Twenty Six

7.5K 480 47
                                    

Haloo~

Nunay back.

Rindu tydaa woy?

Maklumi kalo banyak typo. Keyboard nya kecil bgt -_-

.

.

.


"Kau yakin Jim?"

Jimin mengangguk pasti.

"Yugyeom baru saja menelfonku, hyung. Ia bilang, Taehyung bahkan sampai rela berlutut di hadapannya hanya untuk mengetahui keberadaan Jungkook."

Yoongi masih tampak tak percaya bahwa pria itu berubah begitu cepat. Minggu lalu Taehyung baru saja memergoki kakasihnya tengah bercumbu bersama pria lain. Sekarang dia malah mengemis kepada Yugyeom hanya untuk mengetahui keberadaan pria yang selama ini sudah ia sakiti.

"Kau tidak meminta Yugyeom untuk memberitahu semua nya bukan?"

"Tidak, hyung. Terlalu mudah jika si idiot itu mendapatkan maaf dari Jungkook."

Yoongi mengangguk setuju.

Mereka tidak bermaksud untuk memisahkan Taehyung dan Jungkook.

Hanya saja mereka ingin Taehyung benar-benar menyadari kesalahannya dan kembali pada Jungkook adalah pilihannya.

Mereka tidak ingin menyerahkan Jungkook pada Taehyung disaat perasaan pria itu sedang tidak menentu.

"Pastikan kau menjaga Jungkook selalu Jim. Aku tidak ingin sahabat idiotmu itu menemui Jungkook dan kembali menyakitinya! Jungkook sudah cukup bahagia belakangan ini."

Jimin baru akan menjawab ucapan Yoongi, jika saja pintu kamarnya tidak tiba-tiba terbuka, dan menampilkan sosok Jungkook yang hanya menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Hyung, kau di dalam?"

Jimin dan Yoongi terkekeh gemas melihat tingkah laku Jungkook.

"Masuklah, Jungkook. Aku disini."

Jungkook perlahan mulai berjalan masuk, namun wajah nya tiba-tiba berubah kesal.

"Ada apa kelinci manis?" Bingung Jimin.

"Aku sejak tadi mencari Yoongi hyung. Ternyata dia malah bersantai disini, bersamamu hyung!" Kesal Jungkook.

Yoongi berjalan menghampiri sang adik yang sedang menekuk wajahnya kesal.

"Ada apa Jungkook? Hyung disini."

Jungkook berlari menghambur kedalam pelukan Yoongi. Pria yang lebih tua itu menerima dengan baik tubuh sang adik di dalam pelukannya, hingga perlahan ia mulai merasakan bahu sebelah kanannya basah.

"Jungkook kau menangis?"

Jungkook menggeleng kencang, sedangkan Jimin langsung berlari menghampiri kedua pria yang ia sayangi itu untuk melihat wajah Jungkook yang semakin tenggelam didalam ceruk leher Yoongi.

"Ada apa Jungkook?"

"Aku bermimpi buruk hyung."

"Tak apa Jungkook, itu hanya mimpi." Yoongi mengusap lembut punggung bergetar sang adik.

"T-tapi aku bermimpi tentang hari kecelakaan itu hyung."

Jungkook menggigit bibir bawahnya, berusaha sekuat mungkin untuk tidak terisak.

TIME (TAEKOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang