(Action-Scifi) (Kelar, Silahkan Baca)
Arufabetto, sebuah negara yang punya teknologi yang lebih berkembang dibandingkan negara lain. Sosok di balik kemajuan teknologi itu adalah Okada Shigure, orang yang mempunyai perusahaan pencipta barang-barang m...
Hampir tengah malam di kediaman Keluarga Shigure. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas. Tuan Okada tertidur pulas di sofa ruang tamunya, lengkap dengan pakaian kerjanya. Menandakan betapa lelahnya dia hari ini dan sudah tak sanggup lagi menahan kantuknya setelah seharian bekerja.
Dari lantai atas, Ayase keluar dari kamarnya dan menuruni tangga. Alangkah terkejutnya dia begitu melihat ayahnya tertidur di sofa. Dengan cepat dia kembali ke kamar dan mengambil selimut dari lemarinya, lalu bergegas turun menyelimuti ayahnya.
Tiba-tiba saja ponsel Tuan Okada yang ada di atas meja di sebelah sofa, bergetar tanda adanya sebuah pesan singkat masuk. Mendengar hal itu, Ayase merasa heran. Dia sangat tahu kalau ayahnya ketat soal etika kesopanan. Tak ada satupun pegawainya yang berani menghubungi Tuan Okada lewat dari jam sembilan malam, kecuali ada hal penting.
Penasaran, Ayase mengambil ponsel ayahnya dan memastikan terlebih dahulu apa ayahnya sudah tertidur dengan nyenyak atau belum. Namun, ketika ponsel ayahnya sudah berada di genggaman, Ayase kecewa setelah tahu kalau ada password-nya. Karena punya lima kali kesempatan, Ayase pun mencobanya.
Pertama, Ayase mengetik tanggal pernikahan ayah dan ibunya, namun ternyata salah. Kedua, dia memasukkan tanggal lahir ayahnya, salah juga. Ketiga, dia memasukkan tanggal lahirnya sendiri, dan masih salah juga. Ini adalah percobaannya yang terakhir. Kalau masih salah juga, dia tidak mau ambil risiko di percobaan kelima, karena kalau gagal ponsel ayahnya jadi tidak bisa dibuka. Dia pasti akan kena marah ayahnya nanti.
Ayase menarik napas panjang, kemudian menghembuskannya perlahan. Hanya kode inilah yang dapat terpikirkan olehnya, kalau masih salah juga dia benar-benar tidak tahu apa lagi yang harus dimasukkan. Di percobaan terakhirnya, dia memasukkan tanggal lahir kakak laki-lakinya yang sudah meninggal beberapa tahun lalu. Dan tebakannya pun benar kali ini.
Ayase sedikit tersenyum sekaligus terharu. “Benar juga. Ayah tak mungkin bisa melupakannya meski sudah bertahun-tahun berlalui. Harusnya, tanggal itulah yang pertama kali aku masukkan.”
Ayase langsung membuka notifikasi pesan yang baru masuk itu. “Mr. Y?” Dia terlihat heran saat melihat dari siapa isi pesan itu dikirim. Setahunya, Mr. Y adalah salah rekan kerja ayahnya yang lumayan sering datang ke rumah. Tapi, untuk apa Mr. Y mengirim pesan selarut ini? Itu yang Ayase bingungkan.
Isi pesan itu berisi, “Aku dan tim yang kubuat sudah mulai bergerak. Kami ingin memastikan sesuatu terlebih dahulu, Jadi, kirimkanlah sejumlah uang seperti yang aku minta dan kirimkan pada hari yang sudah kuminta sebelumnya juga. Memang butuh beberapa hal dan memakan waktu yang cukup banyak untuk bisa memberantas mereka. Tapi bisa kupastikan padamu kalau ‘Black Mask’ organisasi yang telah membunuh Fugusa, akan aku basmi sampai ke akar-akarnya.”
Adrenalin Ayase tersentak begitu selesai membaca isi pesan itu. Saking terkejutnya, dia hampir saja menjatuhkan ponsel ayahnya. Untung saja, dia mampu menangkapnya lagi. Rasa bingung yang menyelimutinya sebelumnya, kini berubah menjadi rasa takut bercampur khawatir. Dia tidak menyanyangka kalau ayahnnya membuat rencana balas dendam seperti itu.
Ayase menutup pesan itu dan mengembalikan ponsel ayahnya ke tempat semula. Karena tak sanggup lagi menahan air mata, dia langsung berlari kembali ke kamarnya.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.