...
"Aku harap gak akan ada yang mengenalku di sini," bisik Senna dalam hati. Ia tengah duduk gugup di sebuah kursi, menghadap seorang personal manager yang akan menerimanya bekerja di perusahaan. Ya, gadis itu berniat menyusup ke perusahaan atas kesepakatannya dengan Viola dan Tristan.
...
Rencana sebelumnya ...
"Kita harus tahu dulu keadaan perusahaan. Siapa yang berkhianat dan siapa yang masih menyimpan kepercayaan pada pemilik yang sah. Yaitu orangtuamu." jelas Tristan pada Viola saat keduanya mulai berencana untuk menyingkirkan biang masalah di perusahaan bersama Senna. Jika dirasa perlu, semua orang yang tidak berguna seperti pak Andra, dikeluarkan saja dari sana.
"Jadi apa yang harus kita perbuat sekarang?" tanya Viola sangsi pada pemikirannya yang telah mendapat sebuah ide. Tatapannya beradu dengan sepasang mata gadis di sampingnya. Senna langsung mengajukan sarannya.
"Biar aku yang menyusup ke perusahaan sebagai karyawan baru," usulnya.
Viola mengangguk kuat. Tapi ia kembali ragu. "Apa gak akan ada yang mengenalimu?"
"Kalau diantara mereka ada yang mengenaliku, bukan menyamar namanya," sahut Senna, mulai memikirkan penampilan seperti apa yang akan dia pakai. Gadis culun dengan kepangan rambut dan kacamata besar? Atau penampilan anggun dengan pakaian mengkilap, make up tebal dan rambut curly seperti bintang korea? Aish!
"Aku gak pernah ada urusan atau kenal orang-orang perusahaan, meski ayah masih terikat kerjasama dengan perusahaanmu." Senna masih mengingat kerjasama yang dijalin oleh Viola sendiri dan Tristan saat itu.
"Tapi ... waktu resepsi pernikahanmu, La. Mungkin dua, tiga dari mereka pernah melihatku. Semoga saja mereka gak akan sadar kalau aku ini temanmu."
Viola dan Tristan mengangguk kompak.
"Lalu setelah itu apa?" tanya Viola.
"Kumpulkan semua data orang-orang yang bersekongkol dengan Juno, dan yang tidak. Kita butuh orang-orang untuk menyambutmu kembali ke perusahaan. Setelah data orang yang dipercaya didapatkan, kita kumpulkan semuanya dan mulai menyingkirkan Juno secara sempurna."
"Terus, kapan aku masuk ke perusahaan?" tanya Viola lagi.
"Nanti kalau sudah ada pertemuan dengan mereka dan siasat sudah terencana," gumam Tristan.
"Tapi satu hal ...," tambah Senna. "... saat kamu masuk ke perusahaan, berpura-puralah hilang ingatan!"
Viola dan Tristan saling memandang tak megerti "Kenapa?"
"Karena kalau sampai Juno tahu kamu datang untuk menuntut balas, lelaki itu akan berbuat apa saja untuk mencelakaimu lagi, bahkan lebih parah dari itu. Kalau kamu pura-pura, dia akan sedikit merasa tenang. Dan saat dia merasa tenang, dia gak akan sadar kalau dirinya akan segera disingkirkan. Kita juga perlu bukti bahwa Juno yang sudah membuatmu celaka. Jika kita menodongnya langsung, aku yakin itu gak akan berhasil."
"Dia akan bersikap lebih tenang, padahal hatinya akan terus dihantui, dan saat itu terjadi, dia akan merasa gila dan mungkin akan mengakui sesuatu dengan mulutnya tanpa kita minta." Senna mengakhiri kalimatnya dengan senyum puas.
"Apa kamu yakin, kalau Viola berpura-pura hilang ingatan, Juno gak akan berbuat nekat?" tanya Tristan.
"Meskipun aku gak yakin, tapi ... karena kita akan membuat sebuah koloni untuk menyingkirkan Juno, jadi aku yakin dia gak akan berbuat nekad. Segala gerak gerik orang itu akan ada yang memantau. Jadi dengan kata lain, Viola akan mendapatkan perlindungan ektra di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling for You (COMPLETED)
AcakViola dan Tristan tidak pernah menyadari bahwa mereka sudah mendapatkan chemistry sejak balita. Cinta yang tersembunyi, harus disuguhi dengan rasa cemburu dan cerita masa lalu Tristan Hanggono. Cinta juga yang menyatukan banyak tragedi hingga hilang...