Chapter 34: Bulatkan Tekad

86 23 0
                                    

Keesokan paginya di rumah sakit tempat Ame dirawat. Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh, namun Ame masih belum terbangun juga dari tidurnya. Mr. Y dan Kazuya setia menunggunya terbangun. Mr. Y duduk di kursi sebelah kanan tempat tidur Ame, sementara Kazuya duduk di sofa yang ada di belakang Mr. Y.

"Argghh!" Teriakan Ame membuat Mr. Y dan Kazuya terkejut.

Ame langsung terbangun dari tidurnya. Saat dia ingin memegangi kepalanya dan merapatkan kedua kakinya, dia tidak bisa melakukannya. Kedua tangan dan kakinya diikat oleh tali, layaknya seorang pasien yang terkena gangguan kejiwaan.

"Maafkan aku mengikatmu seperti itu. Sudah kedelapan kalinya kau mengamuk selama kau tidur pagi ini, jadi terpaksa pihak rumah sakit melakukannya." Mr. Y menatap Ame dengan tatapan cemas bercampur prihatin.

"Kenapa aku di sini? Bagaimana dengan yang lainnya? Ke mana Taka?" Ame melihat ke sekelilingnya seperti orang linglung.

"Taka? Kau bertemu dengannya?" tanya Mr. Y heran.

Ame menundukkan kepalanya. "Dia mendatangiku dan menjelaskan semuanya, dia bilang kalau dia dan Kuro adalah anggota ‘Black Mask’.”

Adrenalin Mr. Y tersentak begitu mendengar Taka juga adalah anggota ‘Black Mask’. "Dia mengkonfirmasinya sendiri?” tanyanya seakan tidak percaya.

Ame menganggukkan kepalanya. Mr. Y langsung berdiri dan keluar ruangan karena ingin menghubungi seseorang. Sebelum keluar, dia melakukan kontak mata dengan Kazuya.

Sekembalinya dari luar, Mr. Y berdiri di hadapan Ame. "Aku tahu terlalu cepat untuk menanyakan ini padamu, tapi aku rasa memang harus menanyakannya sesegera mungkin."

Ame menegakkan kepalanya menatap ke arah Mr. Y. "Apa itu?" tanyanya.

"Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Balas dendam atau kembali menjalani hidupmu seperti sedia kala?" Mr. Y menatap Ame dengan tajam dan serius.

Ame menundukkan kepalanya lagi dan air matanya mulai menetes membasahi pipi. "Tidak, aku mohon. Aku sudah tidak sanggup lagi melihat atau merasakan seseorang yang merupakan teman atau rekanku tewas. Sudah cukup buatku."

"Baiklah aku tidak akan memaksamu. Tapi aku ingin memberikanmu sebuah tugas terakhir, karena hanya kaulah yang mampu melakukannya.” Mr. Y meminta Kazuya memberikan amplop coklat yang disimpan olehnya, dan Kazuya pun memberikannya.

“Itu apa?” tanya Ame bingung.

Mr. Y dibantu Kazuya melepaskan tali yang mengikat Ame. Setelahnya, Dia meletakkan amplop coklat itu di atas pangkuan Ame dan duduk di atas kasur di sebelah kakinya. “Itu adalah data lengkap mengenai mereka berempat.”

Adrenalin Ame tersentak. “Apa yang harus aku lakukan dengan ini?”

Mr. Y menyilangkan kedua tangannya di dada. “Aku ingin kau menyerahkan bayaran mereka kepada ahli waris yang tertera dalam biodata mereka. Di dalam amplop itu ada data lengkapnya. Meskipun, aku baru mendapatkan data lengkap Kaguya satu jam yang lalu dari asisten pribadinya Shin, Sagiri. Baca saja terlebih dahulu.”

Ame menggenggam dengan kuat amplop yang dipegangnya dan menatap Mr. Y dengan tatapan kesal. “Kenapa harus aku? Kenapa tidak kau saja? Bagaimanapun juga kau adalah orang yang sangat bertanggung jawab atas kejadian ini.”

Alone at Last: Finishing Trouble with Trouble (Book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang