XVIII - Kencan, Kencan, Kencan

650 51 7
                                    


Manajer Mingyu dihubungi sebuah agensi dorama di Jepang untuk keperluan casting, jadi Mingyu tidak perlu bersembunyi dari fans yang masih mengikutinya di bandara. Dia punya jadwal resmi. Namun, tujuan utama dia bukan untuk mengikuti casting, melainkan menengok Tzuyu.

Dia membeli bunga untuk Tzuyu, berjalan agak terburu-buru ketika sudah sampai di Universitas Shinjuku Women's College Hospital di Tokyo. Tak disangka, ketika menuju lift, Mingyu mengenali wanita dengan tas Chanel di depannya.

Dia melepaskan topi lalu menyapa. "Tzuyu Mama?"

Tepat saat wanita itu menoleh, pintu lift terbuka. Mereka segera masuk lift, ditemani manajer Mingyu dan asisten Mama Tzuyu, wanita itu.

"Mingyu, kamu ingin menengok Tzuyu? Apakah kamu harus meninggalkan schedulemu untuk bisa sampai kesini?" tanyanya dengan Bahasa China Taiwan.

Mingyu tidak mengerti, dia mengangguk. "Aku kesini untuk Tzuyu," ucapnya dengan bahasa China sederhana yang dia mengerti.

"Wah, good!"

"Tzuyu Mama, aku sangat suka hadiahmu."

Karena tidak mengerti, Mama Tzuyu tersenyum saja. Bahasa satu-satunya hal yang membuat mereka canggung, selebihnya Mama Tzuyu terlihat ingin Mingyu nyaman dan santai di dekatnya.

Mereka memasuki kamar inap Tzuyu bersama-sama. Manajer dan asisten menunggu di depan kamar. Seorang dokter, yang merupakan kerabat Papanya Momo, baru saja selesai menjelaskan kondisi Tzuyu.

Mama Momo menyambut Mama Tzuyu dengan pelukan hangat dan bertanya dengan bahasa China, "ini kakak lelakinya Tzuyu? Tampan sekali."

Mama Tzuyu tertawa. "Ini Mingyu. SEVENTEEN Mingyu."

"Ooh, SEVENTEEN?" Mama Momo menyalami Mingyu yang memberi hormat ala penduduk Jepang. "Doo zo yoroshiku, ne."

"Ne, doo zo yoroshiku."

"Silakan, silakan. Tzuyu sudah merindukan kalian, hehe." Papa dan Mama Momo memberikan tempatnya untuk Mama Tzuyu dan Mingyu. Mereka keluar setelah Mama Tzuyu mengucapkan terima kasih telah meringankan beban Tzuyu selama di negeri Matahari terbit ini.

Sementara itu, Mingyu segera memberikan bunga mawarnya pada Tzuyu. "Selamat ulang tahun yang ke-3."

Tzuyu mengangguk ramah. Wajahnya pucat tanpa make up sedikit pun, tetapi masih cantik. Mingyu sedikit salah tingkah karena Mama Tzuyu sangat memperhatikan interaksi mereka. Dia teringat masa-masa mudanya.

Mama Tzuyu lalu mengajak Tzuyu bicara dengan Bahasa China, yang Mingyu tangkap itu tentang kronologis kejadian dan keadaan Tzuyu sekarang. Tzuyu juga berkangen-kangen dengan memeluk Mama.

Mingyu ikut senang melihat mereka. Mama Tzuyu kemudian pamit keluar sebentar menemui manajer Tzuyu, sekaligus karena dia ingin memberikan waktu untuk Mingyu.

Mingyu menempati kursi tepat di samping Tzuyu yang setengah rebahan. "Apa kata dokter? Besok sudah boleh pulang?"

Tzuyu mengangguk. "Mama Momo mempertemukanku dengan dokter yang keren. Aku takut tidak bisa ikut comeback 5 November nanti."

Mingyu menggenggam tangan Tzuyu. "Tenanglah, kan sudah baikan. Aku tadi ikut casting dorama. Mereka sedang mencari talent Korea untuk peran di dorama. Sebenarnya aku cuma setengah hati ikutan casting, tapi aku ingat tujuanku adalah kamu, hehe. Schedule ku harus jelas di Jepang, kalau tidak... heoool." Mingyu menunduk.

Tzuyu menyentuh dagu Mingyu, agar Mingyu tidak menunduk lagi. Mingyu tersenyum lebar.

"Oppa jarang bercukur. Banyak rambutnya."

SWEET OCTOBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang