#[Good bye Billa]#
.
.
.
.
Pagi yang cerah, kicauan burung diatas pohon bagai musik yang menyambut datangnya sang mentari.
Jovan sudah berada di parkiran sekolah, pikirannya saat ini berada jauh dari dirinya, pikirannya selalu tertuju pada Billa, gadis malang yang sampai saat ini masih terbaring lemah tak berdaya di rumah sakit."Jo, yok buruan, ntar keburu upacara mulai" Gery menepuk pundak sahabatnya itu.
"Eh, ya, lo duluan aja, gue jalan belakangan aja" ujar Jovan tergagap.
Gery yang sudah berteman lama dengan Jovan tahu dengan pasti bahwa sahabatnya itu sedang memiliki masalah, dan ia tahu masalahnya. Bahkan ia tahu dengan pasti bahwa sekarang pikiran Jovan ada di rumah sakit bersama gadisnya yang terbaring tak membuka mata.
Jovan melangkah dengan gontai menuju ruang OSIS, disana sudah ada anggota OSIS lainnya, termasuk Leora, gadis itu sedang sibuk menyiapkan bendera OSIS.
"Eh, itu si Jovan kenapa?" tanyanya pada Aldrick yang kebetulan membantunya.
"Lo pasti taulah masalahnya" ucap Aldrick datar, untuk pertama kalinya cowok itu bersikap dingin.
Jovan tak membantu pekerjaan teman-temannya, ia hanya duduk di sebuah bangku yang ada diruangan tersebut, dengan ponsel yang berada di tangannya.
pikirannya melayang pada Billa, ia tak bisa apa-apa, seperti yang Billa bilang, ia tidak bisa melawan takdir, sekarang ia hanya pasrah saja, seandainya ia bisa memutar waktu maka ia akan mengulang terus masa-masa bersama Billa.
"Woy, lo kerja dong, melamun aja" teriak Leora terpat di telinga Jovan.
"Paan sih lo, heboh banget" Jovan yang kaget langsung pergi meninggalkan Leora yang bertambah bingung.
***
Upacara bendera yang dimulai sepuluh menit lalu, sejauh ini berjalan dengan khidmat, tak ada membuat ulah.
Sampai saat amanat dari pembina upacara itu dimulai, salah satu bagian yang membuat upacara menjadi momok tersendiri bagi sebagian anak sekolah.
Ditambah yang menjadi pembina upacara hari ini adalah pak Robert, selaku bagian kesiswaan.
"Saya heran sama anak-anak sekarang, semuanya yang sekolah disini, sebenaranya mau cari pacar atau mau cari ilmu sih, saya lihat setiap hari hampir semua kalian kesekolah hanya untuk melihat cowok-cowok ganteng, atau cewek-cewek cantik doang" ceramah Pak Robert yang membuat hampir seluruh anak SMA Nusa Bakti tersindir.
"Buset, nih guru tahu aja, gue kesekolah mau liatin cewek cantik" beisik Aldrick pada Bayu yang berdiri disampingnya.
"Pantes kalau abis ulangan lo remedial mulu" bukan Bayu yang menjawab, melainkan Irgi yang berdiri dibelakang mereka.
Percakapan mereka terus terjadi sampai upacara usai. Dan dilanjutkan dengan pelantikan OSIS.
Arya selaku ketua OSIS, berjalan dengan tegap membawa bendera berwarna kuning bertuliskan OSIS tersebut, dari sudut lapangan upacara menuju tengah lapangan diamana Jaka 'ketua OSIS yang baru' berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy Fiance
Teen Fiction(sequel sassy girl) "Gue akui dia emang ganteng, pesonanya juga gue rasain, tapi karena sifat dia yang bad boy, gue jadi gak suka sama dia, suka aja enggak apalagi tunangan" -Cleora Aerelyn Zigel- "Cewek nyebelin, manja, ceroboh kayak dia mana level...