Kedua manusia ini hanya saling diam selama perjalanan menuju toko perhiasan.
Jungkook tak tau harus memulai pembicaraan seperti apa.
Sedangkan Taehyung memang tak berniat sama sekali untuk mengajak pria di sampingnya berbicara.
drrtt drrtt
Ponsel Taehyung berbunyi.
Wajahnya tersenyum cerah saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.
"Halo baby.."
"....."
"Maaf aku tak bisa menemani mu hari ini.."
"....."
"Jangan merajuk sayang. Sebagai gantinya, besok akan ku temani kemana pun kau ingin pergi"
"....."
"Aku berjanji.."
"...."
"Aku juga mencintaimu, Mina"
Kemudian panggilan terputus.
Jungkook hanya berusaha abai dengan yang barusan saja ia dengar. Wajar jika Kim Taehyung memiliki kekasih. Siapa yang tidak jatuh cinta. Dia tampan, anak pemilik perusahaan Kim Corp. Dan juga sudah mengelola beberapa bisnis milik ayahnya sejak ia berusia 20 tahun.
Jungkook tak ingin ikut campur.
Itu kehidupan pribadi Taehyung.
Mereka akan menikah karna permintaan Tuan Kim. Jungkook tau Taehyung tak setuju dengan ide pernikahan ini, dirinya juga ingin membantah.
Tapi ketika tuan Kim bilang bahwa salah satu impian mendiang ayah nya adalah melihat Jungkook menikah dengan Kim Taehyung, apakah Jungkook punya alasan untuk menolak?
Yang ia inginkan adalah ayah dan ibu nya tersenyum menyaksikan dirinya yang akan menikah dari Surga sana.
.
"Selamat datang tuan, ada yang bisa saya bantu?" Ucap salah satu pegawai di toko perhiasan itu.
"Aku ingin memesan cincin pernikahan" Ucap Taehyung datar dan dingin
"Ingin cincin yang seperti apa,Tuan?" Pegawai itu bertanya lagi dan Taehyung hanya menatap kearah Jungkook.
"Berikan cincin yang sederhana namun tetap terlihat indah
Pegawai itu pergi untuk mencari cincin seperti yang Jungkook katakan.
Sekitar 5 menit, pegawai itu kembali dengan sepasang cincin yang sederhana namun membuat siapapun jatuh cinta saat pertama kali melihatnya.
"Hyung--" Ucapannya terhenti saat ia melihat Taehyung sedang asyik dengan ponselnya.
Taehyung tersenyum , bahkan kadang tertawa saat membaca pesan masuk di ponselnya. Dia tau itu dari kekasihnya. Oleh sebab itu Jungkook tak ingin mengganggu.
"Bagaimana tuan?" Tanya pegawai itu kembali.
"Baiklah. Aku ambil yang ini"
.
Kemudian kedua pasang itu mulai berjalan menyusuri pusat perbelanjaan.
Tak ada tujuan.
Karna mereka sudah selesai berbelanja apa saja yang mereka butuhkan. Lebih tepatnya hanya Jungkook yang berbelanja, Taehyung hanya mengangguk dan membayar tanpa ada niat untuk melirik barang apa saja yang sudah Jungkook pilih.
"Kau ingin makan siang hyung?"
"Terserah!"
Lagi dan lagi Jungkook hanya tersenyum getir saat Taehyung hanya menjawab pertanyaan nya tanpa memandang ke arah nya sedikit pun.
Ia ingin membenci Taehyung.
Tapi dalam hitungan hari, pria di hadapannya ini akan menjadi suaminya. Jungkook hanya ingin belajar mencintai.
Anggap saja ini cinta pertama nya. Karna selama ini Jungkook tak pernah mengenal cinta bahkan sampai mencintai, kecuali pada kedua orang tuanya dan juga paman Jung.
.
"Hyung pesan apa?"
"Tenderloin dan juga wine" Taehyung berucap tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel miliknya.
"Berikan kami 2 tenderloin. Satu wine, dan satu Jus Jeruk" Setelah mencatat pesanan Jungkook, pelayan itu pergi untuk memberikan pesanannya pada sang koki.
Jungkook hanya menatap sedih pria di hadapannya. Apakah Taehyung benar-benar membencinya? Kenapa mengajak berbicara pun Taehyung tak ingin melakukannya. Mata bulat nya hampir menitikan air mata. Sebelum tangan besar dan dingin mengusap surai nya halus.
"Kenapa menangis, kelinci manis ku?"
TBC
Selamat senin siang.
Voment nya jangan lupa.
Biar nunay semangat nulisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME (TAEKOOK)
FanfictionIni hanyalah soal waktu. "aku membenci pria lemah itu!" "tak apa bila membenciku,hyung. Mungkin suatu saat kau bisa mencintaiku" *Genre: Hurt *BoyxBoy *mpreg