Bonus Chapter : Pillow Talk - End

807 55 66
                                    

Note : titik-titiknya isi sendiri, ya. selamat membaca, jangan lupa vote dan komen O.O

-------------------------------------------------------------------

"Main ponselnya nanti lagi, ya. Sekarang rebahkan badan, tarik selimut, ambil posisi paling rileks. Okeee?"

Tzuyu menuruti semua saran Mingyu. Dia menitipkan ponselnya pada Mingyu. Lantas, terlamun.

"Mikirin apa, baby?" tanya Mingyu yang berdiri di samping bed. Tinggi tubuhnya melebihi bed sehingga mudah saja baginya memegang tangan Tzuyu.

Tzuyu menggeleng. Pikirannya kosong. Lagu Jepang yang dia hafalkan liriknya kemarin juga terlupakan sepenuhnya. Dia benar-benar harus mengistirahatkan fisik dan jiwanya. Kesibukan yang tiada henti membuatnya stress. Ah, dia masih muda sekali, tetapi beban pekerjaan yang dia emban begitu berat.

"Aku coba pejamkan mata dulu, ya oppa," bisiknya dengan suara serak. "Selamat tidur."

"Jalja~"

Tzuyu mengambil posisi menyamping. Memejamkan matanya.

Mingyu masih di sana, memperhatikan Tzuyu sampai Tzuyu terlelap.

Tzuyu masih bisa merasakan kehadiran Mingyu karena dia tak benar-benar tidur. Ketika dia membuka mata, Mingyu menyambutnya dengan tersenyum.

Tzuyu ikut tersenyum melihat senyuman itu. "Oppa~ kamu akan kebosanan menungguiku."

"Aku cuma ingin memastikan sampai kamu tidur."

"Tenang lah oppa, aku akan tidur sebentar lagi."

"Oke, aku tinggal, ya. Tapi kamu harus tidur."

"Heeh."

Mingyu lalu keluar kamar. Dia memutuskan akan memasak untuk Tzuyu. Jadi ketika Tzuyu sudah bangun dari tidurnya, mereka akan makan bersama.

Sebelum menyiapkan alat memasak, Mingyu mencari informasi di internet, makanan apa kira-kira yang bisa membantu seseorang agar lelap tidurnya.

Dia menemukan beberapa jenis makanan namun tidak memiliki bahannya di kulkas. Dia bisa saja ke market untuk membeli bahannya, tetapi dia tidak akan tega meninggalkan Tzuyu sendiri. Akhirnya, dia memasak makanan dengan bahan yang tersedia saja.

Saat sedang asyik memotong sayuran, dia mendapat chat dari Woozi. Chat itu berisi foto dengan quote populer yang tersebar di Instagram,

"tidur di samping seseorang yang kamu cintai membuatmu terlelap lebih cepat, dan membantumu hidup lebih lama"

Mingyu tersenyum.

"Tapi ingat, hanya tidur. Bukan yang lain......" tambah Woozi.

Yang lain maksudnya...? Mingyu membalas walau tak begitu mengerti. "Iyaaa, hyuuung."

Dia lalu meninggalkan pekerjaannya sebentar untuk melihat keadaan Tzuyu. Kalau Tzuyu sudah tertidur, dia akan kembali ke dapur untuk memasak.

Nyatanya, baru saja membuka pintu kamar, Mingyu sudah mendengar suara tangisan.

"Ottokhe~ Tzuyu~!" Mingyu tidak tega melihat Tzuyu menangis.

Dia pun naik ke bed-nya, duduk di samping Tzuyu.

Sebenarnya, dia sudah tahu penyebab Tzuyu menangis---karena putus asa tidak bisa tidur. Di sisi lain, Mingyu tahu menangis mampu menghilangkan rasa stress dan tertekan sehingga alih-alih meminta Tzuyu berhenti menangis, Mingyu hanya mengusap-usap bahunya untuk memberi ketenangan.

"Kamu tidak sendiri, Tzuyu-ya. Ada aku. Jadi, kamu harus membagi beban di hatimu denganku."

Tzuyu mendekap dirinya dengan selimut. "Kurasa aku akan menggunakan obat tidur, oppa. Ini pilihan terakhir."

SWEET OCTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang