#20

4.8K 356 3
                                    


Suara tepukan tangan terdengar begitu meriah menghiasi sebuah ruangan kampus yang ditujukkan untuk dua orang mahasiswa yang sedang berdiri diatas podium.

Senyuman puas tercetak dengan jelas memenuhi wajah kedua orang itu.

Selang beberapa waktu, kelas itu berakhir.

"Kerja bagus!" puji Dosen mereka sebelum keluar dari kelas itu.

                             ***

Minho meletakkan dua buah gelas coffe diatas meja tepat didepan Sowon dan Yuna yang memang sejak tadi menunggunya.

"Terimakasih." hatur Sowon.

Minho nengangguk sembari tersenyum manis dan duduk disamping Yuna yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Sesaat kemudian, Yuna berdiri dan menatap kedua temannya dengan senang.

"Mau kemana?" tanya Sowon begitu melihat Yuna memakai tasnya.

"Kencan!" jawab Yuna sumringah.

"Hah? Apa katamu?" tanya Minho dengan wajah tidak percayanya.

"ken-can!" jawab Yuna dengan sabar.

Ia meraih gelas coffe nya.

"Aku pergi duluan, oke? Minho! Antarkan Sowon pulang!  Ehh,, sebaiknya kalian jalan berdua dulu!" ucap Yuna dengan buru-buru.

Lalu, yeoja itu lenyap dari pandangan Sowon dan Minho.

"Apa katanya?" tanya Sowon pelan yang sedikit tidak mengerti.

Minho hanya mengangkat bahu.

"Kau mau pulang?" tanya Minho kemudian.

"Sepertinya iya." sahut Sowon.

"Mau kuantar?" tawar Minho sedikit berharap kalau Sowon mau.

Dan yeoja itu tersenyum sembari mengangguk.

Hampir saja Minho tertawa bahagia karena Sowon tidak menolak.

Namun ia mengontrol ekspresi wajahnya agar tidak membuat Sowon berpikir yang aneh-aneh mengenai dirinya.

                             ***

"Mingyu- yaaaa!!!!!" teriak seseorang dari sebuah kamar dengan lantang dan suara yang terdengar terganggu dan kesal.

Dengan cepat, namja bertubuh tinggi bernama Mingyu itu melesat mengarungi ruang tengah menuju sumber suara.

"Omo,, yeon- na! Jangan pegang itu! Nanti rusak! Itu bukan mainan!" ucap seseorang didalam kamar itu setengah membetak dengan cara yang halus.

Braakkk

Mingyu masuk dengan setengah mendobrak pintu dan napas terengah-terengah.

Manik matanya mengarah pada anak kecil berusia ± 6 tahun yang sedang menempel pada namja yang sedang sibuk menjauhkan tangan kecil anak itu dari komputer didepan mereka.

"Adahh apah sih hyung??" tanya Mingyu sembari menghampiri mereka dengan langkah yang lemah.

Namja dengan kacamata baca itu segera menurunkan anak kecil nan manis dan cantik itu dari pangkuannya didepan Mingyu.

"Jauhkan dia dariku!" perintah namja itu sembari duduk kembali dikursinya dan menatap komputer.

Sedangkan anak kecil itu memasang muka sebalnya pada namja itu dan berlari memeluk kaki Mingyu.

THE SECRET MARRIAGE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang