+31

11K 362 12
                                    

Lelah.

Satu kata yang bisa dikeluarkan dari bibir mungilnya saat ini. Sudah berapa kali dia harus bolak balik masuk kamar ganti untuk gaun pernikahan dan itu semua karena keingginan satu laki-laki disana sekaligus pengantin prianya yang ditemani dengan dua wanita paruh baya.

Siapa lagi kalo bukan Alvin, calon ibu mertuanya dan tentu mamanya, mereka bertiga duduk disofa sambil menungunya mencoba berbagai macam gaun yang dipilih dan setiap gaun pengantin yang dipakainya sampai saat ini belum ada yang cocok dengan kemauan Alvin.

Hampir sepuluh gaun pengantin belum ada yang sesuai dengan kemauannya dan itu membuat Feby harus bersabar sedari tadi dengan sumpah serapah yang dia pendam diotak nya yang cantik.

Feby keluar dari dalam ruang ganti dengan menggunakan gaun pengantin yang sangat cantik berwarna putih dan sangat mekar seperti kelepak bunga dan memanjang kebelakang dengan sedikit campuran warna pink dan emas disepanjang gaun itu dan membentuk motif yang rumit.

Feby sangat menyukai gaun kesebelasnya itu dan ingin rasanya dia menangis kalau sampai Alvin menolak apa lagi menyuruhnya berganti lagi.

Feby dibantu dua orang pegawai wanita yang ada dibutik itu untuk memakai gaun sedari tadi, walau Feby sangat kesal karena Alvin yang terus menyuruhnya untuk berganti.

Saat berdiri didepan ketiga orang yang duduk disofa, Feby tersenyum dan menatap Alvin yang saat ini juga menatapnya.

"Ganti lagi" dua kata yang keluar dari mulut Alvin itu seketika membuat senyum indah dibibir Feby menghilang dengan kesal dia berbalik membuat kedua pegawai itu kewalahan dan mengikuti nya dari belakang.

Saat baru tiga langkah Kaki nya berjalan menjauh, suara dingin Alvin membuat nya berbalik.

"Coba lah gaun yang berwarna ungu yang sudah aku pilihkan Feby, dan gaun yang kamu pakai saat ini, gaun ini yang akan kamu pakai pada acara resepsi nanti" ucap Alvin sambil terkekeh kecil.

"Benarkan? Ahhh senangnya aku sudah sangat menyukai gaun ini" ucap Feby dengan mata yang berbinar.

"Jadi kau tidak menyukaiku" ucap Alvin dingin sedingin es.

"Ehh bukan begitu, maksudku itu emm aduhh. Aku jauh menyukaimu sebelum bertemu gaun ini Vin dan juga ini hanya kain Vin" ucap Feby gelabakan tanpa menyaring kat-katanya terlebih dahulu. Sementara Alvin hanya diam dan menyuruhnya pergi untuk mengganti gaun lagi dan berusaha menahan tawanya sedari tadi.

Melihat wajah kesal Feby baginya adalah kesenangan yang tidak ternilai dan melihat senyum manis tadi membuat nya tau kalau Feby sangat menyukai gaun putih itu.

Sementara dua wanita paruh baya itu, mereka hanya bisa menggelengkan kepala dan menahan tawa melihat kelakuan anak mereka.

Satu kata yang saat ini terlintas diotak Feby saat melihat gaun berwarna ungu didepannya.

"Cantik sekali" dengan mata berbinar Feby menatap gaun ungu yang saat ini berada didepannya, gaun yang Alvin pilihkan secara khusus untuk acara dimalam pernikahannya.

Dan kalian harus tau, Alvin sudah menyewa dua gedung yang berbeda fungsinya.

Gedung pertama untuk acara resepsi pernikahan yang akan dihadiri keluarga besar mereka nantinya dan tempat dimana mereka akan mengucapkan janji suci nantinya.

Lalu gedung kedua tempat mereka melaksanakan acara malam pernikah yang akan dihadiri tamu-tamu dari keluarga,rekan bisnis sampai teman-teman mereka.

Memikirkan nya saja Feby rasanya ingin menangis karena harus mengurus itu semua tapi senangnya dia mengetahui kalau Alvin yang akan mengatur semua nya dan meminta sedikit pendapat darinya langsung.

My Partner Possessive (TERSEDIA DIPLAY STORE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang