Gue membuntuti Arya, mengikuti langkahnya masuk ke ruang kelas X-2 yang masih pagi begini tapi udah ricuh gak karuan. Kebanyakan sih ricuh karena belum ngerjain PR.
"Kok bisa barengan?" Tanya Gio heran, gue terlalu malas untuk menjelaskan dan tetap lanjut nyimpan tas sambil ngeluarin buku tugasnya.
"Ketemu dimana?" kali ini Fita yang nanya.
"emang barengan kok"
HEH.
Gue menoleh sedikit tersentak. Itu keluar dari mulut Arya.
Ya gak apa-apa sih sebenarnya tapi kan...
"Dih kok bisa?" Tanya Gio dengan nada sewot.
Arya memutar bola mata kesal, "Kan gue ke rumah keysa." Lanjut cowok itu.
"Ya anjir maksud gue kok tiba-tiba berangkat bareng?" Tanya gio gemas dan tetap kekeuh gak mau stop nanya.
"Key udah tugas Bahasa Indonesianya?" Tanya fita mengalihkan pembicaraan. Membuat gue berasa mau sungkem sama dia sekarang, thanks Fita.
"LAH IYA ANJIR GUE BELOM." Gue yang ditanya malah gio yang jawab. Cowok setengah gak waras itu emang tiap harinya ngerjain tugas disekolah.
Ganteng-ganteng bobrok.
"Udah, lo juga udah?" Jawab gue ke fita.
"Hm udah." Fita tersenyum simpul lalu setelahnya kembali memalingkan pandangan lagi.
"Loh fit kok lo gak ngasih tau sih Keysa pulang telat? Kan gue bisa tungguin." Gio kembali duduk sambil mengomel.
Gue emang barusan datang karena tadi harus nemuin pembina ekskul band dulu.
"Lah Keysa juga gak minta tungguin sama lo kok." Jawab Fita yang sedang sibuk dengan laptop di hadapannya itu.
Sebenarnya sekarang kita di mixme ini nenuhin janji traktiran Gio karena dia kalah main ular tangga malam itu.
"Arya belum datang?" Tanya Gio lagi.
"masih latihan mungkin, dia gak ada muncul di grup, gue chat juga gak dibales." Jawab Fita lagi.
Gio manggut-manggut ngerti dan tak lama pandangannya teralih ke arah pintu masuk.
"Dedek futsal ini lama banget sih datengnya?!" Goda Gio dengan nada ala kakak kelas hits yang suka godain Arya.
Dedek futsal itu julukan arya dari kakak kelas apalagi kumpulan anak cheers yang suka godain Arya kalau main.
"Dek arya kok bisa keren banget sih.." Salah satu ucapan yang sering gue dengar saat Arya digodain.
"Geli gue yo dengernya" Jawab Arya.
"Baru selesai?" kali ini fita yang bertanya.
Arya mengangguk pelan sambil melepas tasnya lalu ikut duduk di tempat kosong tepat di samping Fita.
"Eh iya, ini gimana maksudnya sih paragrafnya gak mau rata padahal gue udah rapiin gak bisa-bisa." Keluh Fita yang ngebuat Arya otomatis menoleh ke layar laptop milik Fita.
"Kebiasaan lo kalau buat laporan pasti gini." Arya senyum tipis keliatan menahan senyumnya.
"Gini..."
Arya dan Fita memang akrab, Arya gak jarang senyum selepas itu kalau lagi ngobrol bareng Fita. Apa mungin karena mereka udah temenan lama kali ya.
"Key mau pesen apa?" tanya gio tiba tiba, mengalihkan fokus gue.
"Eh..?"
"Eh ini deh bubble tea sama mi goreng." Jawab gue menyebutkan menu menu hits-nya mixme itu.
"Eh yo sekalian gue ya chicken pop." Tambah Fita.
"Udah tau gue." Gio sudah mengambil ancang-ancang berdiri untuk pergi memesan.
"Arya gak mesan?" Gue ngegigit bibir pelan, entah siasat dari mana, gue berani nanyain hal itu, hal yang sebenarnya gak perlu gue tanyain.
"Seleranya berdua sama-sama chicken key." kata Gio Mendahului Arya yang baru mau jawab.
Gue akhirnya kembali ngeliat ke dua orang di hadapan gue ini. Arya yang sibuk ngajarin Fita ngebuat laporan, gue mandangin keakraban mereka.
"Akhirnya..." Fita merenggangkan dua tangannya."ini kalau gak ada lo gak bakal selesai ya', makasih untuk kesekian kalinya." Fita tersenyum lebar.
"Makasih mulu lo." Arya juga ngebalas dengan senyumnya, senyum langka dengan deretan gigi putihnya.
Bener-bener kesan pendiam dan dinginnya Arya langsung buyar di samping Fita.
"Ntar pulang sekalian anterin gue mau gak?" Tanya Fita.
Fita lebih sering pulang sama Arya dari pada Gio yang jelas satu perumahan bahkan rumahnya depan- depanan sama Fita. Aneh kan?
"Kan ada Gio?" Kata Arya.
"Ah lo kan tau kenapa gue gak mau, gue masih sayang nyawa gue." Jawab Fita lagi.
Ya, semua juga tau kalau cowok bernama Gio itu kalau bawa motor emang gak pernah sadar.
"Gue kan sama Keysa, Fit." Kata Arya tiba-tiba, gue di sebelahnya jadi melongo.
"Oh iya lupa." Kata Fita degan nada yang lebih pelan dari sebelumnya.
"Ih gak apa-apa kok gue bisa minta jemput abang gue ya', santai aja." kata gue berusaha menolak.
Arya menghela napas, kini memandang ke arah gue, "lo kan tadi bareng gue jadi pulangnya juga bareng gue." Kata cowok itu. Gue mengerjap.
"Yaudah key gak apa-apa, gue sama gio aja bisa kok" Fita tersenyum menanggapi. Tanpa ia sadar, gue bisa melihat raut berbeda dari wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel | END
Teen FictionBerawal dari kepindahan gadis cantik itu, dia datang menjadi seorang sahabat, namun juga menjadi alasan terombang ambing nya perasaan yang hampir meruntuhkan kisah persahabatan •°•.•°• Keysa, Arya, Gio, dan Fita -Kel...