...
"Aku tidak merasa begitu luar biasa. Karena aku hanya akan kembali seperti sebelumnya. Hanya akan sendirian. Tidak sepertimu yang sudah menemukan cintamu kembali."
- Viola Reins Hartanto -
🍀
Rencana selanjutnya adalah introducing new product : Pome and grape juice dalam kemasan kotak. Kalau perlu Viola sendiri yang akan ikut terjun dalam memperkenalkan jus tersebut kepada masyarakat dan mengutip komentar yang akan mereka berikan. Semoga hanya komentar baik yang mereka suguhkan setelah menikmati jus tersebut.
Viola kembali bersemangat saat bercerita di depan orangtuanya dan juga Tristan. Tapi pikiran Tristan seperti tengah melayang entah kemana saat memandangi sikap Viola yang memang selalu ceria dan heboh itu.
Ada perasaan bersalah yang masih dirasakannya. Dan entah kenapa kini giliran Tristan yang merasa berat untuk berpisah dengan Viola. Ah, mungkin karena sikapnya yang selalu heboh dan kelakuan cerobohnya yang mungkin membuat Tristan tak bisa melepasnya.
...
Sebagian masyarakat dan terutama kaum perempuan, ternyata sangat antusias pada produk baru tersebut. Karena buah pome kaya sekali akan kolagen dan juga dapat membantu pertumbuhan sel-sel fibroflats yang memiliki tugas untuk memproduksi elastin. Dan serat yang berguna untuk merawat dan menjaga kulit agar tetap halus. Belum lagi kandungan zat flavenoids yang terkandung dalam buah itu sangat tinggi. Jenis zat antioksidan yang sangat berguna untuk mencegah timbulnya penyakit seperti kanker.
Viola sangat tertarik dengan mengusung buah delima sebagai bahan utama produk baru. Selain khasiatnya sangat banyak, dipadukan dengan anggur yang tak kalah banyak manfaatnya. Manfaat yang mampu menarik banyak perhatian kaum hawa tentunya.
Viola berteriak girang. Ia berlari langsung memeluk Tristan di lobi kantor. Akhirnya ia bisa berbuat sesuatu yang sangat membanggakan. Gadis yang selalu dianggap manja dan tidak bisa berbuat apa-apa, kini menunjukan bahwa ia bisa melakukan sesuatu yang hebat. Produk barunya mampu mengalahkan jus lain di pasaran. Sungguh sangat tak terduga, bukan?
Beberapa menit Viola masih tertawa senang saat ia berada dalam pelukan Tristan. Beberapa orang yang melihat mereka, berdecak kagum melihat keintiman pasangan muda itu. Tapi, perlahan Viola melepaskan pelukannya dari tubuh Tristan. Ia tersadar, itulah detik-detik ia akan berpisah dengan pemuda itu.
Viola menatap Tristan yang hanya menampilkan senyum tipis di wajahnya. Pemuda itu menarik tangan Viola dan membawanya ke taman samping.
Tristan mengasongkan satu buah jus pada Viola. perempuan itu menerimanya dengan gelak tawa.
"Ya ... kita yang buat, jadi sekarang nikmati ini biar semuanya jadi sedikit rileks," ucap Tristan entah bermaksud apa. Seolah pemuda itu tahu bahwa perasaan Viola sedang kacau saat mereka akan memutuskan untuk berpisah.
Tak seperti Tristan yang langsung meminum jus miliknya, Viola meletakan kemasan jus itu di samping tubuhnya. Ia malah kembali bertanya, "apa kamu sudah siap bicara pada orangtua kita?"
Tristan menggeleng, tapi kemudian mengangguk. "Kenapa rasanya berat, ya?" ujarnya terkekeh. "Aku takut menyakiti mereka."
Viola tersenyum mendengar ucapan Tristan. Justru kini perasaannya lah yang paling tersakiti.
"Kamu gak perlu merasa sangat bersalah sama mereka, Trist. Aku juga berat kalau aku sampai mengecewakan mereka. Jadi kita akan melakukannya sama-sama."
Tristan melempar pandang pada Viola. Gadis itu ternyata sudah banyak berubah dalam hitungan hari. Apa karena Tristan sudah bertemu dengan Naina jadi Viola merasa tak harus lama-lama lagi dalam sandiwara mereka? Sandiwara yang selalu dibumbui dengan kekonyolan atau pertengkaran yang cenderung terasa aneh. Tapi mungkin, rasa aneh dan konyol itulah yang akan membuat Tristan merindukan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling for You (COMPLETED)
De TodoViola dan Tristan tidak pernah menyadari bahwa mereka sudah mendapatkan chemistry sejak balita. Cinta yang tersembunyi, harus disuguhi dengan rasa cemburu dan cerita masa lalu Tristan Hanggono. Cinta juga yang menyatukan banyak tragedi hingga hilang...