Pukul tujuh malam di Kasino Kota H. Tepatnya di jalan sempit yang ada di bagian belakang Kasino, pintu masuk para karyawan berada. Tak jauh dari pintu masuk, Kazuya dan Kaguya bersembunyi di samping tempat sampah. Keduanya sama-sama menggunakan alat komunikasi di telinga kanan mereka, berupa kepala headset berwarna hitam.
“Kenapa laki-laki besar itu belum keluar juga? Bukannya ini sudah jam masuk karyawan?” Kaguya terlihat kesal setelah mengintip dan Tora belum berjaga di depan pintu.
“Sebentar lagi juga dia keluar. Lagi pula, kenapa kau terlihat tidak sabar sekali untuk menyelesaikan tugasmu. Bukannya, tugasmu itu sebentar dan mudah?” Kazuya menoleh ke arah Kaguya yang masih mengintip.
Mendengar perkataan Kazuya, Kaguya menoleh ke belakang dan menatapnya dengan tajam. “Meski sebentar dan mudah, tapi tugas ini menjijikkan buatku. Kau mengerti? Atau mau bertukar tugas denganku?”
Kazuya langsung geleng-geleng kepala. “Tidak, tidak, tidak mau. Tugasku memang berjam-jam, tapi setidaknya aku tidak disuruh melakukan kontak langsung dengan laki-laki”
“Aku tidak pernah bilang ingin melakukannya. Aku terpaksa.” Kaguya bergumam di dalam hati, lalu memilih untuk mengintip kembali daripada meladeni perkataan Kazuya.
Di saat Kaguya mengintip lagi, Tora sudah berdiri di sana. Dia pun memberitahukannya kepada Ogura dan Asuka lewat alat komunikasi. “Target sudah dalam posisi. Amankan TKP.”
Di dua jalan menuju pintu masuk itu, Ogura dan Asuka tengah bersiap di posisinya masing-masing. Mereka bertugas untuk mencegah siapapun untuk lewat, karena mereka tidak mau adanya saksi mata yang dapat mengacaukan rencana.
“Siap,” ucap Ogura dan Asuka bersamaan di tempatnya masing-masing.
Setelah dirasa aman, Kaguya memulai aksinya. Dia berjalan menghampiri Tora layaknya seorang Yakuza yang sok jagoan. Begitu sudah berada di hadapan Tora, Kaguya langsung menepuk pundak Tora, yang tentu membuatnya terlihat agak risih.
“Apakah ini pintu masuk ke dalam Kasino? Aku dengar, kau ini mudah disogok. Jadi, biarkanlah aku masuk lewat sini karena aku tidak mau diperiksa oleh penjaga di depan.” Kaguya menunjukkan sebuah plastik kecil berisi tepung yang dikira oleh Tora adalah narkoba.
Tora langsung mendorong Kaguya dengan tangan kanannya. “Pergilah. Aku tidak tahu kau mendengarnya dari siapa, yang jelas berapapun kau membayarku aku tidak akan pernah mengizinkanmu masuk membawa barang itu.”
Kaguya mengangkat kedua tangannya sampai sepundak dan menatap Tora dengan tersenyum. “Ayolah … bisa kita menjadi sahabat sebentar? Aku membutuhkan barang ini agar merasa lebih tenang di saat bermain.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone at Last: Finishing Trouble with Trouble (Book 1)
Action(Action-Scifi) (Kelar, Silahkan Baca) Arufabetto, sebuah negara yang punya teknologi yang lebih berkembang dibandingkan negara lain. Sosok di balik kemajuan teknologi itu adalah Okada Shigure, orang yang mempunyai perusahaan pencipta barang-barang m...