Three

7.5K 611 8
                                    

"Apa katamu?!!"

"Hyung.. Kenapa berteriak? Telingaku sakit tau"

"Kau bilang tadi apa bocah?!"

"Aku akan menikah hyung"

"Tapi kenapa Jungkook? Apa paman yang memaksamu?"

Jungkook terdiam. Hatinya kembali sakit saat mengingat tentang ayah nya.

"Jungkook kau masih disana? Hei..Jungkook--"

"Perusahaan ayah bangkrut hyung-" Jungkook menjeda ucapannya. Tak sanggup menyampaikan kabar selanjutnya kepada pria di sebrang sana.

"Apa terjadi sesuatu,Jung--"

"Ayah..meninggal hyung"

Pria di sebrang sana membelalak tak percaya. Tuan Jeon meninggal dan dirinya tak mendapat kabar apapun.

Bagaimana bisa dirinya hidup dengan tenang, sementara Jungkook mengalami kejadian yang begitu menyakitkan.

"Aku akan kembali ke seoul secepatnya, Jung"

Panggilan pun berakhir.

Jungkook hanya menghela nafas beratnya. Menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Memejamkan matanya, berharap dengan ini dirinya tidak kembali menangis.

.

Jika kalian bertanya siapa Yoongi?

Namanya Min Yoongi.
Dia adalah sahabat Jungkook.
Mereka bertemu saat masih di bangku sekolah dasar.

Yoongi memang lebih tua 4 tahun dari Jungkook. Namun mereka tak masalah, bersahabat hingga mereka menginjak usia dewasa.

Yoongi adalah satu-satu nya yang tau betapa rapuhnya hati Jungkook.

Yoongi masih mengingat jelas bagaimana hancurnya Jungkook saat ibunya meninggal. Menjadikan Yoongi ingin selalu melindunginya.

Namun saat Jungkook menginjakkan kaki nya di bangku kelas 1 menengah atas. Dirinya harus berpisah dengan Yoongi.

Yoongi yang merupakan satu-satu nya penerus keluarga Min,mau tak mau pergi ke London untuk melanjutkan kuliahnya dan mengelola perusahaan keluarga nya disana.

Hubungan nya dengan Jungkook baik-baik saja. Baik Jungkook maupun Yoongi selalu menyempatkan diri untuk bertukar kabar melalui telfon. Atau kalau ada waktu keduanya akan saling mengunjungi setiap 6 bulan sekali.

⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲

"Selamat pagi Jungkook"

"Selamat pagi,bibi"

"Tidurmu nyenyak sayang?" Jungkook mengangguk sebagai jawaban. Sedangkan pemuda Kim hanya mendengus kesal.

"Jaga sikapmu Kim Taehyung!" Tegur tuan Kim.

"Kau ingin sarapan apa?" Nyonya Kim bertanya

"Aku tak terbiasa sarapan, bi. Aku hanya minum segelas susu di pagi hari"

Lalu wanita cantik yang berstatus sebagai ibu kandung pemuda Kim itu mulai menuangkan segelas susu dan memberikannya kepada pemuda Jeon.

"Satu gelas susu untuk anak manis"

Jungkook tersenyum. Menampakkan gigi kelincinya. Nyonya Jeon memekin gemas melihat pemandangan di hadapannya. Bagaimana bisa anak berusia 23 tahun semenggemaskan ini.

"Terimakasih, bi--"

"Mama.. Panggil aku mama sayang"

"Mama?"
Nyonya Jeon mengangguk semangat.

"Terimakasih mama"

Ya Tuhan. Nyonya Kim tidak tahan untuk tidak memeluk pemuda menggemas di hadapannya ini.

"Cukup sayang, biarkan Jungkook sarapan" Peringat tuan Kim dan nyonya Kim melepaskan pelukannya dengan berat hati.

"Kim Taehyung.." Suara tegas tuan Kim terdengar. Menjadikan semua atensi yang berada di ruang makan teralih padanya.

"Kenapa?" Yang di panggil hanya menjawab cuek.

"Kau tak perlu ke kantor hari ini"

"A-apa? Tapi kenapa Pa?"

"Minggu depan hari pernikahanmu. Papa ingin kau dan Jungkook menyiapkan semuanya mulai hari ini"


TBC

Happy weekend♡
Voment nya jangan lupa..
Jangan siders!

TIME (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang