Senin, tepat jam sepuluh pagi di markas Troublemaker, Youu baru saja tiba. Dia terlihat bingung dengan tempat yang ada di hadapannya saat ini. Bahkan, dia mengecek ulang di ponselnya apa benar tempat itu merupakan alamat yang diberikan oleh orang yang semalam.
“Tidak salah lagi, memang di sini. Tapi, kenapa tempat ini terlihat terbengkalai seperti tak ada penghuninya? Apa jangan-jangan ….” Youu menatap ke sekelilingnya karena takut dirinya tiba-tiba diculik orang yang tidak dikenal setelah tiba di tempat ini.
“Sebaiknya aku tunggu saja sampai setengah jam. Kalau tidak ada orang juga, aku pulang saja dan melanjutkan tidurku yang masih kurang.” Youu bersandar pada tembok di sebelah gerbang guna mengistirakatkan badannya sejenak.
Tiba-tiba saja seseorang datang dan berdiri tepat di depan gerbang, tak jauh darinya. Youu menghampiri orang itu karena menurutnya mungkin orang itu juga sama sepertinya. “Apakah kau juga ditawarkan pekerjaan oleh orang itu?”
Mendengar Youu tiba-tiba menghempirinya dan bertanya seperti itu, Ame melangkah mundur menjauhi Youu. “Aku tidak mengerti apa maksudmu. Kau ini siapa?”
Youu dapat melihat dengan jelas Ame terlihat ketakutan karena terus menggenggam erat tali selempang tasnya dan tertunduk tak mau menatap langsung dirinya. “Tidak perlu takut seperti itu. Aku datang ke sini karena Ogura lah yang memintaku.”
Ame langsung tersenyum dan terlihat sangat lega. “Syukurlah … aku pikir kau ini memiliki dendam pada salah satu dari kami dan bermaksud jahat ingin melukaiku agar mereka mau menemuimu langsung.”
“Heh? Ada apa dengan isi kepala orang ini?” Youu hanya bisa garuk-garuk kepala setelah mendengar perkataan Ame.
Di tengah rasa bingung Youu terhadap Ame, tiba-tiba Taka datang menghampiri keduanya dan menepuk pundak Ame. “Aku sudah duga kalau kau akan menjadi orang yang pertama kali datang, Ame.”
Ame terlihat sangat senang begitu mengetahui salah satu temannya datang. “Ah … Taka. Aku tidak mau dimarahi lagi karena terlambat seperti kemarin.”
“Kemarin dan hari ini adalah dua hal yang sangat berbeda. Jadi, kau tidak perlu memikirkan apa yang terjadi kemarin, pikirkan saja apa yang terjadi nanti. Tapi, aku ingin sekali bertanya padamu sejak tadi. Siapa orang ini, Ame?” Taka melirik sejenak ke arah Ame, lalu menatap sinis dan menunjuk Youu.
“Dia bilang Ogura lah yang memintanya untuk datang,” jawab Ame.
Tiba-tiba saja, Taka menodongkan pistolnya tepat ke kepala Youu tanpa menjelaskan apa alasannya. Hal itu sontak membuat Youu dan juga Ame sangat terkejut. Mata Youu pun sampai membelalak menatap Taka, saking takutnya jika Taka menarik pelatuk pistolnya.
“Sebutkan ciri-ciri orang bernama Ogura yang kau maksudkan itu,” ucap Taka.
Youu menelan ludahnya, mencoba untuk menenangkan dirinya. Dia segera mengingat-ngingat bagaimana rupa pria yang ditemuinya semalam. “Rambutnya berwarna merah muda dengan potongan rambut yang lebih pendek di area sampingnya. Dia juga murah senyum, tapi aku sedikit merasa takut setiap kali melihat senyumannya. Aku merasa dia seperti siap membunuhku kalau aku salah bicara.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone at Last: Finishing Trouble with Trouble (Book 1)
Ação(Action-Scifi) (Kelar, Silahkan Baca) Arufabetto, sebuah negara yang punya teknologi yang lebih berkembang dibandingkan negara lain. Sosok di balik kemajuan teknologi itu adalah Okada Shigure, orang yang mempunyai perusahaan pencipta barang-barang m...