...
Dengan sangat telaten, Tristan mengobati telapak tangan Naina lalu membalutnya dengan kain kasa. Ya, memang selalu seperti itu ketika Tristan memperlakukan Naina sejak dulu, penuh dengan perhatian dan kelembutan.
"Aku gak nyangka aku bertemu denganmu disini, Trist," ujar Naina masih menatap Tristan tak percaya.
"Tapi apa yang kamu lakukan disini?" tanya Tristan selesai pada tugasnya.
"Aku kerja di sini, Trist. Sebagai Personal Manager," jawab Naina menyebutkan bidang dimana ia bertugas dan bertanggung jawab dalam melakukan perencanaan, pengawasan dan berperan serta dalam perekrutan karyawan. Serta membantu dalam pengarahan program pelatihan bagi karyawan di hotel itu.
Cukup lama mereka menghabiskan waktu dalam perbincangan. Sudah lama sekali dan sekarang mereka bertemu tanpa pernah diduga sebelumnya. Naina juga menceritakan kejadian dirinya dijemput oleh tantenya ke rumah sakit. Memindahkan dirinya ke rumah sakit lain. Jika kabar kematian yang didapat Tristan, Naina tidak tahu. Mungkin itu ulah seseorang.
Saat Tristan bertanya, mungkinkah orang itu adalah Juno. Naina menjawab, "Aku gak tahu, Trist. Tapi tanteku bilang, dia memang datang ke rumah sakit bareng Juno."
Ya, pecahan puzzle sudah sedikit terangkai sekarang. Tante Naina juga termasuk orang yang selalu termakan hasutan Juno. Bahkan wanita yang mempunyai restoran kecil dengan menu khas Indonesia itu, tidak begitu suka pada Tristan.
"Lebih baik, kamu cepat pulang ke resort, Trist ... aku tahu kamu sudah menikah." Getar suara Naina terdengar kecewa. Tristan yang tak biasa dengan penampakan di wajah Naina itu langsung gusar.
"Naina, aku menikah karena aku sedang membantu usaha orangtuaku yang memiliki saham di perusahaan orangtua istriku sekarang," ucapnya tergesa-gesa, ingin Naina mengerti keadaannya. Namun seandainya kalimat itu ia sampaikan di hadapan Viola, mungkin gadis itu yang akan terluka.
"Kenapa kamu jadi kejam begini, Trist? Kamu tega sama istri kamu berbuat begitu? Kamu menikahinya hanya karena urusan bisnis ...," ujar Naina tak percaya.
Tristan terdiam. Ucapan Naina seakan mencambuk hatinya. Perempuan itu ada benarnya juga, apa selama ini ia hanya memanfaatkan Viola demi bisnis orangtuanya? Kalau begitu, lantas apa bedanya ia dengan Juno?
"Kamu benar, Na. Aku tega menyakitinya karena persoalan bisnis. Meskipun aku dan dia memiliki rencana sebelum pernikahan, tapi sekarang aku merasa bersalah," sesal Tristan keruh.
"Memangnya apa yang kalian rencanakan?"
"Perempuan yang aku nikahi sangat mengerti posisi ayahku itu terancam, jadi kita sepakat untuk mempertahankannya dengan cara menikah sampai semuanya kembali membaik. Dan setelah itu kita sepakat untuk ...," ucapan Tristan terhenti disana. Ia menatap Naina yang masih ingin mendengarkan lanjutan cerita Tristan.
"Naina ... kamu masih akan menungguku, kan? Tunggu sampai aku benar-benar bisa menyimpan kembali posisi orangtuaku pada tempat aman di perusahaan."
"Maksudmu apa, Trist? Terus bagaimana dengan istrimu?"
"Dia itu baik, dia pasti akan mengerti. Karena kita juga sudah sepakat, saat semuanya normal kembali, kita akan berpisah."
🍀🍀🍀
Tristan melangkah lebih dekat. mengikis jaraknya dengan Viola. Perempuan itu masih bergeming di tempatnya. Gurat kecemasan itu masih mengkabut di wajahnya yang memucat.
"Kenapa belum tidur? Tidur sana ... ini sudah hampir pagi." Mata Tristan menyusuri gaun pesta yang masih dipakai Viola.
"Kamu dari mana, Trist? Aku khawatir," lirih Viola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling for You (COMPLETED)
RandomViola dan Tristan tidak pernah menyadari bahwa mereka sudah mendapatkan chemistry sejak balita. Cinta yang tersembunyi, harus disuguhi dengan rasa cemburu dan cerita masa lalu Tristan Hanggono. Cinta juga yang menyatukan banyak tragedi hingga hilang...