Jovan mendekat lagi
Walaupun sudah berstatus mantan bukan berarti tertutup kemungkinan untuk kembali
.
.Setalah kejadian kemarin Jovan sadar bahwa ia bukan tunangan Leora lagi, tapi apa tertutup kemungkinan bahwa ia tak bisa dekat lagi dengan Leora?.
Ia akan mencari cara agar bisa dekat lagi dengan Leora, walau harus melenyapkan makhluk bernama Bayu itu sekalipun.
Roof top adalah tempat ternyaman baginya saat ini, dan sebatang rokok adalah temannya ia tak peduli jika tertangkap merokok di sini karena kabarnya pak Robert belakangan ini sering patroli ke tempat ini.
Ia mengambil ponselnya mengetik nama Leora untuk mengirim pesan pada gadis itu.
Leora
Gue nunggu lo di roof top, gue lagi ngerokok
Ia mengirim pesan itu pada Leora, namun sudah sepuluh menit berlalu bahkan pesan itu tak dibaca oleh Leora.
Saat jam istirahat tiba Jovan langsung menuju kantin namun yang ia lihat adalah Leora, Bayu, ditambah Aura yang sedang makan di satu meja.
"Brengsek" umpatnya.
Jujur hatinya sakit, emosinya sudah di ubun-ubun ingin sekali rasanya ia menghabisi Bayu, teman macam apa dia.
Leora asik dengan semangkok baksonya, dan tanpa ia sadari sedari tadi Bayu terus memperhatikannya.
"Ekhem, di liatin aja gak ada niat dihalalin" celoteh Aura yang menyadari gelagat Bayu.
Bayu gelagapan ia mengalihkan pandangannya.
"Paan sih, siapa?" Tanya Leora lugu.
"Gak usah pura-pura bego deh" ketus Aura ia bosan dengan Leora yang selalu pura-pura tak peka dengan perasaan Bayu.
"Gue gak bego, lo kali yang bego".
Aura menyerah.
"Leora, ntar siang jalan yok" ajak Bayu.
"Gue"
"Leora ada janji sama gue" bukan Aura yang bicara tapi Jovan yang langsung duduk di samping Leora yang kebetulan kosong lalu meminum jus Leora tanpa permisi.
"Oke jemput gue ntar A', gue tunggu di rumah" jawab Leora Jovan melempar tatapan tajam pada Leora.
"Oke"
"Gak bisa, gue udah bilang kalau nanti siang sama gue".
"Jam berapa a', nanti chat aja yah".
"BRENGSEK, GUE BILANG LO SAMA GUE" Jovan murka ia menggebrak meja karena sudah tak bisa menahan emosinya.
Leora kaget dengan sikap Jovan, bukan hanya Leora tapi juga Aura, Bayu atau mungkin seisi kantin.
"Lo kenapa sih?" Tanyanya pura-pura tenang melihat wajah merah Jovan.
"Lo ikut gue sekarang" Jovan langsung menarik tangan Leora keluar dari kantin yang diperhatikan oleh seluruh orang yang ada di kantin.
Leora berusaha mengimbangi langkah cepat Jovan hingga ia ditambah pergelangannya yang di cengram kuat oleh tangan besar Jovan.
"Jovan stop"
Jovan masih terus melangkah.
"Jovan udah gue capek, mau lo apa sih hah".
Jovan menghentikan langkahnya, ia menyudutkan Leora ke dinding di koridor yang sepi tersebut.
"Gue suka sama lo, gue gak suka liat lo dekat-dekat sama Bayu mantan lo itu, jauhin dia, itu mau gue" aku Jovan, mata Leora tak bisa lepas dari sosok Jovan yang berdiri menjulang di tak beberapa senti darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy Fiance
Teen Fiction(sequel sassy girl) "Gue akui dia emang ganteng, pesonanya juga gue rasain, tapi karena sifat dia yang bad boy, gue jadi gak suka sama dia, suka aja enggak apalagi tunangan" -Cleora Aerelyn Zigel- "Cewek nyebelin, manja, ceroboh kayak dia mana level...