#11

5.2K 382 12
                                    


Pagi-pagi sekali Sowon sudah bangun dari tidurnya. Entah mengapa, meskipun tidurnya singkat tapi ia tidur dengan sangat baik.

Ia melihat Somi yang masih tidur dengan memeluk bantalnya,  sedangkan kepalanya tidak memakai bantal.

Sowon tersenyum sebentar, lalu, ia turun dari ranjang dan keluar dari kamarnya.

Ia masuk kekamar mandi dan mencuci wajahnya yang terlihat kusut.

Setelah itu, Sowon pergi kelantai satu.

Ia melirik jam dinding yang terpajang diatas tv.

Pukul 05.30.

Tanpa berpikir, Sowon berjalan menuju dapur.

Ia berniat memasak untuk sarapan paginya bersama Somi. Ia ingin, begitu Somi bangun sarapannya sudah siap.

Lalu, mulailah Sowon memeriksa isi kulkasnya. Dan setelah menemukan bahan-bahan yang diperlukan, Sowon langsung mengolah bahan-bahan tersebut.

                             ***

Pukul 06.15 Sowon selesai memasak. Saat itu juga Somi muncul sambil mengucek matanya.

Sowon menoleh pada adik iparnya itu.

"Kau sudah bangun Somi- ya?" sapa Sowon.

Dengan malas Somi berjalan menghampiri meja makan.

"Eo. eonni" sahut Somi.

"Bagaimana tidurmu? Apa kau bisa tidur nyenyak?" tanya Sowon. Ia melangkah menghampiri rice cooker.

"Eo, tidurku sangat nyenyak eonni. Padahal biasanya aku tidak bisa tidur ditempat yang berbeda. Apakah karena aku tidur bersama eonni ya?" tanya Somi heran dengan wajah malasnya.

Sowon tersenyum manis dan meletakkan dua buah mangkuk berisi nasi putih diatas meja disisi yang berlawanan.

"Mana ada hal seperti itu. Tapi, mungkin karena kau kelelahan makanya kau bisa tidur tanpa mempermasalahkan tempat!" jawab Sowon.

Somi berpikir sejenak.

"Sepertinya begitu eonni!" ucap Somi kemudian. Ia memperhatikan wajah Sowon.
"Apa eonni baik-baik saja? Bagaimana tidur eonni semalam?"

"Eonni tidur dengan nyenyak jadi kau tidak perlu khawatir Somi- ya!" jawab Sowon. "Kau belum cuci muka kan?"

Somi mengangguk.

"Cuci muka dulu. Baru kita sarapan!" ucap Sowon.

Somi menurut dan pergi menuju wastafel.

Tak lama, adik iparnya itu kembali dan duduk dikursi yang bersebrangan dengan Sowon.

Somi melihat berbagai lauk yang tertata rapi dimeja.

"Eonni bangun jam berapa sampai bisa masak sebanyak ini?" tanya Somi.

"Setengah enam!" jawab Sowon.

Somi menelan ludah seketika.

"Kenapa tidak membangunkan aku? Padahal aku bisa membantu eonni memasak!" ujar Somi dengan wajah tidak enaknya

"Gwaenchanha, sebenarnya eonni juga lebih suka bekerja sendiri!" ucap Sowon memberitahu. "Jadi kau tidak perlu memikirkan hal-hal kecil seperti itu!" tambah Sowon. "Kau mengerti?"

Somi mengangguk.

Saat akan menyumpit nasinya, Somi teringat sesuatu.

"Jam berapa oppa pulang semalam?" tanya Somi.

THE SECRET MARRIAGE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang