"HUWAAAA YESSSSS."
X-2 menoleh berbarengan ke arah bangku belakang, melihat riangnya cowok tinggi di belakang itu, Argio.
Ibu Arsy yang lagi ngajar di depan juga melotot kaget.
"YA ARYAAA, FITA UDAH BANGUUNNN." Gio meloncat ke bangku Arya, menunjukkan layar HP nya ke hadapan Arya.
Arya yang tadinya kaget, jadi berseru ria. Walau pastinya lebih kalem daripada Gio.
Gue ikut senyum bahagia. Yang lain pun juga ikut berseru ria, dengan perasaan lega. Karena Fita yang udah dioperasi malam tadi, akhirnya gak butuh waktu lama untuk sadar.
Banyak yang sayang Fita, gadis itu emang loveable.
"Argio duduk dulu, alhamdulillah kalo udah sembuh. Kamu senang kan? Coba ini soal nomor satu kamu kerjain dulu." Kata Bu Arsy menunjuk soal di papan tulis.
Suasana yang tadinya tertawa bahagia, jadi berubah tertawa seakan mengatakan 'rasain lo' ke Gio.
"Ya Allah salah Baim apa." Kata Gio dengan pasrah dan nurut maju ke depan.
"key ayo ngantin gue traktir." Gio menarik lengan gue paksa.
Gue masih rapiin buku, asal main tarik aja anak ini.
"Kalo enggak kafetaria gue gak mau."
"Matre anjir." Umpat Gio, walau masih aja narik lengan gue untuk keluar kelas.
"Arya?" Gue menoleh melihat bangku Arya, dia masih setia duduk dengan HP-nya di sana.
"Lagi ngechat nanyain kabar Fita." Bisik Gio di samping gue. Yang otomatis ngebuat gue tunduk mengerti.
Selanjutnya kami keluar kelas, ninggalin Arya yang sama sekali gak minat noleh ke kita.
"Mau pesen apa lo?" Tanya Gio saat kita masuk ke area kafetaria.
"Gue aja yang pesen, lo mau apa? Air putih aja deh ya?"
"Lah gue yang bayar anjer." Kata Gio tak terima.
Setelah membeli, gue kembali duduk di meja pojok yang sudah dipilih Gio. Gio suka banget ambil yang pojok, mentang-mentang kakak kelas suka rame di meja pojok.
"Lah katanya mau bikin gue bangkrut, ngapa cuma beli minum?"
Gue menaruh dua minuman itu di meja dari tangan gue,"Becanda doang elah." Gue duduk berhadapan dengan Gio.
"Gue udah deg-degan tadi duit gue gak cukup." Cengir Gio, membuat gue mencibir.
"Pulangan gue mau ke rumah sakit, ikut gak?" Tanya Gio. Berubah jadi serius.
"Hm gimana ya, Arya juga ikut?"
Gio hela nafas."Yaelah belum jadian udah bucin aja lo, Key." Gio noyor jidat gue pelan."Ya ikut lah lo kira Arya bakal diam, cewek yang dia sayang gak dijengukin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel | END
Teen FictionBerawal dari kepindahan gadis cantik itu, dia datang menjadi seorang sahabat, namun juga menjadi alasan terombang ambing nya perasaan yang hampir meruntuhkan kisah persahabatan •°•.•°• Keysa, Arya, Gio, dan Fita -Kel...