MBF | CHAPTER 21

1K 49 7
                                    

Brother

Karena sauadara laki-laki tak akan membiarkan sauadara perempuannya disatukan laki-laki lain

Leora duduk diam di kursi penumpang, ia memilih tak menyetir dan Alfa yang menyetir.


"Udahlah kak, makanya jangan jatuh cinta"

Leora menatap tajam pada Alfa yang terlihat fokus pada aspal hitam didepannya.

"Lo gak akan tahu gimana rasanya" ujar Leora antara jengkel dan sedih.

"Gue mungkin emang gak tahu rasanya, tapi gue bisa ngelihat"

Leora tak menjawab lagi kalau berdebat dengan Alfa memang tak akan pernah menang bahkan imbang akan sulit.

Mobil yang Alfa kendarai berhenti didepan rumah dengan nuansa abu-abu tersebut.

Leo keluar lebih dulu meninggalkan Alfa yang hanya bisa geleng kepala melihat tingkah sang kakak yang kekanak-kanakan.

Suasana makan malam di keluarga Leora dipenuhi dengan canda tawa mulai dari kisah lucu Zevan yang menceritakan temannya lalu sampai pada papi dan maminya.

Namun berbeda dengan Leora ia hanya diam menghabiskan makan malamnya.

"Kak, kakak kenapa?" Tanya Zio yang melihat Leora bengong.

"Hah, ehh, Pi gak papa kok aku cuma lagi mikir doang"

"Aku pikir kakak gak punya pikiran" tawa Zevan pecah setelah puas mengejek sang kakak.

Leora melempar tatapan tajam pada Zevan namun tak berpengaruh sama sekali Zevan tak akan takut.

"Lagi galau dia Pi" jawab Alfa lalu beranjak dari meja makan karena sudah selesai dengan makan malamnya.

"Galau?, Kenapa kamu?" Tanya Zio.

"Gak papa Pi, beneran deh" Leora juga beranjak pergi membawa beberapa piring kotor kedapur.

Zio hanya bisa melihat anak gadisnya itu pergi.

💍

Jovan memarkir motornya dengan rapi, dengan masih mengenakan jaket ia berjalan meninggalkan parkiran.

Saat ia melewati kelas Leora ia melihat cewek itu sedang duduk dengan Aura entah apa yang mereka bicarakan tapi mereka terlihat sangat serius bahkan tak mengetahui jika Jovan datang mendekat kearah mereka.

"Leora" panggilnya.

Leora menoleh kearah Jovan, senyum yang semula tercetak di bibir tipisnya kini langsung hilang.

"Gue mau ngomong".

"Ntar aja pas istirahat bentar lagi bel bunyi".

"Disini aja kok"

"Mau ngomong apa lo" tanya Leora dengan nada yang terdengar agak jengkel.

"Ntar siang pulang bareng gue".

Leora tersenyum miring "Lo pikir gue cewek apaan habis lo perlakuin gitu lo pikir  gue masih suka sama lo" tantang Leora.

Jovan sempat kaget, ia baru tahu kalau Leora bisa seperti itu jika marah.

"Ini bukan mau gue, mama gue yang nyuruh gue anterin lo pulang" jawab Jovan, kini giliran Leora ya g terdiam ia pikir Jovan memang benar-benar sedang membujuknya.

My bad boy FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang