Five

7.3K 580 9
                                    

"Kenapa menangis, kelinci manis ku?"



"Yoongi hyung?" Jungkook menghambur kedalam pelukan pria yang ia panggil Yoongi itu. Mendusalkan wajah di ceruk leher pemuda Min.

Yoongi tak keberatan. Dirinya suka saat adik kecil kesayangannya ini bertingkah manja di hadapanya. Ia justru merindukan semua tingkah lucu pemuda Jeon.

"Aku merindukan hyungiee~~"

Nada merengek Jungkook membuat Yoongi mati-matian menahan rasa gemasnya.

"Kenapa tidak menelfon kalau mau pulang? Aku bisa menjemput hyungie di bandara"

Yoongi tak tahan untuk tidak mencubit gemas kedua pipi gembil milik Jungkook.

"Kau cerewet--"

"Issh! Hyung sakit" Jungkook membuat nada merajuk, namun tetap membiarkan tangan Yoongi mencubit pipinya. Ia suka.

Taehyung hanya menatap datar interkasi dua manusia di hadapannya ini. Kenapa dua manusia ini berlebihan sekali.

"Bagaimana hyung bisa tau aku disini?"

"Entahlah. Aku hanya mampir kesini untuk menemui paman Choi, dan tak sengaja melihatmu disini"

"Astaga!" Jungkook memukul dahinya cukup kencang dan itu meninggalkan bekas merah pada kulit putihnya.

"Hei! Kau menyakiti dirimu!"

"Bagaimana mungkin aku bisa lupa jika pusat perbelanjaan ini milikmu hyung!"

Yoongi memutar matanya malas "Ck~ Kau ini masih muda tapi pelupa"

Jungkook terkikik geli melihat raut kesal di wajah hyung nya.

"Kau bersama siapa, Jungkook?" Tanya Yoongi penasaran melihat pemuda lain di hadapannya.

"Dia.. Kim Taehyung--" Yoongi hanya mengangguk mengerti. Pria ini yang akan menikah dengan adik kecil kesayangannya.

"Kau tampak tak senang, Kim?" Yoongi bertanya, atau lebih tepatnya sedang berusaha menyindir.

"Apa aku harus senang?"

"Kau akan menikah"

"Tentu aku akan senang--" Jungkook sedikit tersenyum mendengar jawaban Taehyung "Jika yang ku nikahi bukan pria di hadapanku!" senyum Jungkook luntur seketika. Mata bulat nya kembali berkaca-kaca.

Yoongi cukup geram dengan jawaban yang di berikan pemuda Kim.

"Jika kau tak menginginkan pernikahan ini, batalkan saja sialan! Jangan sampai kau menyakiti hati Jungkook!!"

Taehyung tersenyum remeh "Oh ayolah! Jika aku bisa membatalkannya akan ku lakukan! Tapi kedua orang tua itu memaksa ku!"

Pemuda Min hampir saja melayangkan pukulannya pada pemuda Kim, sebelum tangannya di tahan oleh Jungkook.

"Hyung.. Ku mohon hentikan"

Taehyung bangkit dari duduknya, Jungkook mengkuti. Namun suara berat Taehyung membuatnya takut.

"Apa yang kau lakukan?!"

"Mengikutimu hyung--"

"Aku tak memintamu mengikuti ku, sialan!" Jungkook terdiam mendengar nada Taehyung yang meninggi "Pulang lah sendiri! Aku tak sudi berada satu mobil bersamamu!"

"KIM TAEHYUNG!!" 

Teriakan Yoongi tak ia hiraukan. Taehyung memilih pergi dari sana meninggalkan Jungkook.

Semua mata memandang ke arah mereka, membuat Jungkook mau tak mau menarik Yoongi keluar. Padahal perutnya bahkan belum terisi apa-apa.

.

"Bagaimana bisa kau ingin menikah dengannya, Jungkook!" Murka Yoongi.

Jungkook tau hyung nya ini sangat marah karna menghawatirkan nasib nya. Namun Jungkook juga harus bagaimana.

"Aku harus bagimana hyung..hiks.." Mendengar isakan dari Jungkook membuat Yoongi mematung. Sungguh air mata jungkook adalah kelemahannya. Maka dengan satu tarikan, Yoongi bawa Jungkook kedalam pelukannya,

"Aku harus bagaimana hyung? Ini permintaan terakhir ayah, aku tidak mungkin menolaknya. Kau tau aku sangat menyayangi ayah"

"Aku mengerti Jungkook. tapi jika ini membuatmu sakit, jangan lakukan"

"Aku tak apa hyung. Setidaknya izinkan aku mewujudkan impian terakhir ayah. Jika aku tidak sanggup, aku akan melepaskannya hyung"

"Kau berjanji?" Jungkook mengangguk lemah

"Aku berjanji hyung"

Pemuda Min semakin merapatkan pelukannya. Ingin menyampaikan pada pemuda manis ini, bahwa dia tidak sendirian.

"Hyung~~" Cicit Jungkook

"Hmm?"

"Aku lapar.." Yoongi menunduk untuk menatap tepat kedalam onyx Jungkook. Yoongi menggigit pipi dalamnya menahan gemas melihat pemandangan di bawahnya. Dimana pemuda Jeon sedang menatapnya dengan pandangan memelas dan ujung hidung nya yang memerah akibat habis menangis.

"Kenapa kau menggemaskan sekali, Jungkook" Yoongi mencubit gemas hidung Jungkook.

"Hyung.. jangan--"

Terlanjur. Yoongi sudah terlebih dulu mencubit hidung Jungkook sebelum ia sempat menghindar. Hal itu membuat Jungkook tertawa terbahak, karna ingus nya menempel di tangan hyung nya

"Haha.. Hyung tanganmu.. haha" Jungkook terus tertawa sampai perutnya terasa sakit. Namun ia tak perduli.

Yoongi tersenyum hangat melihat tawa Jungkook.



"Teruslah tertawa apapun yang terjadi, Jungkook"





TBC

Sore yang mendung..
Hayu voment nya masih dakuw nantikan.
🐇🐅

TIME (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang