"Jungkook, ayo makan siang"Jungkook menoleh terkejut saat Yugyeom tiba-tiba berada di sebelahnya. Mengusap dadanya pelan "Kau mengagetkanku, Gyeom"
"Hehe~ maaf Kook"
Membuat Jungkook hanya memutar mata jengah, saat Yugyeom memasang wajah tak berdosanya.
"Halo bayi~~" Yugyeom berjongkok di hadapan Jungkook, mengusap lembut perut buncit Jungkook.
"Halo uncle Gyeomie" Jungkook menyahut dengan suara yang sengaja ia buat persis seperti anak kecil. Menjadikan Yugyeom memekik gemas, seraya bangkit untuk mencubit gemas pipi gembil Jungkook.
"Bagaimana bisa seorang bayi akan memiliki bayi?" Jungkook tersenyum lalu memukul pelan bahu Yugyeom. Kemudian berjalan mendahului Yugyeom keluar dari minimarket.
"Mau makan siang dimana?" Yugyeom bertanya seraya berjalan menuju tempat dimana motor Yugyeom terparkir.
"Aku sedang ingin spaghetti"
"Baiklah. Aku tau dimana yang menjual spaghetti enak"
Yugyeom melajukan motornya saat Jungkook sudah cukup nyaman berada dalam boncengan nya.
***
Tok tok
Pintu ruang kerja Taehyung terbuka. Taehyung mendongak guna melihat siapa yang datang ke ruangannya.
"Ada perlu apa Jim?"
"Jam makan siang, Tae. Kau mau menghabiskan satu harimu dengan berkas-berkas sialan ini?"
Jimin memandang remeh ke arah berkas yang sedang Taehyung kerjakan. Menjadikan Taehyung terkekeh melihat wajah kesal sahabatnya.
"Tak berbeda jauh denganmu, sialan!" Umpatan Taehyung sukses membuat Park Jimin tertawa.
Taehyung benar. Berkas sialan itu juga sedang menunggu nya di kantor. Tapi Jimin tidak perduli. Mengisi perutnya yang lapar lebih penting sekarang.
"Ayo"
Mereka berdua berjalan meninggalkan ruang kerja Taehyung. Namun langkah mereka terhenti saat sosok wanita yang Taehyung cintai berdiri di hadapan mereka. Dengan raut wajah yang menurut Jimin
"Memuakkan!"
Jimin berjalan melalui Mina begitu saja. Tidak berniat menyapa sama sekali.
"Ku tunggu di tempat biasa Tae. Aku duluan"
"Yya!--" teriakkan Taehyung tertahan saat Mina tiba-tiba saja memeluknya.
"Aku merindukan oppa"
Taehyung tersenyum, lalu mengusap lembut surai Mina."Oppa juga merindukanmu, baby" memberi kecupan pada pucuk kepala Mina. Menjadikan wanita itu semakin mendusal manja di dalam pelukan Taehyung. "Sudah makan siang?"
Mina menggeleng, menengadahkan wajahnya guna menatap Taehyung. Memasang wajah sedih yang di buat-buat. "Aku ingin makan bersama oppa~"
Taehyung gemas melihat tingkah manja Mina, memberinya kecupan singkat pada bibir sang kekasih.
"Ayo pergi. Ku rasa Jimin sudah menunggu"
****
"Makannya pelan-pelan Kook, aku tak akan mengambil jatah makanmu" Yugyeom terkekeh gemas, memandang Jungkook yang sedang melahap spaghetti nya dengan tidak sabaran.
"Makanlah Gyeom. Kau tidak akan kenyang hanya karna memandangiku terus menerus"
Yugyeom mengulurkan tangannya, guna menghapus saus yang tertinggal di sudut bibir Jungkook.
Jungkook sempat terdiam karna perlakuan Yugyeom yang menurutmya terlalu manis.
"Y-ya! Ku bilang habiskan makananmu, Gyeom"
Yugyeom tertawa melihat Jungkook gugup seperti ini. Dia melihat dengan jelas rona merah dari kedua pipi gembilnya yang menggembung lucu.
"Kau cantik Kook" pujian Yugyeom mendapat protes dari Jungkook. Karna demi apapun, ini tidak baik untuk jantungnya.
Sementara itu dari sudut yang berbeda, seorang pria sedang menatap tak percaya kearah Yugyeom dan Jungkook.
Matanya menatap nyalang kearah Jungkook. Entah kenapa rasanya dia tidak rela jika Jungkook tertawa karna pria lain. Dia tidak suka itu.
"Oppa~ kau mendengarku tidak?" Mina memandang kesal kearah Taehyung, karna sejak tadi Taehyung mengabaikannya.
"Kau oke Tae?" Jimin yang duduk di sebelah Taehyung pun mengikuti arah pandang Taehyung. Dan saat Jimin menangkap dua sosok yang ia kenali sebagai Jungkook dan Yugyeom. Disini Jimin paham, bahwa sahabat bodohnya ini tengah cemburu.
"Tatapanmu seperti akan menembakkan sebuah laser dan melubangi kepala seseorang Tae" Jimin tersenyum miring.
Membuat Taehyung meremat pinggiran meja dengan kuat. Jika yang Jimin katakan benar, ia sangat ingin menembakkan sebuah laser yang dapat melubangi kepala pria yang dengan lancang mencuri senyuman Jungkook nya.
Tcih!
Jungkook nya katamu?
Tidak tau diri.
"Diamlah Jim! Kau berisik sekali!"
Pandangan Taehyung tidak beranjak sedikitpun dari Jungkook. Bahkan ia mengabaikan Mina yang sejak tadi masih terus mengoceh di sebelahnya.
Bahkan saat Jungkook dan Yugyeom pergi meninggalkan Cafe pun, mata Taehyung masih setia menatap kearah mereka.
Entah sadar atau tidak. Taehyung mulai melangkah mengikuti kemana Jungkooknya pergi.
Jimin tau ini bukan sesuatu yang baik. Dengan cepat ia mengeluarkan ponselnya dan mulai menghubungi Yugyeom.
"Ha--"
"Bawa Jungkook pergi dengan cepat dari tempat ini, Gyeom!" Jimin berjalan menghampiri Taehyung, berusaha mencegah Taehyung agar tidak menemui Jungkook.
"Apa maksudmu Jim?"
"Taehyung melihatmu bersama Jungkook. Dan saat ini dia sedang mengikuti kalian. Bawa Jungkook menjauh dari tempat ini!"
Tepat setelah panggilan berakhir, Yugyeom menarik tangan Jungkook dan memintanya berjalan lebih cepat menuju tempat parkir. Bagaimana pun Yugyeom harus hati-hati agar tidak membuat Jungkook sakit.
"Pelan-pelan Gyeom. Aku bisa terjatuh!" Pekik kesal Jungkook.
"Kita harus pergi dari sini dengan cepat, Kook!"
Jungkook baru akan protes, jika Yugyeom tidak segera melanjutkan ucapannya dan seketika Jungkook membatu, seluruh akal sehatnya tak bisa berfikir dengan jernih.
"Taehyung disini Kook. Dia melihat kita"
Tbc
Lagi ga enak badan.
Tapi pengen up.50 voment buat next chapt :)
Yang siders..
Sini Nunay ketchup sampe tobat jadi siders...
😚😚😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME (TAEKOOK)
FanfictionIni hanyalah soal waktu. "aku membenci pria lemah itu!" "tak apa bila membenciku,hyung. Mungkin suatu saat kau bisa mencintaiku" *Genre: Hurt *BoyxBoy *mpreg