#27

5.6K 370 11
                                    

Wonwoo membuka matanya. Ia memusatkan pandangannya kelangit-langit kamar. Lalu ia menoleh kesamping dimana terdapat seorang yeoja yang masih tertidur pulas sambil memunggunginya.
Senyum simpul terpajang diwajahnya yang tampan.

Ia memiringkan badannya dan menarik selimut sedikit lebih tinggi untuk menutupi pundak
yeoja itu yang polos.
Dengan posisi setengah duduk, namja itu maju untuk melingkarkan tangannya tubuh yeoja itu dan memberikan sebuah kecupan ringan di sisi kepala yeoja itu.

Yeoja itu tidak bergerak, pertanda kalau tidurnya benar-benar pulas.

.
.
.

Sowon membuka matanya perlahan lalu mengerjap beberapa saat, mencoba menyadarkan diri dari rasa kantuk yang masih menyelimuti matanya.

Ia tidak bergerak sampai beberapa lama. Bukannya tak mau, tapi ia merasakan nyeri yang amat sangat disekujur tubuhnya hingga ia harus berpikir dua kali untuk mengganti posisi tidurnya.

Ia menoleh kesamping kanannya, berpikir akan menemukan seorang namja yang sudah membuatnya tak bisa berpikir dengan benar semalam dan mengunci mulutnya agar ia tidak bisa bicara. Namun sayangnya namja itu tidak ada.

Jangan bilang kalau dia pergi meninggalkanku lagi setelah membuatku seperti ini...
Batin Sowon dengan wajah lelahnya.

Sowon membuang napas ketika mengingat kejadian semalam.
Ia masih tidak percaya.
Mengingatnya saja sudah membuat kepalanya berdenyut sekarang. Jadi ia tidak mau berpikir lagi.

Sekarang yang harus ia lakukan adalah menemukan pakaiannya yang entah dibuang kemana oleh namja itu semalam.
Beruntung ketika ia bangun namja itu tidak ada, jadi ia bisa menggunakan selimut itu sendirian untuk membungkus tubuh polosnya.

Kedua telapak kakinya mendarat dilantai dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga sebatas dadanya, kedua matanya sibuk menyisir lantai ruangan itu untuk mencari pakaiannya.
Namun sayangnya ia tidak menemukan pakaiannya.
Yang ada ia malah melihat pantulan dirinya sendiri dicermin yang terpajang disudut dekat lemari pakaian.

Sowon melangkah pelan, mencoba untuk tidak mempedulikan rasa nyeri ditubuhnya dengan menyeret selimut yang sudah seperti gaun menghampiri cermin itu.
Pupil matanya membesar begitu melihat betapa berantakannya dirinya sekarang.
Ia merapikan surainya dengan salah satu tangannya.
Lalu, ketika manik matanya menangkap bercak kemerahan disekitar leher jenjangnya, Seketika napasnya tertahan.

Aku mau gila rasanya..

.

Klik.

Terdengar suara pintu yang tertutup.
Namun karena Sowon masih fokus memperhatikan dirinya sendiri, ia tak sadar kalau namja yang tadi dicarinya kini tengah berdiri dibelakangnya dengan kedua tangan terlipat didada dan menyandarkan badannya ditembok.

Namja itu memperhatikan Sowon yang sepertinya sedang mencari sesuatu,,, dibadannya.

"Apa yang kau cari sampai serius begitu?" tanya namja itu santai.

Sowon yang terkejut langsung memutar badannya dan memandang lurus namja itu.

Tidak seperti Sowon yang masih berantakan. Namja itu sudah berpenampilan rapi dan terlihat segar. Meskipun hanya memakai celana training panjang dengan kaos putih polos berlengan pendek, namja itu terlihat tampan. Apalagi dengan gayanya yang cool.
Sowon tidak bisa bilang tidak.
Meskipun ia sebenarnya masih kesal karena kejadian semalam.

THE SECRET MARRIAGE  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang