Welcome to the end of this story❤️❤️
***
Kesibukan sudah terlihat semenjak matahari terbit dari sisi timur Sydney hari itu.
Hari yang sudah ditunggu-tunggu, setidaknya oleh Shannon semenjak dulu. Hari pernikahan impiannya dengan laki-laki pilihannya akan tiba. Ia bukan lagi akan menjadi Shannon Laurencia Nathala seperti yang dulu, melainkan menjadi seorang Istri dari Austin Marvello Tyler.
Andai saja Austin benar-benar datang tepat waktu.
"Austin masih belum menghubungimu, Auryn? Bagaimana dengan Marvel? Apa dia menghubungi kalian? Bagaimana sih?! Pernikahannya akan dimulai satu jam lagi! Tapi dia masih tidak diketahui keberadaannya!" Kepanikan Keira, ibu dari Austin, Auryn dan Alceo terdengar di sepenjuru ruangan yang sedang penuh oleh keluarga besar mereka.
"Bagaimana sih anak itu? Kenapa juga dia masih bekerja mendekati hari pernikahannya? Apa dia mengira ini hanya candaan?" Gerutunya lagi.
"Tenanglah..." Nicholas, Suami Keira, meraih bahu istrinya dan menenangkannya dengan cara mengusap. "Austin tidak akan terlambat di hari pernikahannya sendiri."
"Tapi dia tidak ada kabar, Nic!!" Protes Keira.
"Kau yang panik seperti ini hanya memperburuk keadaan. Shannon akan semakin gugup, Kei." Nicholas menggerakkan dagunya menunjuk Shannon yang hanya duduk terdiam sambil meremas kedua tangannya di atas gaun pernikahan yang sedang ia kenakan.
Shannon tersenyum kecil, namun kecemasan terpancar jelas dari sorot matanya.
Keira menoleh menatap Shannon dan mulai merasa bersalah. Ia mendekati Shannon dan memeluk perempuan itu dengan lembut. "Oh maaf, Shannon. Aku tidak bermaksud membuatmu bertambah cemas."
"Tidak apa, Bibi," balas Shannon dengan suara parau. "Aku percaya pada Austin, dia pasti akan menepati janjinya untuk datang tepat waktu."
Keira tersenyum dan mengangguk kecil sambil merapikan rambut calon menantunya itu. "Kau akan menikah dengan Austin sebentar lagi. Bukankah sebaiknya kau mengoreksi cara panggilanmu pada kami, Shan?"
Shannon menatap Keira kemudian Nicholas bergantian. Ia lalu tersenyum lagi dan berkata, "Mommy, Daddy..."
"That's better," sahut Nicholas yang disetujui oleh Keira.
Dering ponsel milik Alceo memecah kehangatan di sekitar mereka.
Alceo mengernyit lalu menatap kearah istrinya untuk meminta izin mengangkat teleponnya sejenak, lalu keluar ruangan.
"Telepon dari siapa, Meg?" Tanya Keira pada anak menantunya.
"Tidak tahu," sahut Megan sambil menggidikkan bahu.
Shannon kembali menunduk dan menatap kedua jemarinya yang saling bertautan tidak tenang hingga Alceo kembali ke ruangan dengan wajah sedikit gugup. Ia mendekati Megan dan berbisik sesuatu. Ia juga melakukan hal yang sama pada Auryn dan Mike.
"Apa kau yakin sempat?"
Shannon bisa mendengar pertanyaan itu dari bibir Mike sebelum mereka meninggalkan ruangan secara bersamaan.
"Ada apa ini?" Tanya Keira kebingungan. Pertanyaan yang sama yang menghinggapi kepala Shannon saat ini.
Megan kemudian kembali kedalam ruangan dan berkata, "kalian bersiap-siap lah. Acara akan dimulai satu jam lagi."
"Sebenarnya ada apa ini Megan? Siapa yang menelepon tadi?" Tanya Nicholas kali ini.
"Itu-"
"Urusan anak muda, Dad," sahut Alceo yang tiba-tiba muncul di belakang Megan. Ia menyusul Megan karena wanita itu tidak kunjung kembali setelah memberitahu anggota keluarganya untuk bersiap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love from 9000 Miles [#MFFS4]
RomansaAku duduk di ruang tunggu hingga suara pengumuman yang mengabarkan kalau pesawat kami telah tersedia. Aku memasukkan laptopku ke dalam tas kerja yang selalu kubawa, dan meraih Jaket yang kusandingkan di kursi kosong sebelahku. Sebentar lagi, sebenta...