"Emmm kak Vina, tempat acaranya dimana?" Tanya Feby sambil menginguti Vina menuju kekamar Jessie.
"Ohh, tempatnya diruang tengah rumah ini Feby, apa Alvin tidak memberitahukan pada mu kalau acaranya jam tiga sore ini?" Tanya Vina dengan memasuki kamar putrinya.
"Haah jam tiga, Alvin tidak bilang pada ku" jawab Feby dengan wajah masam.
"Astaga anak itu" kata Vina dengan tangan yang dilipat didepan dada.
"Sudahlah kak tak apa" kata Feby masam.
"Bunda Jessie udah selesai mandi, wahh ada bibi Feby" teriak Jessie keluar dari dalam kamar mandi.
"Iya udah Jessie ikut Bunda pilih gaunnya iya" kata Vina sambil menggandeng tangan putri kecilnya menuju walk-in closet sederhana yang ada didalam kamar putrinya itu.
"Okeyy bun" jawab Jessie.
"Nahh sekarang tinggal rambut mu sayang, emm Feby apa kamu bisa membantu ku untuk menata rambut Jessie?" Tanya Vina pada Feby yang sedang duduk bersandar disofa kecil setelah selesai memakaikan Jessie gaun cantik.
"Ahh tentu kak Vina" jawab Feby lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju Vina dan Jessie berada.
"Emm gaya rambutnya bagaimana kak?" Tanya Feby.
"Emmm yang sederhana aja iya Feby" jawab Vina ramah.
"Ahh iya kak" kata Feby dan mulai menata rambut panjang Jessie.
"Nahh udah selesai Jessie" kata Feby.
"Wahhh makasih bibi"kata Jessie bahagia dengan senyum diwajahnya yang sama seperti ibunya yang juga tersenyum.
"Iya sama-sama Jessie" jawab Feby.
"Nahh sekarang Jessie tunggu aja disini okeyy, bunda dan bibi mau siap-siap dulu nanti bunda dan ayah yang akan menjemput Jessie kesini iya" kata Vina lembut pada anaknya.
"Iya bun" jawab Jessie dengan senyum diwajahnya.
"Iya udah bunda sama bibi Feby keluar dulu, ayo Feby" ajak Vina pada Feby dan melangkah meluar.
"Ahh iya kak" jawab Feby cepat dan berjalan menyusul Vina.
"Ohw iya Feby tadi mom bilang kamu bisa memakai kamar mandi yang ada didalam kamar Alvin dilantai tiga karena semua kamar sudah penuh dengan keluarga-keluarga lain, maaf iya Feby" kata Vina dengan nada bersalah pada Feby karena baginya Feby sudah iya anggap sebagai adik perempuannya karena iya tidak punya adik sama sekali atau lebih tepatnya anak tunggal jadi karena Feby bisa membuat hati adik iparnya yang dingin menjadi hangat iya jadi menyukai Feby dan menurutnya Feby dan Alvin sangat cocok.
"Ahh iya kak tak apa, emm tapi aku tidak bawa baju ganti kak" jawab Feby binggung.
"Wahh benar juga emmm, kalau pakai baju ku pasti kebesaran dengan tubuhmu Feby" kata Vina ikut kebinggungan.
"Ahh tak apa kak, kalau begitu aku kekamar Alvin dulu mau bersih-bersih nanti aku bisa pakai baju ini lagi kok" jawab Feby dengan senyuman diwajahnya.
"Maaf iya Feby" kata Vina sekali lagi.
"Tak apa kok kak, aku pergi dulu iya" kata Feby lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar Alvin yang ada dilantai tiga.
Sesampainya didepan pintu yang bercat putih dengan tuslisan nama Alvin diatasnya iya langsung masuk kedalamnya dan pertama yang iya lihat adalah kamar yang bersih dan terawat dengan barang-barang yang tertata rapi disetiap tempat dan juga ada perpustakaan kecil didalamnya, dan juga aroma maskulin yang menjadi ciri khas kalau kamar itu adalah kamar laki-laki.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner Possessive (TERSEDIA DIPLAY STORE)✔
RomansaWARNING!! CERITA INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA 17+ PEMBACA DIHARAPKAN BIJAK DALAM MEMBACA!! TIDAK ADA REVISI!! Highest Rank; # 2 in My # 3 partner # 4 Romans # 6 Possesaive (23-01-2019) ~Happy ending~ TERSEDIA DI PLAY STORE. ________________________...