17. Makin rumit

1K 149 16
                                    

Gue dan Arya jalan berdampingan untuk kembali kerumah Fita. Dengan pikiran gue yang masih sedikit kalut dan Arya yang masih diam.

Sedangkan Gio kata Mamanya tadi, dia barusan keluar. Izinnya main basket. Gue bingung, ngapain sih Gio main basket malem begini?

Dan sampai sekarang gue masih mikirin itu.






"Mau ikut?"






"Hah?"Gue menoleh melirik Arya. Gue sama Arya lagi jalan tapi cukup pelan untuk balik ke rumah Fita.

"Gue tau Gio kemana." Kata Arya.


Gue mendongak ngeliat ke Arya, sedikit mencerna ajakannya. Setelah itu tanpa ragu gue ngangguk mengiyakan. Demi apapun gue pengen ngomong langsung ke Gio sekarang, kalau perlu gue bakal minta maaf kalau ini emang salah gue.

"Tunggu disini, gue ambil motor dulu." Kata Arya yang setelah itu pergi dengan sedikit berlari ke arah rumah Fita untuk ngambil motornya.

" Kata Arya yang setelah itu pergi dengan sedikit berlari ke arah rumah Fita untuk ngambil motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue terus memerhatikan jalan, memandangi jalanan yang sudah memasuki area Jalan Adira C.

Jalanan udah mulai sepi, beberapa toko disini juga udah mulai tutup. Ngebuat gue sedikit gak berani natap kanan kiri karena beberapa toko udah gelap.


"Lo kepikiran banget ya?" Tanya suara berat itu. Gue melirik spion, melihat Arya yang juga sedang natap gue dari spion motornya. Sedangkan gue masih diam gak ngejawab pertanyaan Arya.


"Gio."Lanjut Arya.


Gue memalingkan pandangan. Sadar, kalau ternyata Arya bisa ngebaca ekspresi gue. Jujur, gue emang ngerasa sebersalah banget sama Gio.

"Hm gue rasa ini semua karena gue."Jawab Gue singkat dan kembali melihat ke depan jalan.


Arya memelankan laju motornya. Mungkin maksudnya supaya bisa dengan suara gue lebih jelas.

"Gio ngaku suka sama gue." Gue menghela nafas. Gak berani ngeliat Arya, yang jelas dari tadi ngeliat gue dari pantulan spion motornya. "Katanya sih serius." Lanjut gue tapi dengan nada lebih pelan karena gue masih ragu untuk ngomong.


Gue kaget saat tiba-tiba Arya ngeberhentiin motornya. Di depan toko yang sudah mulai di tutup oleh yang punya.

Feel | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang