“Kau kemana, baby?!”
Taehyung terus berusaha menelfon kekasihnya yang sejak satu minggu lalu tidak bisa di hubungi.
Bahkan Taehyung tidak bisa melacak keberadaan sang kekasih.
Terakhir Taehyung bertemu Mina hanyalah saat kekasihnya itu datang ke kantornya dan merengek meminta salah satu credit card nya, karna kekasihnya ingin membeli sebuah tas keluaran terbaru.Bicara soal credit card, Taehyung baru teringat satu hal.
“Periksa kartu kreditku, dimana terakhir kali itu di gunakan.” Titah Taehyung pada sekretarisnya.
“Baik tuan.”
Taehyung mengusak surainya kasar saat sekretarisnya sudah berjalan keluar meninggalkan ruangan Taehyung.
“Kau dimana baby? Apa kau baik-baik saja?”
Taehyung meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja saat ada sebuah panggilan masuk. Dirinya berharap bahwa itu adalah Mina, namun nyata nya bukan.
“Halo, Pa—“
“Keruang meeting sekarang juga!”
“Ada apa?” Taehyung mengernyit saat sang ayah tiba-tiba memintanya untuk datang keruang meeting.
“Ada yang harus kita bahasa. Kau dan hyung mu harus menjelaskan sesuatu!”
Tuan Kim mematikan ponselnya, bahkan sebelum Taehyung sempat melayangkan sebuah pertanyaan.
Entah mengapa firasatnya buruk kali ini.⏱⏱⏱⏱⏱⏱
“Ada apa tiba-tiba meminta kami untuk berkumpul, Pa?” Ujar Namjoon saat sudah sampai di ruang meeting.
Tuan Kim melemparkan beberapa berkas ke hadapan kedua anaknya.
“Apa ini, Pa?” Tanya Taehyung.
Kedua kakak adik itu membaca dengan perlahan berkas laporan yang tuan Kim berikan. Mata keduanya membelalak tak percaya dengan tulisan yang tertera disana.
“I-ini tidak mungkin, Pa. Perusahaan tidak pernah menggunakan uang sebesar ini untuk apapun.” Ujar Namjoon berusaha menjelaskan.
Cukup aneh, karna menurutnya ia tak pernah mengeluarkan ataupun menggunakan uang perusahaan sebesar ini.
“Aku juga tidak pernah mengeluarkan ataupun menggunakan uang dengan jumlah sebesar ini, Pa. Bahkan aku tidak pernah menerima laporan dari bagian keuangan jika perusahaan pernah mengeluarkan uang sebanyak ini.”
Tuan Kim menggeram marah.
“Lalu menurut kalian berdua, siapa yang berani menggunakan uang perusahaan dalam jumlah besar tanpa sepengetahuanku, maupun kalian berdua?!”
Namjoon memijit keningnya. Permasalah tentang batalnya kontrak kerjasama dengan perusahaan ainsoft saja sudah cukup membuat kepalanya pening. Di tambah dengan permasalahan ini lagi.
“Akan ku cari tahu, Pa.” Ujar Taehyung yang tak kalah pusing.
⏱⏱⏱⏱⏱⏱
Taehyung dan Namjoon telah memerintahkan bawahan mereka untuk mencari tau untuk apa uang sebesar itu di gunakan.
Mereka harus bekerja ekstra untuk masalah ini. Atau perusahaan ini akan terancam bangkrut.
Tok Tok Tok
Taehyung mengalihkan atensinya saat pintu ruangannya terbuka, dan sekretarisnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME (TAEKOOK)
FanfictionIni hanyalah soal waktu. "aku membenci pria lemah itu!" "tak apa bila membenciku,hyung. Mungkin suatu saat kau bisa mencintaiku" *Genre: Hurt *BoyxBoy *mpreg