Thirty-Three

6.2K 463 51
                                    

Update! Yeay!!
Ga bolee siders yaa :*

.

.

.

.











Seharian ini yang Taehyung lakukan hanyalah mendumal tidak jelas.

Pasalnya sejak ia membuka mata, yang di dapati bukanlah sosok sang istri, melainkan seorang Park Jimin yang tengah tertidur pulas dengan mulut sedikit menganga.


Dan saat dirinya hendak menghampiri sang istri, yang di dapatinya hanyalah kosong.


Baik Jungkook maupun Yoongi tidak ada di dalam kamarnya.

Pelayan bilang bahwa kedua pria manis itu pergi pagi sekali untuk berbelanja kebutuhan dapur.

Menjadikan Kim Taehyung murka karna para pelayannya telah membiarkan sang istri untuk pergi tanpa dirinya.


“Kau mau marah sampai dunia berakhir juga tidak akan merubah keadaan, Taehyung.”

Jimin hanya memutar matanya jengah, tidur nyenyak nya harus terganggu akibat teriakan Kim Taehyung yang terdengar hampir di selurh penjuru rumah.

“Mereka membiarkan istriku pergi seorang diri, Jimin!”

“Kau berlebihan, Tae. Dia bersama kekasihku. Aku yakin Jungkook akan baik-baik saja.”


“Tapi—“

“Diamlah Taehyung! Mulutmu berisik sekali!”

“Park Jimin, sialan!”

Pria itu hanya terkekeh menatap raut kesal sahabatnya. Merasa bersyukur karna pada akhirnya pria idiot itu sadar akan ketulusan cinta Jungkook.



Setidaknya dia akan membuatmu bahagia, Jungkook. Meskipun sedikit terlambat, tapi ku harap kau akan terus berjuang, karna banyak alasan yang memaksamu untuk tetap tinggal.” monolog Jimin.


⏱️⏱️⏱️⏱️⏱️


“Jadi bagaimana hasilnya, Dok?” tanya Jungkook.

“Kondisimu semakin memburuk Jungkook, kau tidak bisa memaksakan untuk terus mempertahankan bayi yang ada dalam kandunganmu.” Jelas dokter ber name tag Choi Soobin itu.

Jungkook hanya mampu meremas sweater nya dengan kencang.


“Aku tak apa, Dok. Asalkan bayiku dapat terlahir, aku tidak apa jika harus menderita seperti ini.” lirih Jungkook.

“Jangan keras kepala, Jungkook!” peringat Yoongi.

“Hyung—“ mata bulat itu kini tengah menatap dengan pandangan sendu ke arah pria pucat yang berada di samping nya. “Anakku tidak bersalah, anakku pantas untuk hidup. Aku yang sakit hyung, mengapa harus anakku yang di korbankan?!”

“Jungkook bukan seperti itu—“

“Apakah aku akan sembuh jika mengorbankan nyawa anakku? Aku tetap sakit hyung, kanker ku sudah memasuki stadium 3, ada ataupun tidak bayi di dalam kandunganku, aku akan tetap mati.”

TIME (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang