[Jovan yang aneh]
.
.
.
.
."Leo, kalau gak bangun dalam hitungan ke lima, Mami siram kamu pake air cabe" Leora langsung menyingkap selimut bergambar Sponsbob miliknya itu berlari ke kamar mandi.
"Leo udah bangun Mi" teriaknya.
Begitulah setiap pagi yang dihadapi oleh Leora, teriakan dari sang Ibu akan selalu memasuki gendang terlinganya setiap ia terlambat bangun.
Setelah sekitar lima belas menit Leora keluar dengan seragam sekolah lengkap. Eh ralat. Tanpa sepatu, ia masih menggunakan sendal jepit bermotif Spomsbob dan sahabat karibnya Patrick.
Di meja makan ia sudah menemukan Gelia, Zio, dan Zevan, tapi ia tak melihat di mana Alfa.
"Pagi, Mi, Pi, Dek" ucapanya lalu duduk memakan sarapan yang sebelumnya sudah di siapkan oleh Gelia, dan Nena, yaitu pengasuh ketiga anak Gelia dari kecil, dan tak lain adalah yang menjadi asisten Gelia saat ia masih sekolah dulu.
"Leo, kemarin Papi dengar kamu kena tilang?, bener sayang?"
Gelia cengengesan sendiri mendengar ucapan sang Papi "Eh, iya Pi" ucapnya lalu menunjukkan cengirannya.
Zio hanya bisa geleng kepala melihat tingkah laku putri satu-satunya itu "yasudah, hari ini kamu berangkat sama Papi aja"
"Sip" Leora mengacungkan jempolnya.
Zevan yang duduk di samping Leora menarik pita yang terpasang di rambut Leora.
"Tumben pake ginian?" tanyanya sambil mengacungkan pita bergambar Mini Mouse itu.
"Ih, lo tu jail banget sih" Leora kembali mengambil jepit rambut itu dari tangan Zevan.
"Leo, hari ini kamu gak usah berangkat sama Papi, kamu naik ojek aja, Mami udah pesanin" Itu suara Gelia yang baru mengalihkan perhatiannya dari buku seperti buku agenda yang sedari tadi menjadi perhatiannya.
"Mami hukum aku ya, gara-gara aku telat bangun?" Leora menunjuk Gelia dengan wajah mengejek.
Gelia hanya diam tak menanggapi pertanyaan anaknya itu.
"Mi, besok ikut Papi ya, ada kujubgan kerja ke Maluku" Zio yang Sedati tadi fokus pada makanannya kembali mengeluarkan suaranya.
"Lho kok tiba-tiba aja, biasanya juga dari seminggu sebelumbya udah di bilang?"
"Iya, soalnya baru semalam dapat telpon, da besok kan weekend jadi gak papa dong".
"Oh, yaudah deh".
"Zevan ikut ya Mi?" Pintar Zevan yang duduk di sebelah sang Ibu.
"Lo tu ganggu aja, Dek. Mami sama Papi itu mau quality time" goda Leora
"Paan sih, Kak, lagian kalau tinggal sama kakak, bisa gak makan gue" protes nya pada Leora.
"Dih, yaudah Mi, Pi, Dek, aku pergi dulu ya" Leora berdiri dan lupa salam pada kedua orang tuanya serya mengatakan rambut sangat adik, yang membuat Zevan memberengut kesal.
*****
Leora tak menemukan adanya tukang ojek di depan rumahnya, yang ibunya bilang sudah menunggunya di depan rumah.
Sebuah motor sport berwarna hitam berhenti tepat di depannya, sang pengendara memakai jaket dan yang Leora tahun hanya celana dari pengendara tersebut adalah seragam dari sekolahnya.
"Woy ngapain lo bengong, kalau gak mau sekolah gue jaln sekarang" Leora mengernyit bingung melihat siapa yang berhenti di depan rumahnya pagi-pagi begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My bad boy Fiance
Teen Fiction(sequel sassy girl) "Gue akui dia emang ganteng, pesonanya juga gue rasain, tapi karena sifat dia yang bad boy, gue jadi gak suka sama dia, suka aja enggak apalagi tunangan" -Cleora Aerelyn Zigel- "Cewek nyebelin, manja, ceroboh kayak dia mana level...