#36

3.7K 266 7
                                    

Sowon memperhatikan, dengan sangat, sesi pemotretan keluarga besar sang pengantin.

Dari tempatnya berdiri, ia bisa melihat suaminya dengan penampilan yang bahkan tidak bisa Sowon jelaskan dan terlalu aneh diacara seperti ini sedang mengobrol dengan Hana dan beberapa orang lainnya yang terlihat seumuran dengan mereka.
Tentunya dengan masker yang masih menutupi wajahnya.

Mungkin itu teman-temannya.
Kalau tidak, Sowon yakin suaminya itu tidak akan mengobrol lama bersama mereka atau langsung menghindarinya.

Sowon mengalihkan pandangannya pada makanan dan minuman dengan jenis yang berbeda-beda memenuhi meja panjang tempat ia berdiri.

Benar. Saking seriusnya, ia sampai lupa kalau perutnya masih kosong.

Banyak tamu undangan, mulai dari remaja, orang dewasa dan orang-orang yang lebih tua menghampiri meja tempatnya menunggu untuk mengambil makanan maupun minuman.

Tapi jujur, meskipun lapar, bukan makanan seperti itu yang Sowon inginkan saat ini.
Entah mengapa ia ingin sekali memakan makanan pedas seperti jjukumi, tteokkbeokki, bulgogi, Bibimbap dan masih banyak lagi.

Tapi sayangnya tidak ada makanan seperti itu disini.

Sowon menggigit buku jari telunjuk dan ibu jarinya sambil menatap liar kearah makanan itu. Jika ada orang yang melihatnya mereka pasti akan berpikir dirinya sedang bimbang.

Memang benar. Bimbang karena sedang memikirkan makanan.

"Hey?" suara lembut seorang laki-laki membuat khayalan Sowon soal makanan yang diinginkannya lenyap.

Sowon menoleh pada laki-laki berjas yang berdiri disampingnya dan tengah tersenyum padanya.

"Ya, ada apa?" balas Sowon dengan sopan pada laki-laki yang tidak dikenalnya itu.

"Kau terlihat bingung, berdiri disini tanpa mencicipi makanan." ucap laki-laki itu sembari meraih segelas minuman berwarna bening.

"Minum?" tawar laki-laki itu menyodorkan gelas minumannya pada Sowon.

Sowon memperhatikan minuman itu. Sepertinya itu adalah minuman bersoda, atau mungkin minuman yang mengandung sedikit alkohol.
Entahlah, karena Sowon tidak suka minuman seperti itu ia tidak tau.

"Tidak. Terimakasih." tolak Sowon dengan sopan dan sedikit senyum. "Aku akan ambil sendiri jika haus." tambahnya.

Laki-laki itu mengangguk mengerti.

"Baiklah." sahut laki-laki itu.

Ia meneguk minuman itu kearah lain lalu meletakkan gelas kosongnya ditempat semula.

Sowon kira laki-laki itu akan pergi, namun ia malah mengajak ngobrol Sowon.

"Kudengar kau adalah teman Minho."

Sowon menoleh.

"Darimana kau tau? Minho yang memberitahu?" tanya Sowon.

"Bukan,, tunangannya. Dia bilang Minho punya teman yang sangat cantik dan datang kesini sendirian."

Laki-laki itu memperhatikan penampilan Sowon lalu tersenyum.

"Kau memang cantik."

Sowon mengalihkan pandangannya kearah lain.
Membuang napas dan membatin.

Yejin?
Mau apa kau memberitahu orang lain soal diriku?

Sepasang mata bertemu dengan mata Sowon, ya, mata sinis Yejin.

Sowon mengabaikan tatapan itu dan kembali melihat laki-laki yang entah sejak kapan berdiri sangat dekat dengannya.
Sontak, Sowon langsung menggeser posisinya.

THE SECRET MARRIAGE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang