MBF | CHAPTER 28

936 40 2
                                    

Patah hati

Patah hati sama seperti hal nya dengan jatuh cinta, jatuh cinta bisa lebih dari sekali begitu juga patah hati.
Karena mereka adalah dua hal yang berhubungan erat
.
.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 7:35 WIB itu tandanya bel sudah beerbunyi dan pelajaran pasti sudah dimulai.

Sementara Leora masih berlarian dari parkir dengan langkah seribu menuju kelasnya yang berada dilantai tiga.

Dengan langkah cepat ia meloncati dua anak tangga sekaligus, saat mencapai kelasnya pak Robert sudah berada di meja guru dengan tampang sangarnya.

"Aduh mampus gue" gerutu Leora di depan kelasnya ia berusaha mengumpulkan keberanian untuk masuk ke kelas.

"Permisi pak" ujarnya setelah cukup lama diam di depan kelas.

"Kamu Leora?, kamu telat tujuh menit, saya sudah absensi kamu saya buat alpa jadi silahkan diluar".

Leora menganga mendengar ucapan pak Robert.

"Pak tolonglah tadi mobil saya rusak ditengah jalan pak, jadi saya harus cari angkot pak" Leora berusaha membuat alasan selogis mungkin untuk bisa masuk ke kelas.

"Saya gak nerima alasan apapun kamu pasti tau aturannya sama saya 'kan?" wajah pak Robert terlihat sangat sangar bahkan Leora tak mampu menatap laki-laki parubaya ini.

"Terlambat dua menit silahkan diluar" ujar Leora mengucapkan peraturan belajar bersama pak Robert.

"Nah itu kamu tau" Pak Robert hendak kembali ke mejanya.

"Pak tolong dong pak, saya mohon pak" Leora menyatukan kedua tangannya didepan dada memohon pada pak Robert agar doeperbolhkan masuk kelas.

Pak Robert tampak berpikir beberapa saat.

"Kamu saya bolehkan masuk".

"Alhamdulillah, makasih pak" Leora girang.

"Asal kamu selesaikan ini dulu" senyum Leora kembali pudar.

Pak Robert memberikan dua lembar kertas HVS yang didalamnya sudah ada soal-soal.

Dengan langkah lunglai Leora kembali keluar dari kelas, ia mencari tempat strategis untuk mengerjakan tugas terlsebut. Ia bahkan menurni tangga untuk kelapangan.

💍

Leora duduk dibawah pohon yang terdapat sebuah bangku panjang. sendirian. Naasnya tak ada orang yang sedang olahraga atau jam kosong saat ini, setidaknya ia minta tolong untuk menyelesaikan rumus-rumus tersebut.

"Apes banget gue" gerutunya mulai menulis dan mengutak-atuk kalkulator ditangannya namun ia tak bisa menyelesaikan tugas tersebut.

Matahari yang mulai naik membuat suasana sudah cukup panas, ia sangat haus apalagi setelah berlarian dari parkir dan dimarahi pak Robert.

Di tengah sianr matahari yang menyilaukan mata Leora terus mencoba mengerjakan tugas tersebut. Namun tiba-tiba sianar matahari itu tertutup oleh sesuatu, Leora mendongak menemukan Jovan yang menghalangi sinar matahari dengan buku yang ia bawa.

"Ngapain jam pelajaran di luar?".

Jovan sudah berdiri di dekatnya dengan satu tangannya memegang buku yang menutupi sinar matahari dari wajah Leora, juga ada Aldrick dan Irgi yang mengekor di belakang.

"Dihukum sama pak Robert, disuruh ngerjain ini" jawabnya jujur, ia menunjukkan kertas HVS pada Jovan

"Panas lho disini kenapa gak di tempat teduh aja".

My bad boy FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang