+1

26.4K 1K 10
                                    

KRINGGGG KRINGGGG KRINGGGG

Suara alarm yang nyaring membangunkan seorang gadis cantik dari tidurnya, dengan malas gadis itu mematikan alarmnya dan berlalu kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selang beberapa menit gadis itu keluar dengan handuk melekat pada tubuhnya lalu ia langsung mencari baju yang akan ia gunakan dihari yang iya tunggu-tunggu itu.

Feby nama panggilannya, ia saat ini memakai dress polos diatas lutut berwarna putih gading lalu memakai baju toga wisuda nya yang berwarna ungu dipadukan hitam dengan high heels dan juga tas kecil yang sewarna dengan dress yang iya gunakan dengan sentuhan make up natural pada wajahnya menambah cantik tampilannya.

Dengan langkah cepat Feby keluar dari apartemennya dan masuk kedalam mobil ferrari berwarna merah menyala miliknya dengan membawa tas serta topi wisuda yang akan ia kenakan nantinya. Dengan kecepatan sedang ia melajukan mobil kesayanganya itu menuju universitas tempatnya menimbah ilmu karena ia tidak ingin terlambat dihari yang sangat penting dalam hidupnya.

Sesampainya disana Feby langsung keluar dari mobilnya dan mencari keberadan sahabatnya Vivi yang entah ada dimana.

"Astaga Feby, ini beneran kamu kan?" Tanya sahabatnya Vivi yang tiba-tiba muncul dari belakang Feby.

"Astaga Vivi kau mengagetkan ku tau tidak sih? Iya ini aku Feby emang kamu kira siapa?" Jawab Feby dengan kesal pada sahabatnya yang dibalas dengan kekehan dari Vivi saja.

"Hehe maaf Faby habisnya kamu cantik banget, biasanya kan kamu jarang banget pake make up" kata Vivi sambil tersenyum.

"Ahh iya makasih Vivi, kamu juga makin cantik aja nihh tapi sayang masih jomblo" kata Feby dan tertawa pada akhir kalimatnya yang membuat wajah Vivi menjadi jengkel.

"Kau juga sama jomblo dari dulu kan jadi aku masih mending dari padamu" kata Vivi sambil menjulurkan lidahnya pada Feby.

"Hehe, udah-udah yukk kita kedalem dekat lagi acaranya dimulai vivi" ajak feby.

"Iya udah ayokk" jawab Vivi lalu berjalan merbarengan dengan Faby menuju gedung acara, baru juga beberapa langkah mereka berjalan suara riuh dari mahasiswa disekitar tempat parkiran membuat mereka bingung pasalnya tidak biasanya suasana seperti itu dengan rasa penasaran mereka berdua membalikkan tubuh kearah belakang dan melihat ada tiga mobil mewah yang melaju dengan cepat dan berhenti didekat parkiran.

Suara riuh makin terdengar saat satu persatu orang yang keluar dari dalam ketiga mobil itu menampakkan wajahnya.

Laki-laki pertama keluar dari mobil ferrari hitam dengan setelan jas kantoran berwarna serupa dengan wajah yang sangat tampan membuat semua wanita yang ada disana berteriak kecuali Feby dan Vivi yang hanya diam saja.

Lalu laki-laki kedua keluar dari mobil ferrari merah dengan setelah jas yang lebih terkesan santai berwarna biru laut dengan wajah yang juga sama tampannya dari laki-laki yang pertama keluar itu menambah suara riuh yang dari wanita-wanita yang ada disana.

Lalu laki-laki terakhir keluardari dalam mobil lamborghini veneno keluaran terbaru berwarna hitam dengan setelan jas kantoran tetapi dengan kesan santai berwarna abu-abu dan kacamata yang dikenakan nya semakin membuat iya terlihat sangat tampan dari kedua laki-laki disampingnya dan membuat suasana diparkiran semakin riuh dengan suara teriakan para wanita.

'Ehh itu kan Evan Julion Kennart dan Albert Afonsius Risten ada juga Alvin Alexander Williams'

'Ohh astaga tiga dewa yunani datang dipagi hari yang cerah'

'Astaga mereka tampan sekali seperti artis saja'

'Astaga mereka kan ceo tertampan yang pernah kulihat'

'Astaga itu si miliader termuda yang sangat terkenal itu kan? Oh astaga'

'Ia kau benar itu si miliader dingin yang tadi pagi ada didalam berita'

'Astaga ini sangat mengejutkan'

'Tuan muda Williams itu sangat tampan'

Seperti itulah terikkan kagum dan memuja dari semua wanita yang ada diparkiran itu mengangumi ketampanan ketiga nya kecuali Feby dan Vivi yang hanya melihat mereka saja dengan tatapan biasa saja.

"Ayo Feby kita masuk disini sangat ribut" ajak Vivi dengan menggandeng tangan sahabatnya menuju aula tempat acara itu dilakukan.

"Ayo, kau tumben tidak ikut berteriak seperti mereka vivi kau kan sangat suka laki-laki yang seperti mereka tadi?" Tanya Feby sambil berjalan menuju aula.

"Aku masih trauma sama laki-laki seperti mereka Feby, aku takut jatuh cinta dan pada akhirnya akan ditinggalkan hanya demi wanita lain yang lebih cantik" jawab Vivi cendu dan hampir menangis.

"Emm maaf Vivi aku tidak bermaksud membuat mu menangis maafkan aku iya" kata Feby sambil memeluk sahabatnya dengan rasa bersalah dihatinya.

"Tidak apa feby, maaf aku sangat cengeng" jawab vivi sambil menghapus air matanya.

"Iya kau bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik darinya, jadi jangan nangis lagi nanti make up mu rusak vivi" kata Feby sambil melepaskan pelukkannya dan tersenyum pada sahabatnya.

"Hehe iya, udah ayukk kita masuk dari tadi belum sampai-sampai kedalam" kata Vivi berusaha kembali ceria lagi.

"Ahh iya ayokkk" jawab Feby lalu mereka melanjutkan perjalan mereka tanpa menyadari ada tiga laki-laki yang memperhatikan mereka sedari tadi dari belakang.

Sesampainya didalam aula mereka berdua langsung duduk dideretan depan karena tempat yang lain sudah penuh dan hanya tersisa dibagian depan saja dan acara langsung dimulai dengan sambutan dari pemilik universitas dan dilanjut hingga sambutan ketiga dipanggil.

"Pada tuan Alvin Alexander Williams, tamu kusus dan sekaligus mantan mahasiswa diuniversitas ini untuk menyampaikan sambutan, dipersilangkan untuk menyampaikannya diatas podium" kata pembawa acara dan disambut dengan suara riuh tepuk tangan dari semua orang yang hadir dalam acara itu.

Lalu laki-laki yang dipanggil itu berjalan dengan gagah menuju podium dengan melepas kacamata nya, pada saat iya sampai dipodium iya langsung menatap langsung kedalam mata Feby dan memulai sambutan dengan tenang dan masih menatap tajam kearah feby dari awal hingga akhir sambutannya.

"Feby kok dia mandang kamu terus dari tadi?" Tanya Vivi pada Feby binggung.

"Aku juga gak tau Vivi, aku juga gak kenal dia tapi dia tetap natap aku terus dari tadi aku jadi risih Vi" jawab Feby gelisah karena risih ditatap laki-laki yang ada dipodium sampai feby harus berbicara dengan nada kecil pada vivi.

"Iya kah, sepertinya dia tertarik deh sama kamu Feby" kata Vivi terang-terangan dan membuat feby menoleh pada nya dengan kebinggungan.

"A-apa?" Tanya Feby bingung.

"Iya Feby kaya nya dia tertarik sama kamu" jawab Vivi meyakinkan Feby dengan ucapannya.

"Tapi gak mukin deh Vi, kan kami gak saling kenal jadi gak mungkin" kata feby dengan keras kepala.

"Ahh udah ah, kamu gak percaya juga hufff" jawab Vivi menyerah karena sifat keras kepala sahabatnya itu yang membuat nya kesal.

Acara kelulusan itu berlangsung meriah dan beberapa jam kemudian baru lah acara itu selesai dan langsung ditutup oleh pembawa acara dan semua tamu yang hadir langsung keluar dari dalam gedung itu dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing karena hari yang mulai siang.





#######################################

Jgan lupa vote ama coment....

Lagi butuh ide buat cerita nya biar nyambung.

My Partner Possessive (TERSEDIA DIPLAY STORE)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang