Berawal dari kepindahan gadis cantik itu, dia datang menjadi seorang sahabat, namun juga menjadi alasan terombang ambing nya perasaan yang hampir meruntuhkan kisah persahabatan
•°•.•°•
Keysa, Arya, Gio, dan Fita
-Kel...
Hari ini bener-bener hari yang buat gue gak mood dan mumet sekaligus untuk ngejalaninnya, dari awal gue masuk kelas gue udah disapa dengan ramah sama Fita dan Arya yang juga senyum ke gue. Gue cuman bisa ngebalas dengan senyum kecil dan canggung ke Fita dan mengabaikan Arya, lalu setelahnya nyimpen tas di meja dan keluar kelas sambil nunggu jam masuk.
Fita bahkan natap gue dengan bingung saat gue keluar gitu aja.
Bahkan gue sama sekali gak ngeliat ke Arya.
Beberapa hari yang lalu gue sibuk diam-diaman sama Gio dan sekarang gue harus mulai lagi dengan Arya juga Fita. Lama-lama gue beneran bakal di musuhin, walaupun tujuan gue emang sebenarnya menjauh.
Gue berjalan ngelewatin lorong kelas 10, niat gue mau ke perpustakaan. Gue menghela nafas saat ngeliat Gio yang jalan berhadapan dengan gue yang tiba-tiba berhenti tepat dihadapan gue.
"Mau kemana?"
Gue narik nafas dalam, lalu menghembuskan perlahan."Mau ngejauh."
Gio ngangkat alis, kemudian melebarkan mata. Gue berjalan gitu aja tanpa nunggu balasan dari Gio. Gue tersenyum miris ngeliat ekspresi Gio barusan. Walau dia nyebelin, ngeselin, dan absurd tapi Gio tetep temen gue, gue kembali ngerasa bersalah sama dia.
Entah, gue terlalu banyak nyalahin diri gue sendiri.
Gue duduk dengan tenang di sudut perpustakaan, bel masuk masih 15 menit lagi. Kebetulan memang gue selalu jadi murid yang turun pagi, cuman sekali gue terlambat dan setelah itu gue gak mau kesiangan lagi.
Gue ngeluarin HP dan memilih untuk buka aplikasi instagram dan scrolling-scrolling di sana, walaupun gue tahu itu hal yang gak penting.
Sebenarnya ada chat yang masuk dari Arya, gue sempat ngeliat di notifikasi tapi masih gak gue gubris. Gue masih setia bukain instastory orang, syukurnya wifi perpustakaan nyambung di HP gue jadi gak perlu ada yang gue khawatirin.
Gue masih ngegeser-geser instastory orang-orang yang gue follow, isinya random dan bagi gue yang jarang upload instastory itu semua sebenarnya gak penting untuk ditunjukin. Tapi semuanya kembali ke perspektif masing-masing sih.
Sampai akhirnya gue nyampe di instastory fita.
Di Instastory itu nunjukin tangan Fita, bagian pergelangan sampai jari-jarinya, dipergelangannya ada jam cantik berwarna silver dan deskripsi yang tertulis disitu ngebuat gue tercengang seketika.
'3 years since I falling with you' dengan emoticon love diakhir.
Gue memperhatikan kotak merah muda dan tas kado yang tertangkap juga di sana, itu blur tapi gue jelas masih ingat itu kado yang dikasih Arya.
Gue menghela nafas berat, sedikit menyesali kenapa harus buka instagram pagi-pagi begini yang ada mood gue jadi berubah. Gue baru mau tekan tombol lock tapi tiba-tiba panggilan telpon dari Arya muncul di layar HP gue.
Kenapa pas gini sih, pas banget gitu loh bikin mood gue turun. Walaupun cuman ditelpon, Arya masih buat gue deg degan, sedikit.
Gue narik nafas sejenak, lalu menggeser tombol answer di layar HP gue.
"Key lo di mana? Gue di ruang musik tapi lo gak ada." Gue mengernyit. Ngapain dia nyari gue.
"Gue di perpus, kenapa?" Tanya gue sedikit datar tak seperti biasa.
"Gue kesana, tunggu." Kata Arya di seberang sana, lalu sambungan telpon itu dimatikan.
Gue neguk ludah, menatap layar HP gue. Gue masih melongo, gak bisa mengerti sama apa yang barusan terjadi.
Arya mau nyamperin gue? Buat apaan sih?
Gak biasanya dia begini, dia kedengaran sedikit memaksa dari ucapannya tadi.
Gue berdiri dan bergegas keluar dari perpustakaan karena bel masuk udah bunyi. Benar aja, gue tersentak kaget saat baru keluar dari perpustakaan karena berpapasan langsung sama Arya.
Arya menghela nafas, dia sedikit tunduk dan natap gue. Gue masih diam gak berani ngeliat ke Arya dan Arya juga masih diam gak mulai pembicaraan duluan.
"HEI YOU BERDUA WHY KALIAN MASIH DISINI?!"
Gue tersentak dan menoleh gitu aja ke sumber suara. Arya juga sama.
Miss Jessie dari arah ruang BK datang menghampiri kita berdua sambil natap kita tajam.
"MASUK KE YOUR CLASS, NOW!" Teriak Miss Jessie lagi yang ngebuat gue menciut. Tapi selanjutnya gue melotot kaget saat lengan gue tiba-tiba ditarik gitu aja sama Arya.
"Sorry miss." Kata Arya sopan sambil sedikit menunduk saat ngelewatin Miss Jessie.
Dia ngelanjutin jalan ngedahuluin gue, sambil masih narik tangan gue untuk ngikut.
"Arya lo kenapa sih?" Arya ngelepas pegangannya saat kita ada ditangga turun ke lantai satu. Kita berhenti di tengah-tengah, kebetulan sudah mulai sepi karena udah bel masuk.
"Lo yang kenapa?" Tanya Arya dengan tiba-tiba ngebuat gue langsung mengangkat wajah ngeliat ke dia. "Lo kelihatan menghindar." Kata Arya lagi.
"Gue cuman lagi sibuk akhir-akhir ini, gak ada apa-apa kok." Jawab gue gugup. Walau selanjutnya menyesali kenapa harus bohong, padahal gue emang niatnya ngejauh.
"Kalau gitu nanti pulang sama gue." Kata Arya.
Eh? Gak gini juga dong.
"Gue kan udah bilang ada latihan." Jawab gue.
"Gue tungguin sampe pulang." Kata Arya kekeuh.
Gue berdecak, mencoba ngontrol diri gue. Setelah itu menggigit bibir bawah sambil nyari alasan lagi.
"Udah ntar aja bahas ini, udah bel. Gue duluan." Gue melangkah lanjut nurunin tangga, menghindar jadi pilihan tepat bagi gue sekarang.
"lo jelas menghindar, Keysa." kata Arya yang berjalan di belakang gue.
Gue diam sebentar. Gue gigit bibir bawah gue, ngedengarin ucapan Arya. Gue membenarkan itu dalam hati.
Gue melanjutkan jalan, turun dari tangga dan ngebiarin Arya di belakang gue. Tanpa sadar mata gue berkaca-kaca, ternyata rasanya gak semudah ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
