"Jungkook?"
"Jimin hyung?"
Pemuda yang di panggil hyung itu tersenyum.
"Sedang apa disini?"
"Hanya berkeliling hyung. Aku bosan dirumah.."
"Kau sendirian?"
"Memang nya hyung lihat aku bersama siapa disini?"
"Umm~" Jimin menggaruk tengkuknya canggung "Dimana suami mu?"
Jungkook sedikit terkejut dengan pertanyaan Jimin.
"Mmm~ dia sibuk hyung. Kau tau kan temanmu itu gila bekerja.." Jungkook sedikit terkekeh di akhir kalimat, berusaha sebaik mungkin menutupi rasa gugup karna dirinya berbohong.
Jimin hanya mengangguk.
Pria itu tidak bodoh, dirinya tau bahwa Jungkook berbohong.
Gila bekerja katanya?
Hah.
Sejak kapan si idiot itu gila bekerja. Datang ke kantor saja malas-malas-an.
"Kau sudah makan siang?"
Jungkook menggeleng.
"Baru akan makan siang. Bagaimana denganmu, hyung?"
"Aku juga belum. Mau makan siang bersama?"
Jungkook sedikit berfikir dengan tawaran yang di berikan pria di hadapannya. Dirinya takut kalau saja mereka akan bertemu Taehyung, dan berakhir dengan Jungkook yang akan di siksa oleh Taehyung.
"Ada restaurant yang baru buka di dekat sini. Ku dengar menu daging bulgogi disana enak"
Mendengar kata bulgogi membuat onyx bulat itu berbinar.
Jujur saja.
Sudah sejak satu minggu yang lalu Jungkook ingin makan daging bulgogi. Dan saat pria di hadapannya ini menyebut kata bulgogi, maka tak ada alasan untuk Jungkook menolak.
"Bulgogi, hyung?"
"Hmm" Jimin mengangguk kemudian menatap wajah berbinar Jungkook. "Astaga--" Jimin memekik saat mendapati raut wajah yang begitu menggemaskan.
"Kau lucu sekali Jungkook" tak tahan untuk tidak mencubit pipi gembil milik pemuda Jeon.
"Hyung, sakit--"
"Oke. Maaf. Kau terlalu menggemaskan"
"Hyung sama dengan ayahku. Ayah suka mencubit pipiku bahkan memberiku kecupan berkali-kali saat dia merasa gemas"
"Jungkook, maaf.. Aku--"
"Tak apa hyung. Bukan salahmu. Ayo--" Jungkook meraih jemari Park Jimin, pergi beranjak dari sana. Jemari mereka saling bertaut. Otak Jimin masih blank, matanya hanya fokus pada genggaman tangan pemuda Jeon yang kini berjalan didepannya.
Hingga saat sadar, pipinya bersemu merah.
"Sial! Kenapa dengan jantungku!" Umpat Jimin lirih. Membuat langkah pemuda di hadapannya terhenti.
"Kau bicara sesuatu hyung?"
"T-tidak--"
Sial!
Kenapa dirinya menjadi sangat gugup sekarang.
"Ayo, Jung"
⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲⏲
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME (TAEKOOK)
FanfictionIni hanyalah soal waktu. "aku membenci pria lemah itu!" "tak apa bila membenciku,hyung. Mungkin suatu saat kau bisa mencintaiku" *Genre: Hurt *BoyxBoy *mpreg