Fakta
Fakta yang kau sebutkan ku harap bisa menjadi sebuah keyakinan bagiku
.
.
.Leora hanya duduk di atas tempat tidurnya, ia memikirkan ala yang dikatakan Alfa tadi siang, batas waktu. Batas waktu apa?, ada apa Alfa dengan Jovan?, itulah yang ada di fikiran Leora saat ini.
"Ada apaan sih?, ada apa coba Jovan sama Alfa. Bikin gue bingung aja" kesalnya sendiri sambil memeluk teddy bear berwarna coklat.
"Dari pada gue bingung sendiri mending gue tanya sama orangnya langsung" Leora beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar Alfa yang berada di sebelah kamarnya.
Ia masih didepan pintu kamar Alfa, pintu kamar adiknya itu terkunci.
"ALFAAA, FA BUKA PINTUNYA" teriaknya sekencang yang ia bisa agar Alfa mendengarnya.
Namun pintu berwarna coklat itu tak kunjung terbuka.
"FA BUKA PINTUNYA" kali ini Leora tak hanya berteriak tapi juga menggedor pintu tersebut.
Akhirnya pintu terbuka menampakkan Alfa yang memakai kacamata dengan kaos oblong dan celana selutut.
"Ngapain lo?" tanyanya jutek.
"Gue boleh masuk?" tanya Leora balik pada Alfa.
Alfa membuka pintunya lebih lebar tanda mempersilahkan Leora untuk masuk.
Leora duduk di atas kasur Alfa sementara Alfa kembali ke komputer untuk bermain game.
"Game mulu kerjaan lo, kapan belajarnya, sekali-kali main sama anak kompleks, atau gak main futsal didepan kompleks, kemana kek, ini dikamar aja, pacaran kek, ini pacaran sama komputer" cerocos Leora, ia bahkan melupakan niat awalnya yang ingin menanyakan soal Jovan.
"Kalau cuma mau nyerocos mending keluar deh kak" Alfa tak mengalihkan perhatiannya dari komputer.
"Gak, gue mau nanya sama lo. Ada apa lo sama Jovan?, apa maksudnya dia tau batas waktunya?".
Alfa mengalihkan perhatiannya, ia memutar kursinya menghadap Leora yang masih duduk ditempat tidur dengan memeluk gulingnya.
"Nanti lo bakal tau sendiri tentang itu" jawab Alfa singkat.
"Yah gue mau taunya sekarang, kenapa lo bilang dia tau waktunya, waktu apa sih?".
"Lo akan tau kalau waktunya udah tepat" jawaban Alfa seperti teka-teki bagi Leora sepertinya ia harus memecahkannya sendiri besok pagi dengan target kedua yaitu Jovan.
"Nyebelin lo, yaudah kalau gitu gue balik kekamar, udah jangan main game lagi, tidur walaupun lo libur jangan malah dijadiin buat gak belajar" Leora sama seperti kakak lainya. Walaupun ia memang lebih manja dibanding kedua adiknya tapi baginya dua adiknya tetap anak kecik yang perlu banyak wejangan.
"Lo yang belajar besok masih UN, jangan mikirin bang Jovan mulu" Alfa sudah kembali ke komputernya.
Mendengar ucapan Alfa Leora melemparkan bantal yang ada didekatnya tepat mengenai kepala cowok itu, lalu ia pergi berlalu meninggalkan Alfa yabg mungkin saja kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy Fiance
Novela Juvenil(sequel sassy girl) "Gue akui dia emang ganteng, pesonanya juga gue rasain, tapi karena sifat dia yang bad boy, gue jadi gak suka sama dia, suka aja enggak apalagi tunangan" -Cleora Aerelyn Zigel- "Cewek nyebelin, manja, ceroboh kayak dia mana level...