“Kau siap, Jungkook?”
Jungkook menatap gundukan tanah di hadapannya. Mengusap lembut nisan yang bertuliskan nama sang ayah dan juga ibunya.
“Aku akan sering berkunjung kesini. Jadi jangan merindukan ku. Mengerti?”
Jungkook meremat ujung mantelnya. Air mata tak bisa lagi ia bendung, Jungkook kembali menangis di dalam pelukan seorang Min Yoongi.
“Tak apa Jungkook. Mereka pasti mendukung apapun keputusanmu.” Yoongi mengusap lembut punggung bergetar Jungkook. berusaha menenangkan adik kecilnya.
Yoongi paham. Ini kali pertama Jungkook meninggalkan Seoul. Kota penuh kenangan indah antara dirinya dan juga kedua mendiang orangtua nya.
“Pesawat berangkat 2 jam lagi, Jungkook. Kita tidak boleh terlambat.”
“Jimin hyung benar-benar tidak mengantarku pergi hyung?” raut wajah Jungkook berubah sendu.
“Hyung mu itu ada meeting Jungkook. Dia berjanji akan menelfon jika sudah selesai.”
Pemuda manis itu masih menunduk lemah. Ia akan pergi ke jepang dan tidak akan bertemu dengan Jimin selama dua bulan, tapi hyung nya itu malah tidak ikut mengantarnya ke bandara.
“Tak apa Jungkook. Jimin akan menyusul secepat yang ia bisa.”
****
Taehyung sedang berkutat dengan berkas di mejanya, sebelum ketukan pada pintu ruang kerjanya mengalihkan semua atensi Taehyung.
“Eoh. Jimin?”
“Waktunya makan siang.”
Taehyung melirik arloji nya saat Jimin mulai berjalan mendekat ke arahnya.
“Sebentar..” ucap Taehyung seraya membereskan berkas yang berserakan di atas meja kerjanya. Kemudian kedua sahabat itu berjalan keluar dari ruang kerja Taehyung. Dan tak sengaja bertemu dengan Namjoon.
“Hyung—“ sapa Jimin. Namjoon hanya tersenyum dan memilih berlalu tanpa memperdulikan Jimin yang bingung karna perubahan sikap Namjoon yang tidak biasanya sedingin ini.
.
.
“Apa sesuatu terjadi pada hyung mu?”
Taehyung menatap Jimin tanpa minat. “Terjadi apa?”
“Entahlah. Aku tak pernah melihat Namjoon hyung sedingin itu.”
Taehyung hanya mengendikkan bahunya acuh. “Mereka sudah mengetahui aku dan Jungkook bercerai.”
Jimin tersedak americano nya. Bagaimana mungkin Taehyung bisa sesantai ini.
“Dan reaksimu sesantai ini?”
“Lalu aku harus apa? Kenyataannya memang aku tak pernah menginginkan pernikahan bersamanya.”
Jimin memukul kepala Taehyung kuat. “Jika tidak mencintainya, seharusnya kau tidak perlu memperlakukannya seperti itu, Tae! Jungkook juga memiliki hati. Dan dia juga sedang mengandung anakmu!”
“Itu bukan anakku!”
“Idiot! Aku tak menyangka manusia idiot sepertimu dapat terlahir ke dunia ini!”
Taehyung melempar sisa makanannya ke wajah Jimin, membuat pria Park itu mendesis marah.
“Lalu apa rencanamu selanjutnya?”
Taehyung tampak berfikir sejenak.
“Menemui mantan istriku, agar dia bisa menjelaskan semua pada orangtua ku dan aku bisa segera menikahi Mina.”
“Kau yang membuat masalah, kenapa harus Jungkook yang menjelaskan semua nya?!”
“Entah. Ku rasa itu perlu.” Jawab Taeyung acuh.
Jimin hanya menghela nafas kasar. Bagaimana bisa kelinci manisnya jatuh cinta terhadap pria brengsek seperti Taehyung.
“Kau tau dimana dia tinggal Jim?”
“Siapa?”
“Jalang—“
Bugh!
“Jangan pernah menyebutnya jalang, sialan! Dia bahkan berkali lipat jauh lebih baik daripada wanita murahan yang kau sebut kekasih!”
Bugh!
Taehyung balas memukul, tidak terima kekasihnya disebut wanita murahan.
“Jaga mulutmu sialan!!”
“Aku hanya bertanya dimana jalan itu tinggal!”Jimin balas memukul Taehyung dengan membabi buta.
“Bahkan yang kau sebut jalang itu jauh lebih memiliki hati di banding wanita murahan yang kau sebut kekasih! Setidaknya Jungkook tau bagaimana cara menghargai semua kerja kerasmu di bandigkan wanita murahan yang hanya bisa menghamburkan uang milikmu!”
Jimin berjalan menjauh, meninggalkan Taehyung yang sedang berbaring di tanah.
“Meskipun aku tau dimana Jungkook tinggal, sampai mati pun aku tak akan memberitahunya padamu! Aku bersyukur Yugyeom menjaga nya dengan baik!”
Taehyung meremat jemarinya kuat saat mendengar nama Yugyeom di sebut. Rasanya ia membenci fakta bahwa Jungkook begitu nyaman berada disisi pria lain.
“Arrgghh!! Sial!!”
TBC
Ciee double update.
Seneng ga?
Seneng lah..
Dakuw lagi baik hati😁Voment hayoo voment..
Diusahain bakal lebih sering up 😘
*220219*
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME (TAEKOOK)
FanfictionIni hanyalah soal waktu. "aku membenci pria lemah itu!" "tak apa bila membenciku,hyung. Mungkin suatu saat kau bisa mencintaiku" *Genre: Hurt *BoyxBoy *mpreg