar tawa dari Jeonghan dan Woozi.

"Makanya jangan sok-sokan berani, hahaha."

"Dicuekin malu banget tuh."

"Hyung, kan be a man, a real man, gotta see you love me like a real man..." sahut Mingyu, menghilangkan tengsin.

"Malah nyanyi. Sana bilang mau apa. Dia sudah nunggu."

Be a man? Jadi, Mingyu hanya berusaha menjadi pria sejati? Tzuyu tergelak. Kelucuan Mingyu memecahkan kebekuan suasana antara dia dan Mingyu. "Ss~ sunbaenim ingin apa?"

"Mmh, boleh aku minta~ minta mmh itu... nomor ponselmu, hehe." Glek! Aigooo... kenapa jadi grogi begini, batinnya. Menutup wajahnya dengan telapak tangan.

Tzuyu tampak cantik dengan rambut terurai, membuat Mingyu berdebar.

Tzuyu mempertimbangkannya. Dia agak canggung mendongak untuk menatap lawan bicaranya. Member sebuah grup pernah melakukan hal serupa Mingyu---terang-terangan meminta nomor---tetapi saat itu Tzuyu hanya bilang "mianhae" lalu pergi.

Setelah seorang manajer menghampirinya, dia berbisik, "eonni, aku lupa nomor ponselku. Tolong cek di ponselmu." Lantas manajer itu memberikan ponselnya pada Tzuyu, lalu Tzuyu berikan lagi pada Mingyu.

"Sungguhan?"

Tzuyu mengangguk pelan.

"Ini merupakan kehormatan, hehe." Mingyu senang sekali hingga tak sadar melompat-lompat, mencatat nomor itu dengan jeli. Jangan sampai dia salah nomor. "Gomawo, Tzuyu-ya."

"Nde~!"

Lalu Tzuyu segera melangkah keluar ruangan. Wajahnya memanas.

"Tzuyu..."

SWEET OCTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang