MBF | CHAPTER 8

1.5K 78 2
                                    

#[Tears]#

Kamu tahu, kami semua sedih dengan keadaanmu
..
..
..
..

Cleora menatap nanar pada layar ponselnya, di sana menampakan foto dua orang yang tersenyum, namun yang Leora ingat itu adalah senyum yang terpaksa, saat piknik waktu itu Gelia memaksanya untuk berfoto dengan Jovan, dan itulah foto satu-satunya Cleora bersama Jovan yang ada di ponsel Cleora.

Malam ini begitu sunyi bagi Leora, karena biasanya pasti ada Zevin yang akan mengganggu waktu istirahatnya namun hari ini Zevin malah ikut Gelia ke Surabaya untuk menjenguk sang nenek.

"Sumpah bosen banget gue" gerutunya di atas tempat tidurnya

Leora memutuskan untuk berdiri di balkon di kamarnya, malam ini tak ada bintang, tak ada bulan, yang ada hanya langit yang hitam, sama sperti dirinya langit malam ini juga kesepian tak ada yang meramaikannya.

Ponsel di tangan Leora berdering tanda ada sebuah panggilan masuk, melihat siapa yang memanggilnya Leora mengerutkan keningnya, karena tak biasanya  orang itu menelpon, apalagi malam-malam seperti ini.

Leora menekan tombol hijau di ponselnya.

"Lo tahu Nabilla kenapa?" suara orang di seberang sana langsung terdengar, membuat Cleora menjauhkan ponselnya dari telinga

"Assalamualaikum, dulu"

"Walaikum salam, lo tahu Nabilla kenapa"

"Mana gue tahu, lo kan yang pacarnya" Leora bingung dengan tingkah Jovan, yang tiba-tiba menelpon dan menanyakan Nabilla malam-malam begini.

"Karena gue gak tahu, makanya gue nanya sama lo" suara Jovan meninggi

"Gue gak tahu, dari tadi siang gak ada kabar dari dia, terakhir ketemu ya pas di parkiran mau pulang"

Tut.... Tut.....

Tiba-tiba sambungan terputus, bukan karena salah satu dari mereka yang memutuskan sambungan, melainkan karena baterai ponsel Leora habis.

Tanpa memikirkan Jovan ayang akan marah padanya Leora beranjak dari balkon kamarnya menuju nakas untuk mengisi baterai ponselnya yang sudah mati.

****

Sinar matahari yang masuk kedalam ruangan besar itu tak membuat seorang gadis yang masih bergelut dengan alam mimpi membuka matanya untuk menyambut pagi yang cerah itu.

Lantunan lagu Domino milik Jessie J. Menggema di  ruangan itu. Membuat gadis yang sedari tadi meringkuk di bawah selimut berwarna biru itu mennyingkap selimutnya, namun masih dengan mata tertutup.

Leora meraih ponsel yang berada di atas meja dekat ranjangnya, tanpa ia melihat siapa yang menelponnya pagi-pagi begini, ia langsung mengangkat panggilan itu lalu menempelkan di telinga nya.

"Halo" ucapnya parau layaknya orang bangun tidur

"Baru bangun lo" Leora menjauhkan ponselnya dari telinganya karena suara teriak itu memekakkan telinganya.

"Santai lagi, masih pagi juga"

"Pagi-pagi, ini ujah jam sepuluh, dari semalam gue nelpon lo---"

"Hah, jam sepuluh, kok lo gak nelpon lo dari pagi tadi" ucap Leora panik sendiri, posisinya yang awalanya berbaring di kasur kini sudah duduk dengan keadaan rambut kusut.

My bad boy FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang