One

9.2K 707 10
                                    

"Kau harus kuat, nak " Tuan Kim mengusap halus punggung milik pemuda Jeon "Ayah mu pasti sudah bahagia disana"

Bohong jika Jungkook tidak sedih.

Ayah nya adalah harta paling berharga dalam hidupnya.

Sekarang dia tak memiliki siapapun. Semua sudah pergi dari hidupnya.

Bukan Jungkook tak ingin menangis.

Dia sangat ingin menangis. Tapi dirinya terlalu lelah. 3 hari sudah dirinya selalu menangis setiap mengingat sang ayah. Namun semua nya percuma, air mata Jungkook tak akan pernah mengembalikan ayah nya lagi.

"Paman Kim--" Pria yang di panggil paman Kim itu menoleh "--terimakasih sudah datang"

Tuan Kim usap surai halus pemuda Jeon "Jika kau butuh sesuatu kau bisa menghubungi aku ataupun bibi. Anggap kami sebagai orang tua mu juga"

Jungkook hanya membalas dengan senyuman.

.

⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲


Disini Jungkook sekarang.

Apartement sederhana di kawasan Dobong-gu.

Dirinya di usir dari rumah mewah itu. Lebih tepatnya, rumah milik ayah nya dulu diambil alih untuk menutupi kerugian yang dia alami oleh perusahaan. Maka dengan sisa uang tabungan yang ia miliki, ia membeli sebuah apartement. Setidaknya Jungkook tak perlu menghawatirkan untuk masalah tempat tingal.

Yang perlu ia lakukan sekarang adalah mencari pekerjaan, agar dirinya masih bisa makan dan terus menjalani hidup nya.

"Ayah.. Ku harap aku akan kuat menjalani semua ini"



⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲



"Apa katamu?! Rumah keluarga Jeon di ambil alih?"

"Benar Tuan. Seperti yang kita tau bahwa perusahaan Tuan Jeon mengalami kebangkrutan--"

"Dimana anak itu?" Tanya nyonya Kim

"Maksud nyonya adalah Tuan Jungkook?"

"Menurutmu Tuan Jeon memiliki berapa anak, bodoh!!" Bentak nyonya Kim. Dia sungguh menghawatirkan nasib pemuda itu sekarang.

"Dia sudah tidak ada disana nyonya. Bahkan tak satu pun temannya yang tau kemana tuan Jungkook pergi"

"Cari Jungkook sampai ketemu. Dan pastikan bahwa dia baik-baik saja!"

Beberapa pengawal sudah pergi untuk mencari keberadaan Jungkook. Meninggalkan sepasang suami istri yang sedang kalut dengan fikirannya masing-masing. 




"Ada apa dengan wajah kalian, Ma?" Bungsu keluarga Kim baru saja menginjakkan kaki di rumahnya, ketika ia harus di hadapkan dengan kedua orang tua nya yang sedang sibuk dengan fikirannya masing-masing.

"Kami kehilangan Jungkook"

"Lalu?"

"Dia tak memiliki tempat tinggal lagi sekarang. Mama khawatir jika ada yang berniat jahat padanya"

"Maa.. Dia pria dan dia sudah dewasa, apa yang perlu di khawatirkan?!"

"Dia sebatang kara nak. Dulu ayah nya Jungkook yang banyak membantu keluarga kita ketika sedang kesusahan"

"Tak ada urusannya denganku, Ma..Pa.. Aku ke kamar dulu"

"Yya! Kim Taehyung !!" Bentak Tuan Kim

"Biar aku yang berbicara pada Taehyung, Ma.."

"Joon, nasihati adikmu itu. Kenapa wataknya keras sekali !"

"Mirip denganmu, Pa" Kim Namjoon, putra pertama keluarga Kim menjawab dengan enteng di sertai kekehan karna senang berhasil menjahili ayah nya.

⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲

"Terima kasih. Silahkan datang kembali"
Pemuda manis itu berucap dengan wajah yang terlalu menggemaskan.

"Kau lelah? Ingin bergantian denganku?"

Pemuda manis itu tertawa kecil menanggapi ucapan teman satu kerjanya "Aku bahkan baru bekerja 1 jam disini, Gyeom"

"Aku tau Jungkook. Tapi sebelum bekerja disini kau sudah menghabiskan tenaga mu untuk mengantar susu"

Jungkook tersenyum lagi mendengar jawaban temannya ini.



"Berhenti tertawa Kook. Atau ku cabut gigi kelinci mu itu"


"Hahahaha!!" Tawa Jungkook pecah "Pemarah. Apa yang salah jika aku tertawa? Atau kau ingin melihatku menangis?"

Yugyeom menggeleng cepat "Ku cium jika sampai kau menangis seperti waktu itu!" Ancam nya

"Mengancamku?"

"Aku tak suka melihatmu menangis Kook"

"Aku tau Gyeom. Ada kau di sisi ku, aku tak akan merasa sedih lagi"




Kling

Bunyi lonceng pintu depan supermarket berbunyi. Tanda jika ada pelanggan yang datang.

Kedua pria itu menoleh dan mendapati beberapa pria berbadan besar sedang menuju ke arahnya.

"Tuan Jeon Jungkook?" Ucap salah satu pria berbadan besar

"Y-ya?" Gugup Jungkook.

Yugyeom mencolek lengan Jungkook, lalu berbicara dengan pelan "Bagaimana mereka bisa mengenalmu Kook? Kau tidak terlibat hutang atau semacamnya kan?"

Tak!

"Bodoh! Meskipun aku miskin, aku tak pernah sampai memiliki hutang. Apalagi sampai berurusan dengan pria di depan ini"

"Lalu bagaimana---"





















"Ikutlah dengan kami tuan. Tuan dan Nyonya Kim menghawatirkan anda"


"Hehh??"




TBC

Wehh!
Double up 🙃



Udah ada yang tau Yugyeom?

Kim Yugyeom Got7

Nii dia wujud nya Kim Yugyeom.. ❤

 ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TIME (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang