MBF | CHAPTER 26

978 54 0
                                    

Jealous

Cemburu itu disaat kita gak suka lihat dia sama yang lain.
Namun, kadang kita tak punya hak untuk mengatakannya
.
.

Pikiran Leora tak bisa lepas dari kejadian malam itu, bagaimana bibir seksinya menempel pada pipi Jovan dan bodohnya ia hanya diam sampai Jovan yang melepaskannya.

"Bego, bego, bego" Leora memukul kepalanya sendiri, sambil berusaha agar pikiran itu pergi dari otaknya dan tak terus berputar seperti rekaman yang berputar otomatis.

"Leora" Leora tersadar ketika namanya di panggil pak Robert, ia bahkan lupa saat ini ada di kelas.

"Iya pak maaf" ujarnya.

"Ngelamunin apa kamu?" tanya pak Robert garang.

"Gak papa kok pak, cuma lagi ngantuk aja" jawabnya cengengesan.

Guru dengan badan besar dan perut buncit itu berjalan kearah meja Leora.

"Kalau bukan karena udah mau UN bapak bakal suruh kamu keluar dari kelas".

"Maaf pak, maaf sekali lagi saya lago gak fokus pak, saya janji gak bakal lakuin lagi yang kayak gini" janji Leora pada Robert, dan sepertinya pak Robert terima dengan janji itu.

Pak Robert kembali kedepan  melanjutkan pembelajaran, sementara Leora berusaha untuk fokus pada papan tulis yang penuh dengan rumus fisika, yang Leora tak mengerti sama sekali.

💍

Jovan duduk dengan Nara, Nara merupakan teman sekelasnya sekaligus cewek yang pernah ia suka sewaktu SMP dulu, dan itu tentu saja sebelum ja mengenal cewek bernama Nabilla yang merebut habis hatinya dan sekarang di hatinya ada nama Leora yang sepertinya terpahat semakin dalam.

"Jadi yang tadi gimana, kelas kita pas prom nanti pake baju samaan gitu biar kompak"tanya Nara lalu menyeruput jus apelnya.

"Bagus juga sih, lagian selama ini 'kan kita gak pernah tuh kayak gitu bikin baju kelas aja gak pernah" jawab Jovan sambil tersenyum tipis.

"Kalau lo setuju yang lain pasti setuju tuh, lo 'kan puncak dari segalanya bahkan ketua kelas aja nurut sama lo" gelak Nara.

Mungkin jika orang lain melihat dari sisi berbeda mereka berdua terlihat sangat akrab dan dekat namuan pada dasarnya mereka hanya teman sekali biasa.

"Yaiyalah ketua kelasnya si Irgi".

"Jo, kayaknya dari tadi ada liatin kita deh" Nara menunjuk dengan dagunya kearah cewek yang duduk sendirian di meja yang berada di tengah kantin.

Jovan mengikuti arah pandang Nara disana ada Leora yang duduk sendiri sedang memperhatikannya, namun saat Jovan melirik ia langsung mengalihkan perhatiannya.

"Gue setuju sama ide lo, kalau gitu gue kesana dulu".

Nara yang sedang menyeruput sisa jus apelnya mengacungkan jempol pada Jovan.

Di kantin yang sudah dipenuhi oleh manusia berbagai bentuk tubuh, berbagai wajah, logat bahasa, dan juga warna kulit itu Leora duduk sendirian di meja yang terlatak ditengah kantin, alasannya adalah meja itu dekat dengan makanan apapun yang ia inginkan baik bakso, mi ayam, seblak, sampai sate bahkan nasi goreng, jadi tak terlalu jauh berjalan.

My bad boy FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang