Pagi ini Jovan kembali menjemput Leora sesuai dengan permintaan Gelia, meski kadang ia malas melihat tingkah Leora yang suka bikin rusuh namun Leora juga lucu menurutnya.
"Pagi fiance" sapa Leora begitu Jovan sampai didepan rumahnya dan ia sudah menunggu di depan gerbang.
Jovan hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Cuek banget lo"
Jovan menyerahkan helm yang biasa ia bawa pada Leora, cewek itu langsung memakai dan naik di jok belakang motor Jovan.
"Hari ini lo turun di depan gerbang aja" ucap Jovan sebelum melajukan motornya.
"Eeeh, ntar dulu. Kenapa jadi---" belum Leora menyelesaikan ucapannya Jovan melajukan motornya diatas kecepatan rata-rata membuat Leora harus pegangan pada pinggangnya.
"Modus lo" gumamnya di belakang dan tentu saja tak didengar oleh Jovan.
Motor Jovan melaju di jalan raya ibukota yang mulai ramai oleh orang-orang yang menuju tujuannya masing-masing.
Kemudian Jovan menghentikan motornya didekat gerbang dimana belum banyak anak SMA Nusa Bakti yang terlihat.
"Turun lo" ucapnya pada Leora.
Leora tak menjawab ia bertingkah seolah ia tak mendengar apa-apa dari Jovan.
"Gue bilang turun" ulang Jovan
Masih sama, Leora sama sekali tak beranjak dari tempatnya ia hanya melepaskan pegangannya di pinggang Jovan.
Jovan mulai geram "Lo denger gue gak sih?, gue bilang turun" ucapnya dengan nada yang lebih lantang dari sebelumnya.
Masih tak ada respon, kini Jovan yang turun dari motornya lalu menstandar motor sport itu membiarkan Leora yang duduk di jok belakang.
"Eeeeeh" ucapnya karena kaget tiba-tiba motor miring "Gila lo kalau gue jatuh gimana?, bisa abis kecantikan gue" omel Leora tak kalah garang dari Jovan.
Jovan memutar bola mata malas "Dasar cewek aneh" ucapnya hendak pergi meninggalkan motornya didepan gerbang.
"WOY, MAU KEMANA LO. MASAK MOTORNYA DITINGGALIN NTAR DIGONDOL KUCING, EH, DI AMBIL MALING WOY" teriak Leora berusaha menghentikan cepat langkah Jovan.
Namun Jovan terus berjalan mengabaikan panggilan Leora dari depan gerbang.
"Aduh gimana caranya?. Kuncinya sih ada tapi gue kan bisa bawa motor grd" gumam Leora kebingungan bagaimana cara memasukkan motor itu ke parkiran sementara pemiliknya meninggalkan begitu saja.
Lima menit berlalu mulai banyak siswa yang berdatangan dan memperhatikan Leora yang duduk diatas motor Jovan, Leora berusaha cuek dengan semua tatapan itu namun ia juga risih.
"Widih, lo pake motor kesekolah Le?, tapi kok diparkir disini?"
Aura datang dengan mulut lemes nya yang nomor satu didunia, ia melihat Leora duduk sendirian diatas motor sport dan mengira bahwa motor itu milik Leora, padahal ia juga tahu bahwa Leora tak bisa bawa motor kecuali motor matic .
"Ah, berisik lo. Masak lo gak kenal ini motor siapa" ujar Leora pada Aura yang sibuk memperhantiak setiap sudut motor yang diduduki oleh Leora.
"Bukan motor lo?" tanyanya polos.
"Coba lo perhatiin baik-baik masak lo gak kenal sama motor ini?"
Aura menuruti apa kata Leora ia melihat dengan seksama motor berwarna hitam itu mulai dari ban, jok, spion dan bagian lainnya.
"INI MOTOR JOVAN" ucapnya lantang membuat Leora kesal langsung membekap mulut Aura dengan tangannya.
"Jangan kencang-kencang pea' "ujar Leora berusaha tersenyum pada siswa yang menatap mereka dengan tatapan tanda tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy Fiance
Teen Fiction(sequel sassy girl) "Gue akui dia emang ganteng, pesonanya juga gue rasain, tapi karena sifat dia yang bad boy, gue jadi gak suka sama dia, suka aja enggak apalagi tunangan" -Cleora Aerelyn Zigel- "Cewek nyebelin, manja, ceroboh kayak dia mana level...