The Wedding

26K 773 10
                                    

           
   
Won woo, namja dingin itu meraih pinggang ramping Sowon dengan salah satu lengannya yang cukup panjang dan menarik tubuh yeoja itu sehingga menempel di tubuhnya sendiri. Sedangkan Sowon, dengan gerakan reflek ia meletakkan kedua tangannya didada bidang namja yang sedang menatapnya dengan tatapan sedingin es di kutub utara itu, ia terlihat sedikit terkejut dengan perbuatan namja itu padanya namun tetap memasang ekspresi datarnya dan tidak berusaha untuk pergi dari pelukan namja itu.
 
Suara tepukan tangan terdengar begitu nyata  ditelinga mereka, membuat Sowon mengalihkan pandangan kearah suara, namun sebelum ia sempat melakukannya Won woo mengeratkan pelukannya di pinggang Sowon lalu menelusupkan satu  tangannya yang lain ditengkuk yeoja itu dan menarik wajah Sowon  untuk mendekati wajahnya lalu

Chu...
 
Namja itu mendaratkan bibirnya pada bibir Sowon, membuat Sowon mematung dan tetap membuka kedua matanya dimana terdapat wajah tampan Won woo disana. Namja itu menutup matanya, Sedangkan Sowon tidak mampu menutup matanya karena saking terkejutnya dan hanya meremas jemari tangannya yang masih berada didada Won woo sambil bertanya tanya

Apa yang kau lakukan sebenarnya???...beraninya kau.....

3 detik berlalu dan Won woo menarik bibirnya dari bibir Sowon tanpa membasahi bibir yeoja itu, lalu menampilkan smirk-nya pada Sowon. Sedangkan Sowon hanya menatap penuh kesal pada namja itu, berharap ia bisa melayangkan tinjunya pada namja itu.
                     
                           ***


2 jam berlalu

Sowon dan Won woo baru saja meninggalkan gedung tempat mereka menikah tadi .

Dan sekarang mereka sedang duduk dikursi mobil menuju sebuah rumah "baru" yang akan mereka tinggali bersama  dan larut dalam pikirannya masing- masing. Mereka tak saling bicara apalagi sampai melirik satu sama lain.

Mari tidak saling bicara...

kalimat itu berlaku untuk keduanya. Bagi Sowon, ia memang tidak berniat untuk bicara pada namja yang kini menyandang status sebagai suaminya itu, karna jujur saja..ia tidak pernah bermimpi akan menikah dengan seorang Jeon Won Woo.

Namja itu adalah seorang idol, member dari boygroup Seventeen yang artinya namja itu terkenal. Sedangkan ia, hanyalah seorang yeoja yang baru saja lulus SMA.

Terlebih lagi, Sowon tidak mengenal namja itu sedikitpun. Ia ingat beberapa minggu yang lalu eommanya memvonis bahwa dirinya harus menikah dengan Won woo kalau tidak mau dikirim ke New Zealand dimana neneknya tinggal, dan Sowon tentu saja tidak mau hal itu terjadi. Karena seumur hidupnya ia hanya ingin tinggal di korea, dan yang terpenting ia sudah mendaftar di perguruan tinggi untuk menggapai cita-citanya.
        
Namun lain halnya dengan Won woo, ia memang orang yang tidak suka bicara banyak, bisa dikatakan ia adalah seorang laki laki yang irit ngomong, ia akan bicara hanya jika itu adalah hal paling penting yang tidak bisa dibicarakan lewat pesan singkat. Dan yah__sikapnya memang dingin kecuali pada orang yang ia anggap benar benar dekat dengannya untuk ia ajak bicara. Hal itu berlaku untuk Sowon, karena yeoja itu adalah yeoja yang baru 3 kali ia temui.. itupun karena paksaan eommanya yang sebelumnya mengancam akan membuat karirnya hancur jika ia tidak mau menikah dengan Sowon, meskipun ia tidak tau bagaimana cara eommanya menghancurkan karirnya.

Apalah yang bisa ia lakukan ketika eomma dan appanya bicara dengan nada dan raut wajah serta bahasa tubuh yang seolah olah siap membom nuklir dirinya kalau ia tidak mau menikah dengan Sowon.
       
                                        back

Kedua manusia berlawanan jenis itu hanya diam, semakin larut dalam pikiran masing-masing.  

Mobil yang dikemudikan Won woo itu melesat dengan kecepatan tinggi, membuat daerah disekitar tengkuk Sowon bergidik ngeri. Ia menoleh pada Won woo dan siap membuka mulut.

"Ya! Aku belum mau mati!!!" tukas Sowon.

Ia berharap namja itu mengerti maksudnya dan memperlambat mobilnya. Namun siapa sangka namja itu malah membalas ucapan Sowon dengan dingin bahkan tanpa menoleh pada Sowon yang masih menatap namja itu.

"Kau bicara padaku???"

Sowon menahan napas dan akhirnya mengumpat dalam batinnya.

'Shhiit'.

                          ***

.
.
.
to be continue

Ini adalah ff pertamaku, jadi mohon maaf kalau penggunaan bahasanya kurang pas, maklum masih amatiran.

Dan bagi readers masalah  vote bagiku no comment karena itu hak kalian untuk nge-vote. Tapi tolong beri komenan  tentang ceritaku ini, mohon banget.

THE SECRET MARRIAGE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang