(Action-Scifi) (Kelar, Silahkan Baca)
Arufabetto, sebuah negara yang punya teknologi yang lebih berkembang dibandingkan negara lain. Sosok di balik kemajuan teknologi itu adalah Okada Shigure, orang yang mempunyai perusahaan pencipta barang-barang m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ogura, Taka, dan Kaguya berjalan menghampiri minimarket tempat supir Shougi Ikari berada. Dari kajauhan, ketiganya bisa melihat Takefusa sedang bersandar pada kaca minimarket ditemani sekaleng kopi hitam di tangannya.
“Kalian berdua tunggu saja di sini.” Ogura berjalan menghampiri Takefusa.
Taka dan Kaguya menghentikan langkahnya tak jauh dari Takefusa berada. Melihat Ogura menghampiri Takefusa tanpa memberitahukan apa rencananya, membuat Kaguya merasa tidak tenang karena takut Ogura menggunakan cara yang akan menyorot perhatian.
Kaguya menatap ke arah Taka yang memfokuskan tatapannya pada Ogura. “Menurutmu, apa yang akan dilakukannya, Taka?”
“Entahlah. Yang aku tahu, ada pisau di balik lengan jaketnya.” Taka melihat ke bagian jaket Ogura yang diduga terdapat banyak pisau tersembunyi.
“Kau menyadarinya juga ternyata,” ucap Kaguya sedikit tertawa.
Taka dan Kaguya mencoba untuk mempercayai Ogura dan hanya akan menonton saja apa yang akan Ogura lakukan terhadap Takefusa. Namun, keduanya merasa bingung melihat Ogura justru masuk ke dalam minimarket, bukannya menemui Takefusa.
“Apa yang sebenarnya dia rencanakan?” Kaguya menghela napas, semakin tak mengerti apa yang sebenarnya Ogura ingin lakukan.
“Entahlah,” jawab Taka datar.
Tak lama, Ogura keluar dari minimarket dengan membawa sekaleng jus rasa jeruk di tangannya. Dia pun meminum jus yang dibelinya dan terlihat puas setelah meminumnya.
Ogura menenggak minumannya lagi dan menoleh ke arah Takefusa yang masih belum beranjak dari tempatnya. “Sedang istirahat?”
Takefusa agak terkejut begitu Ogura tiba-tiba mengajaknya bicara. Karena melihat ekspresi wajah Ogura yang terlihat sangat ramah, Takefusa pun menjawab pertanyaan Ogura, “Iya, aku sedang menikmati waktu luangku.”
Ogura menatap ke arah Takefusa dari ujung kaki sampai kepala saat Tekafusa tengah menunduk tak menatapnya. Ogura menyadari bahwa Takefusa menggunakan seragam resmi sebuah agensi penyalur supir pribadi di Arufabetto. “Apakah bekerja sebagai supir pribadi adalah pekerjaan yang menyenangkan? Apa penyalur jasa tempatmu bekerja, memperlakukanmu dengan baik?” tanya Ogura.
Takefusa terkejut lagi begitu Ogura mengetahui pekerjaannya. Namun, ketika dia melihat seragamnya, dia pun merasa kalau hal itu adalah hal yang wajar. Mengingat perusahaan tempatnya bekerja cukup terkenal.
“Ada menyenangkan, ada tidaknya. Tapi, hanya pekerjaan inilah yang bisa aku lakukan. Aku salah satu orang yang memilih langsung bekerja setelah lulus SMA. Sejauh ini aku juga mendapatkan hak-hakku sebagai karyawan. Jadi, aku cukup merasa nyaman dengan pekerjaan ini.” Takefusa sedikit tertawa, namun memalingkan wajahnya dari Ogura.