Update ya :)
Hayo gabole jadi pembaca gelap.
.
.
.
Jungkook hanya duduk termenung tanpa bisa melakukan apapun.
Fikirannya kacau dan hatinya hancur saat menyadari bahwa ia telah melahirkan sang buah hati dalam keadaan tidak bernyawa saat usia kandungannya baru memasuki bulan ketujuh.
Jungkook tak tau harus berbuat apa.
Ia benci dirinya sendiri.
Dan ia benci dengan kehidupan yang selalu mempermainkannya.
Semua tak pernah berpihak padanya. Bahkan ketika Jungkook hanya menginginkan sebuah kebahagiaan pun, Tuhan enggan mengabulkan.
Harta satu-satunya, kini di renggut tanpa Jungkook sempat untuk merasakan bagaimana rasanya menggendong dan memeluk malaikat kecilnya itu.
Tanpa sadar, air mata kembali lolos dari onyx kelam milik Jungkook.
Sungguh ia lelah terus seperti ini, tapi rasa sakit yang saat ini bersemayam di hatinya tak bisa ia pungkiri begitu saja. Ini menyesakkan, dan Jungkook merasa bahwa ia tak memiliki alasan lain untuk terus bertahan hidup.
Taehyung hanya bisa memperhatikan dari pintu masuk ruang rawat Jungkook. Ia ingin ada disana, meraih pria nya dan membawanya dalam sebuah dekapan hangat.
Taehyung ingin membagi sedikit kekuatannya kepada Jungkook.
Tapi ia tak bisa. Jungkook menolak untuk menemui sang suami saat ini.
"Tae, kau belum makan sejak tadi." Tegur Jimin yang baru saja datang dengan sekantung penuh makanan bersama Yoongi.
"Aku tidak lapar, Jim."
"Kau belum makan sejak kemarin, Taehyung."
"Mana mungkin aku bisa menikmati makanan ini disaat Jungkook disana juga sejak kemarin belum makan, Jimin."
Jimin mengusak wajahnya dengan pelan. "Aku tau, Tae. Tapi setidaknya makanlah walau hanya sedikit. Kau membutuhkan tenaga agar bisa menjadi penopang untuk Jungkook."
"Jimin benar. Melewati jam makanmu juga tidak akan membuat keadaan menjadi lebih baik, Taehyung." Saut Yoongi.
Pada akhirnya Taehyung mengalah. Memilih menuruti ucapan kedua kawannya itu.
.
.
Taehyung perlahan melangkahkan kakinya kedalam ruang rawat Jungkook saat dilihatnya pria nya sudah terlelap dalam dunia mimpi.
"Baby." Suaranya lirih.
Taehyung meraih jemari Jungkook kedalam sebuah genggaman tangannya. Mengusapnya dengan penuh rasa penyesalan.
"Maafkan aku, Jungkook. Semua terjadi karna kesalahanku. Harusnya aku bisa memperlakukanmu dengan baik sejak dulu, seharusnya aku tidak menyakitimu, Jungkook."
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME (TAEKOOK)
FanfictionIni hanyalah soal waktu. "aku membenci pria lemah itu!" "tak apa bila membenciku,hyung. Mungkin suatu saat kau bisa mencintaiku" *Genre: Hurt *BoyxBoy *mpreg