Chapter 14: Selalu Ada Solusi

132 29 40
                                    

“Pembobolan CCTV Kasino Kota H, dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pembobolan CCTV Kasino Kota H, dimulai.

Ogura dan Taka sama-sama mendengar perkataan Kaguya itu. Keduanya saat ini berada di depan sebuah kedai kopi tak jauh dari lokasi Kasino berada. Mereka menunggu di dalam mini van sambil mendengarkan radio. Ogura terlihat santai mendengarkan musik, sementara Taka terlihat diam dan tenang.

Taka melirik ke arah kedai kopi yang ada di sebelah kiri mereka dan menatapnya dengan saksama. Melihat tatapan Taka itu, membuat Ogura agak risih.

“Kenapa kau mengamati kedai kopi itu dengan serius?” tanya Ogura heran.

"Tidak ada yang salah dengan kedai kopinya. Yang salah adalah, kenapa kita malah menunggu di sini? Bukan kah kita seharusnya menunggu di depan Kasino?” Taka menatap Ogura dengan serius, sementara Ogura terlihat tetap santai menanggapi pertanyaannya.

Ogura tertawa sejenak dan menggelengkan kepalanya, kemudian menatap Taka dengan tersenyum. “Tidak ada yang salah dengan kedainya dan tidak ada yang salah juga dengan tempat kita menunggu. Yang salah adalah, pola pikirmu. Kalau kita menunggu di depan Kasino, kita pasti akan dicurigai. Seolah timbul kesan kalau kita sudah tahu Kasino akan mengalami gangguan sistem. Kalau kita di sini, kantor pusat akan mengira kita sedang asik menikmati secangkir kopi sambil menunggu tugas selanjutnya datang. Paham?”

“Hmm.” Taka memalingkan wajahnya ke depan setelah mendengar penjelasan Ogura. Dia tidak menanggapinya lebih lanjut karena perkataan Ogura memang benar adanya.

Akhirnya setelah menunggu, panggilan dari kantor pusat pun datang pada radio mereka. “Unit lima. Unit lima. Lapor.”

Ogura mengambil mic yang terhubung pada radio. “Unit lima di sini siap bertugas.”

"Kasino yang tak jauh dari posisi kalian berada, baru saja menghubungi kalau ada masalah pada CCTV mereka. Kalian cek ke sana dan cari tahu apa masalahnya. Kalau bisa diselesaikan, maka selesaikanlah. Kalau tidak bisa, kembali ke kantor dan beri tahu keadaannya. Kalian mengerti?”

“Kami mengerti.” Ogura mengembalikan mic ke tempat semula dan langsung memacu mobilnya menuju ke Kasino.

Mereka berdua sampai di depan Kasino, lalu turun mengambil tas mereka di bagian belakang dan menjijingnya di tangan masing-masing.

Sebelum masuk ke dalam Kasino, Ogura memberi laporan kepada rekan-rekannya yang lain terlebih dahulu. “Penawar akan masuk ke Kasino. Dalam kurun waktu beberapa menit, kami tidak bisa menghubungi kalian. Jadi, jika terjadi sesuatu kalian berimprovisasilah.”

Osh,” jawab kelima rekannya yang lain.

Ogura dan Taka mengantongi alat komunikasi mereka di kantong baju. Keduanya berjalan dengan tenang menuju ke Kasino. Dari jauh, mereka bisa melihat para penjaga keamanan memusatkan pandangan ke arah keduanya.

“Firasatku bilang mereka akan sangat merepotkan,” ucap Ogura jengkel.

“Aku setuju,” ucap Taka senada.

Alone at Last: Finishing Trouble with Trouble (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang