MBF | CHAPTER 5

1.7K 79 0
                                    

#[Late]#
.
.
.

Cleora berlari menuruni tangga rumahnya karena jam sudah menunjukkan pukul 6:30 menit, dengan rambut yang masih menggunakan roll rambut, dan masih agak berantakan, sepatu yang belum di pakai dan tas yang di sampirkan di bahu kirinya.

"Papiiiiii, Leora udah telat, mobil lagi di bengkel, si es balok udah jalan duluan" ocehnya sambil terus berlari menuruni tangga

"Leora" tegur Gelia lembut, saat Leora sudah berada di dekat meja makan

Namun Leora hanya nyengir kuda mendapat teguran dari sang ibu "maaf Mih, Leora kaget tadi pas bangun, jam udah 6:30, biasanya kan aku bangun jam 5:00"

Gelia hanya bisa menggelang kepala melihat tingkah anak sulungnya ini "Mami udah bangunin kamu dari jam setengah lima pagi, tapi emang dasar kamunya kebo, gak bisa di bangunin"

Leora menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal sama sekali "hehe, masa sih Mi, aku gak dengar Mami manggil aku"

"Udah sekarang kamu lepas itu roll-an, pasang sepatu, terus kamu naik ojek online, Mami udah pesanin, dan kayaknya udah ada di depan rumah"

Dengan cekatan Leora melakukan semua yang di suruh oleh Maminya, setelah memasang sepatu, ia segera berlari meninggalkan Gelia yang masih sibuk dengan laptop dan beberapa dokumen di meja makan.

"Leora berangkat Mih" teriaknya laku berlari keluar rumah. Namun tak lama ia kembali lagi ke meja makan "Eh, Mih, Papi mana?, kan yang tadi aku panggil Papi, kenapa yang duduk di situ malah Mami?" tanyanya, karena memang tadi ia berteriak memanggil ayahnya, tapi yng ia temukan malah ibunya

"Leora, kamu udah telat, berangkat sekarang atau kamu Mami tendang" teriakan Gelia, yang membuat Leora berlari kencang agar terhindar dari amukan sang Mami.

jalanan yang macet membuat Leora menggeram kesal di boncegan tukang ojek tersebut, jam sudah menunjukkan pukul 6:50 WIB, itu tandanya sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi, dan sudah di pastikan ia akan telat hari ini.

"Bang, saya sampai sini aja, makasih, ongkosnya udah di bayarkan sama Mami saya"

"kalau mau nambah ongkos balik aja ke rumah saya tadi, terus minta sama mami saya, Mami saya duitnya bayak kok, tapi jangan maling, ntar saya miskin" celotehnya lalu berlari meninggalkan motor ojek tersebut

Sekitar sepuluh menit ia berlari akhirnya kini gerbang gagah SMA Nusa Bakti sudah ada di depan mata, namun masalahnya adalah gerbang tersebut sudah tertutup rapat, itu tandanya ia sudah telat.

"Ah, sial, gue udah capek lari, eh, malah ketemunya udah tutup juga" umpat Leora

Kini yang ia lakukan adalah mondar-mandir di sekitar gerbang berharap gerbang itu terbuka kembali, namun. hasilnya nihil, gerbang itu tak akan terbuka kecuali ada guru yang keluar atau  nanti setelah jam pulang sekolah.

"Aelah, kalau gini caranya gimana gue masuk coba" geram Leora sendirian sambil jongkok di depan gerbang yang masih setia tertutup.

"Tumben lo telat" Leora cukup terkejut saat melihat ada orang yang berdiri di depannya, memakai sepatu merk NIKE yang lebih ke satu sport bukan sepatu sekolah.

Ia menengadahkan kepalanya ke atas untuk melihat siapa orang yang saat ini berdiri di depannya "JOVAN" 

"Ngapain lo di sini sendirian?, kalau mau minta sumbangan jangan di depan sekolah, mendingan di terminal" inilah Jovan setiap kata yang ia ucapkan selalu mengandung cemooh

"Eh pea', gue bukan minta sumbangan. lagian bonyok gue masih kaya raya" umpat Leora yang tak terima dengan ucapan Jovan

"lo telat?"

"Udah tahu masih nanya"

"Yaudah yok ikut gue" tanpa babibu, Jovan manarik tangan Leora menjauh dari gerbang yang sampai saat ini masih tertutup.

"Eh, lo mau ngajak gue kemana, kalau macam-macam awas lo" ancam Leora yang tak membuat Jovan takut sama sekali.

Jovan tiba-tiba menghentikan langkahnya, membuat Leora yang berjalan setengah berlari di belakangnya menabrak pungung tegapnya "bujuk" kaget nya ketika menabrak punggung Jovan

"Kalau berenti bilang dong"

"Bawel banget sih lo, tuh naik, bentar lagi guru selesai rapat"

"Emang guru rapat apa?, lo tahu darimana?, bukannya lo juga telat"

Jovan mengambil dedaunan dari pohon yang tumbuh di dekat tempat mereka lalu memasukkannya kedalam mulut Leora "gila, gue bukan kambing"

"Udah cepet naik, atau lo mau di hukum berdiri di atas tiang bendera"

"Hah, sejak kapan ada hukuman kayak gitu yang gue tahu biasanya cuma hormat di bawah tiang bendera doang" celotehnya

"Cepat naik atau lo mau gue cium" Jovan mendekatakan wajahnya ke arah Leora yabg membuat gadis itu bergidik ngeri

"Iya,iya gue naik" putusnya laku berbalik menghadap sebuah tembok yang tak begitu tinggi, hanya setinggi tubuh orang dewasa.

"Ntar dulu, gimana gue naiknya, gue naiknya, temboknya lurus gini, kayak muka lo, mana gue pake rok lagi" lagi dan lagi Leora berceloteh tak jelas yang membuat Jovan kesal sekaligus gemas sendiri di buatnya.

Jovan jongkok di samping tubuh Leora "udah sini naik" ucapnya

"Ogah, ntar lo ngintip"

"Mau naik gak, atau gue yang naik lo gue tinggal"

"Iya,iya, jangan ngintip lo"

Akhirnya Leora naik di bahu Jovan, bukan berdiri tapi duduk di bahu Jovan, lalu Jovan berdiri, sehingga Loera bisa mencapai atas tembok tersebut.

Setelah Leora sampai di dalam Jovan juga naik dan masuk ke pekarangan sekolah.

"langsung ke kelas lo, takutnya ada guru yang liat"

"Makasih my fiance " ucap Leora degan senyuman mengembang

"Eits, jangan lo berfikir gue ngelakuin hal ini karena gue tunangan lo"

"Tapi gue ngelakuin ini karena lo temen Nabilla, pacar gue"

"iye, iye, serah lo, meskipun Nabilla pacar lo, jabatan gye lebih tinggi, karena gue TUNANGAN lo" Leora sengaja menekankan kata tunangan untuk menggoda Jovan.

Setelah itu ia langsung berlari, agar tidak ada guru yang melihatnya.

💍

Leora memasuki kelasnya yang ramai katena tidak ada guru yang mengajar di deoan kelas

"Leo, tumben lo telat" kedatangannya langsung di sambut oleh suara Aura yang bagai bom atom, begitu menggelegar

Leora langsung menuju ke bangku nya, untungnya saat ini tidak ada guru yang masuk di kelas itu.

"Dari tadi emang jam kosong?" tanyanya pada Aura yang duduk dengan Nabilla di depannya

"Eh, by the way on the way bawey, lo kok datang telat banget, OSIS gak disiplin baget lo" cerocos Nabilla

"Tadi gue bangun kesiangan, trus udah di tinggal sama Alfa, Papi gue juga udah pergi"

"Mobil lo kemana?"

"Lagi masuk rumah sakit"

"Wih, gila, orang kaya mah beda, biasanya juga mobil rusak di bawa ke bengkel"

"Lah, ini ke rumah sakit" Aura bertepuk tangan seolah ia anak kecil yangasih polos dan tak mengerti makna sebenarnya dari ucapan Leora.

Leora hanya bisa memutar bola mata malas melihat tingkah Aura yang kadang menyebalkan.

MBF | CHAPTER 5


holaaa, jumpa lagi sama saya, gimana guys sama part ini?? Apakah gaje atau feel-nya udah dapat??

My bad boy FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang